30. Romantis💓

1.4K 41 2
                                    


Diri muu, seperti sengketa yang tidak pernah bosan untuk ku pandang, apalagi untuk ku cintai...

happy reading geas ..

Pagi ini, Rey memilih untuk membolos sekolah alasannya, sudah berapa hari ini, Mikayla dan Alex selalu memilih untuk berdua seperti sendal jepit yang tidak terpisahkan hal itu yang membuat Rey jenggel, entah lah ini perasaan apa, yang pasti ia muak melihatnya. saat ini ia sedang berada di markas geng garuda bersama Doni, bukan karna alasan untuk mengikuti kelakuan Rey, melainkan saat ini keluarga Doni sedang tertimpa masalah, itu lah yang menggang pikirannya. sudah kebiasaan geng garuda, setiap salah satu di antara mereka mempunyai masalah pasti memilih untuk bolos, dann berdiam di markas.

"Lo, ada masalah apa Rey, tumben bolos?" tanya Doni, yang sedikit heran.

"Serah gue".

Doni pun sudah bisa menebak, apa yang membuat Rey membolos, pasti Mikayla. akhir-akhir ini memang Rey keliatan memperhatikan kemersaan Mikayla dan Alex. Mingkin Rey sudah mulai suka dengan Mikayla, tetapi Rey yang belum paham.
hempusan asap rokok pun memenuhi ruangan tersebut, membuat Rey akhirnya angkat bicara.

"Berhenti ngorokok, jangan sakitin diri lo cuman gara-gara masalah sepele" ucap Rey, yang terlihat khawatir dengan Doni yang terus saja menghembuskan rokok.

"Gue pusing, kenapa Bokap sama Nyokap gue, terus aja berantem, wajar sih mama marah sama papa karna papa terus saja bawa perempuan ke rumah, jujur aja gue cape liat keadaan rumah yang bagaikan neraka" jelas Doni, yang kini menatap kosong sambil menghembuskan asap rokok.

"Semua orang punya masalah, tinggal kitanya aja harus tau menghadapi masalah itu gimana, cara lo ngadepin masalah bagi gue salah. Lo anak laki men, enggak seharusnya lo ngerusak diri lo. seharusnya lo nasehatin Bokap lo..gue emang bukan manusia yang bersih ataupun suci tapi gue tau cara ngadepin masalah gimana" jelas Rey sambil menatap ke arah Doni, mendengar itu membuat Doni sadar, perkataan Rey memang benar. Itulah yang membuat persahatan mereka langgeng mereka saling melengkapi satu sama lain.

"Gue emang bodoh, lo orang yang baik Rey, makasih udah buat gue sadar, gue akan terus berusahan buat orang tua gue sadar". Doni pun mematikan Puntul Rokoknya dan bergegas pergi.

"Mau kemana lo?" tanya Rey, yang melihat kepergian Doni.

"Masjid, mau tobat dulu" ucap Doni, membuat Rey menggeleng-geleng tak percaya. "entar gue balik lagi kok beb, untuk menemani mu" ledek Doni, sifat lelucon Doni pun kembali. ada rasa jijik dan ada rasa senang di hati Rey.

Sekarang tinggal Rey di ruangan tersebut, pikirannya sekarang di penuhi oleh wajah Mikayla.
sampai-sampai ia pun berhayal bahwa Mikayla sedang di hadapannya.

"Hikks, ngapain sih Mikayla penuhin pikiran gue, ada apa sih ini" ucap Rey sampil mengacak rambutnya seperti orang frustasi.

"Lo suka sama dia tandanya". tiba-tiba suara Satya pun menjawab, omongan Rey membuat Rey kaget.

"Enggak mungkin. Lo ngapain di sini?"

"Bosen gue belajar terus, enggak ada Si Doni pula".
Rey pun memilih terdiam, mencoba mencerna perkataan Satya.

"Apa iya gue suka sama tuh anak?" tanya Rey dalam hati.

💓

Sekarang Mikayla dan Alex pun, sedang berada di taman sekolah, suasana di taman cukup tenang karna cuman ada Mikayla dan Alex di sana.

"Gue boleh tanya enggak sama lo?" tanya Mikayla.

"Silahkan"

"Lo ini sebenernya siapa, lo Vero yang gue kenal kan?" tanya Mikayla, rasanya sudah lama ia ingin menanyakan hal tersebut.

Hate But Love(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang