23. Persahabatan

1.3K 46 1
                                    

Tentang persahabatan, sahabat mereka yang selalu ada untuk susah ataupun senang, sahabat bukan dia yang memilih karna sesuatu hal tetapi dia yang menerima kita ada apanya.

Dengan malas Mikayla melangkah ke pintu gerbang sekolah dengan di antar Bara. Ini adalah hari pertama Mikayla masuk sekolah sejak meninggalnya Alm. Herman.

"Dek entar kalo lo udah pulang telpon gue" ucap Bara.

"Iya" ucap Mikayla lalu melangkah menuju kelas.
Di saat berjalan menuju kelas banyak Siswa maupun Siswi yang melirik dan mencibir ke Mikayla.

"Eh itu tuh, anak orang miskin baru masuk"

"Wah, ada anak orang susah nih"

"Masa yah pas pertunanganya, aturan hari yang bahagia eh malam orang tuanya meninggal"

"Eh!! si miskin baru sekolah"

"Ngapain sih dia masih sekolah di sini udah miskin, songong pula"

"Awas woy!! ketularan miskin."

Begitulah cibiran yang Mikayla dengar saat awal memasuki kelas, Mikayla saat ini hanya bisa bersabar, toh juga hari ini ia akan mengurus surat pindah sekolah.

"Sabar kay sabar" ucap Mikayla sambil mengulus-ngulus dadanya untuk menangkan dirinya sendiri.

Pelajaran sudah hampir di mulai, guru Matapelajaran pun sudah datang, tetapi Mikayla belum juga melihat sosok Rey.

"Hello, good morning all" ucap Miss Maudi guru bahasa inggris yang terkenal galak, cerewet dan menor soal dandan.

"Morning miss" sapa semua murid.

"Ok, how are you Mikayla" ucap Miss Maudi ke Mikayla, karna baru kali ini Mikayla masuk pelajaran ia.

"I'm fine miss" ucap Mikayla dengan senyum tipis.

Di sisi lain, pikiran Mikayla masih tertuju kepada Rey.

"Kenapa Rey enggak sekolah?" Batin Mikayla.

"Ris kok Rey enggak sekolah?" Tanya Mikayla kepada Risma salah satu teman kelas ia.

"Apa lo enggak tau kalo Rey di scors" jelas Risma.

"What, kok bisa?"

"Iya berapa hari yang lalu dia berantem sama murid kelas X. IPA , terus Rey di panggil ke ruang BK"

"Kok bisa berantem?"

"Iya bisa lah, orang Dito duluan yang mulai terus Rey emosi berantem dah tu"

"Dito di scros juga enggak?"

"Kata nya sih iya tapi cuman tiga hari, sedangkan Rey satu Minggu"

"Kok bisa enggak adil gitu sih?"

"Hmm menurut murid sini sih, orang tuanya si Dito itu yang suka bantu sekolah kita makanya cuman di scors tiga hari doang" jelas Risma.

"Hdh enggak adil bener" ucap Mikayla yang tidak terima.

"Kok jadi lo yang sewot lah, orang Rey aja diem aja"

Hate But Love(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang