31. *Kekesalan

1.4K 47 4
                                    

Pada angin yang berteriak pada daun yang bergoyang.. aku ingin menyampaikan padanya disini aku yang mudah tertarik atau memang kau yang terlalu menarik?

Rey Putra Ferdinaz
'''''''

happy reading all💕

Pagi yang cerah untung mengawali hari, udara yang segar dan juga sejuk di pagi hari, sinar pagi matahari menyinari dunia.
sudah 30menit, Rey menunggu Mikayla untuk bersiap sekolah, tetapi yang di tunggu tak kunjung keluar. Membuat Rey mendesus kesal, bagaimana bisa ia di perlakukan seperti ini hah!! rasanya seperti orang bodoh. Rey pun memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Mikayla.

tok tok..

"Siapa sih, ganggu orang aja" teriak Mikayla yang merasa terganggu dengan ketukan pintu tersebut, pasalnya ia sedang menghias wajah yahh.. itu lah Mikayla sejak ia dekat dengan Alex waktu berdandannya menjadi lama.

"Cepet oy!! gue dah nunggu dari tadi cuman buat lo.. lo enggak bisa ngehargain orang apa!!" ucap Rey yang sedikit kesal.

"Kan bukan gue yang nyurug lo jemput gue, jadi itu sih derita lo!!!" cibir Mikayla yang sedikit meremehkan ucapan Rey.

Rey yang merasa tidak di hargain pun, mendang pintu kamar Mikayla menimulkan bunyi yang sedikit keras, membuat Mikayla akhirnya membuka pintu.

"Lo apa-apaan sih Rey?" ucap Mikayla yang sama sekali belum mengerti dengan tingkah Rey.

"Lo yang apa-apaan, apus Makeupnya lo itu mau sekolah bukan mau ngejamet, entar gue kaduin Bara baru tau rasa!!" ancam Rey, membuat Mikayla terdiam ia takut kalau Rey sampai mengadu ke Bara bisa habis ia.

"Iya-iya tunggu 5menit lagi, biarin gue ngehapus makeup dulu". Mikayla pun berjalan sambil menghentak-hentakan kakinya jujur saja ia kesal dengan sikap posesif Rey.

"Awas jebol tuh kaki".

Cukup lama menunggu Mikayla, akhirnya Mikayla keluar dari kamar, dengan menggunakan androk di atas paha, baju persbody, rambut di urai, dan memakai sepatu pantopel, untung saja Rey menyuruh Mikayla untung menghapus makeup ia jika tidak lengkap sudah sebutan jamet di diri Mikayla.

"Lo kenapa jadi kek jamet?" ucap Rey yang memperhatikan Mikayla.

"Lo kali jamet!!!"

"Sadar oy, baju lo aja di kecelin, androk lo juga pake di potong. Enggak sekalian lo pake Daleman ja kesekolah" ceplos Rey yang sedikit ilfell dengan Mikayla.

"Anjiirr, lo ngina gue bener dah lo mending pegi sana biar gue naik gojek"

"Gue udah nunggu lama-lama, dan gue lo suruh pegi gitu aja sorry yah itu bukan tipe gue" ucap Rey dengan nada songgong.

Saat ingin Menaiki Mobil Rey, Alex pun datang motor ninja, membuat senyum Mikayla mengembang.

"Sepertinya gue kebalap nih" ucap Alex sambil menatap Mikayla.

"Ahh enggak kok, gue bareng lo aja deh Lex" ucap Mikayla dengan senyum sok manisnya, Mikayla pun langsung berjalan mendekatin Alex tetapi tanganya di cekal oleh Rey.

"Lo sama gue".

"Lepasin dia, maksud lo apa berani sama cewek" ucap Alex yang tak terima.

"Pergi lo, ngapain ikut campur urusan gue dia tunangin gue dan lo cumab orang sokap yang datang ke kehidupan dia" ucap Rey sambil menatap tajam ke arah Alex.

"Mendi lo tanya ja sama Mikayla dia mau sama gue atau lo".

"Gue sama lo aja Lex" ucap Mikayla langsung meraih pergelangan tangan Alex.

Hate But Love(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang