34. // Hancur//

1.4K 34 1
                                    

Matahari yang menyinari dunia pada siang hari yang amat terik, membuat Mikayla memilih untuk duduk di Cafe untuk bersantai sambil menunggu kedatangan Alex. Ia ingin memberitahu semua kejadian yang dialami kemarin, terutama ia ingin menceritakan pernikahannya dengan Rey yang sebentar lagi akan berlangsung. Sambil meminum sebuah jus alpukat kesukaan Mikayla dan dilengkapi dengan nasi goreng.
Hampir 30 menit Mikayala menunggu kedatangan Alex yang tak kunjung datang.

"Ihs kemana sih Alex, tumben datangnya lama biasanya juga cepet" batin Mikayla, raut wajah Mikayla pun berubah menjadi cemberut, tangannya pun menempelkan kepipi ia tanda seseorang yang sedang badmood.

1 jam pun berlalu, tetapi yang ditunggu belum memunculkan dirinya, Mikayla yang kesal pun langsung bangkit dari tempat duduknya, dan melangkahkan kaki keluar Cafe, saat sedang berjalan tangan ia pun dicekal seorang pria, siapa lagi kalo bukan Alex.

"Ehh tunggu, jangan pergi dulu Kay". cegah Alex sambil memohon kepada Mikayla.

"Udah lah Lex, gue mau pulang dulu". melepaskan cekalan Alex, dan terus saja melangkahkan kakinya, lagi-lagi Alex membentikan langkah Mikayla tetapi tidak dengan mencekal tangan Mikayla, tetapi memeluk Mikayla dari belakang.

Degggg......

"Tolong jangan pergi" bisik Alex ditelinga Mikayla, tangan Alex pun masih melingkarkan di pinggang Mikayla, membuat Mikayla masih terdiam membeku.

"Lepasin gue".

"Gue mau terus kek gini sama lo".

"Mbk,Mas kalo mau pacaran jangan disini malu diliatin para tamu" tegur salah satu pelayan, membuat Mikayla tersipu malu mau tak mau Mikayla harus menarik Alex pergi menjauhi Cafe.

"Lo enggak malu apa, meluk gue ditempat rame!!!" ucap Mikayla, yang menggungkapkan kekesalannya.

"Enggak, ngapain malu" jawab Alex santai.

"Dasar gak tau malu!".

"Emang". Seketika Mikayla langsung menatap Alex tak percaya, bagaimana bisa ia dekat orang yang tak tau malu begini.

"Kay jangan marah donk sama gue" rayu Alex yang secara tiba-tiba mengeluarkan setangkai bunga mawar, yahh... itulah Alex yang pandai merayu wanita. Seketika pipi Mikayla menjadi merona, itulah yang ia suka dari Alex pria yang romantis.

"Ambil donk Kay bunganya gue ngambil bunga itu jauh loh" ucap Alex yang masih berusaha merayu Mikayla.

"Emang dimana?".

"Mau tau nih?"

"Y".

"Nih yah gue ngambilnya jjjjaaauhhh banget, dihati lo".

"Garing anjir".

"Bodo yeee, oh iya btw tumben lo ngajakin gue ketemu kangen yh" ledek Alex, dengan menyenggol lengan Mikayla sedikit.

"Lo mau tau enggak sih!! kemarin gue ngalamin banyak kejadian" ucap Mikayla, sambil membulatkan kedua matanya tepat diwajah Alex.

"Biasa aja kali mukanya, emang apa yang lo alami kay?" tanya Alex, yang menatap wajah Mikayla dengan serius.

"Entar gue ceritanya, gue mau tanya sama lo tapi lo harus jawab jujur!" ucap Mikayla dengan penuh penekanan.

"Iya Kay".

"Apa lo kenal perempuan yang bernama Rina?" tanya Mikayla, seketika raut wajah Alex berubah menjadi pucat, sikapnya pun menunjukan seorang yang sedang cemas.

"Rina sapa Kay, gue enggak kenal" elaknya yang berusaha menghilangkan rasa cemas.

"Dari mana dia tau tentang Rina, ah sial!!" batin Alex.

Hate But Love(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang