36. ---Kosong ---

1.1K 36 2
                                    

Terkadang saat kita berharap dengan sesuatu kita tak perlu berharap banyak, karna yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.

happy reading...

Pagi ini, semua keadaan mulai membaik, dan Rey pun sudah sadarkan diri. Bara pun memutuskan untuk pulang, dari semalam ia selalu memikirkan Mikayla.

"Rey gue pamit dulu, sekalian mau liat ngeadaan Mikayla" ucap Bara.
Rey pun menjawab dengan mengangguk paham.

Setelah sampai dirumah, Bara pun tak menemukan keberadaan Mikayla ia pun heran kenapa pintu rumah terbuka, sedangkan Mikayla tidak ada di rumah.
Bara pu memutuskan untuk memasak, sambil menunggu kedatangan Mikayla.

Matahari pun mulai hilang, gelap pun melanda, dan Mikayla tak kunjung pulang, rasa cemas pun mulai menghantui pikiran Bara, apakali setelah kejadian kemarin malam.
Bara yang khawatir takut terjadi apa-apa dengan Mikayla langsung mencari ia kerumah Maris, biasanya Mikayla bertemu dengan Maris saat pikiran ia sedang kacau.

tok tok

"Ia sebentar" ucap Maris yang langsung membuka pintu.

"Ada Mikayla?" tanya Bara too the point.

"Enggak, dia udah jarang deket sama gue semenjak deket sama Alex" jelas Maris.

"Alex lagi Alex lagi, hadeh".

"Emang Mikayla belum pulang?" tanya Maris yang terlihat khawatir.

"Belum, kemarin malem dia mabuk di buat Alex" ucap Bara.

"Gila..entar gue bilang ke anak-anak deh biar bantu cari Kayla" ucap Maris.

----

Frustasi itu yang Bara rasakan ia sudah mencari kemana mana tapi tetap saja, Mikayla tak ditemukan. Ia pun memutukan untuk pulang dan besok ia akan melaporkan kehilangan Mikayla kepada Polisi.

*keesokan hari-Nya*

Dengan ditemani oleh Rey, Bara pun membuat laporan kehilangan Mikayla.

Rey pun merasa sangat terpukul karna sikap gegabah ia, Mikayla hilang. Ia pun memutuskan mencari Alex, ia yakin pasti Alex lah yang sudah membawa Mikayla pergi.

"Bar yang sabar, Mikayla pasti ketemu kok" ucap Rey yang memcoba menenangkan pikiran Bara.

"Iya Rey".

*Seminggu kemudian*

Sudah hampir 1 minggu mereka mencari Mikayla tetapi hasil-Nya pun nihil, kehidupan Bara pun menjadi tak berwarna lagi semenjak ketidak hadiran adik-Nya tersebut. Mikayla lah harta Bara yang paling berharga, sekarang harta yang ia punya telah hilang.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Polisi pun melakukan panggilan, kepada Bara. Bara dan Rey pun segera kekantor Polisi.

"Bagimana Pak perkembangan pencarian adik saya?" tanya Bara yang terlihat penasaran dengan hasil tersebut ia berharap Mikayla ditemukan dengan selamat.

"Adik ada seperti-Nya telah dibunuh oleh saudara Alex, dengan motif membalaskan dendam" jelas Pak Marwan, salah satu Polisi yang menangani kasus hilang-Nya Mikayla.

"Enggaak mungkin Kayla meninggal, anda jangan asal bicara pak" ucap Bara yang langsung mengacak rambut ia dengan frustasi.

Hate But Love(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang