38. I want to cry

979 34 4
                                    

Diam menahan semua masalah itu lah hal yang paling ampuh untuk semua.
Berusaha tegas dengan semua cobaan.
Tetap tersenyum seolah semua baik-baik saja...

Keep smile😀.



Happy reading...

Aku pun mulai bangun akan teriknya matahari pagi, sejuknya udara membuat ku tersadar akan semua masalah yang kembali terngiang-iang ke kepala ku. Ingin sekali pergi meninggalkan semuanya tetapi pergi? bukan lah solusi yang tempat untuk masalahku.

Aku pun mulai bangkit dari posisi yang sekarang dan segera pulang untuk melihat keadaan keluarga sekarang.

sesampainya dirumah aku langsung mencari keberadaan adik dan mama.

"Keysa, Mama dimana kalian?" teriak Rey, yang tak menemukan Keysa dan Maria.

tiba-tiba Bi Mariem menghampiri Rey "Den Rey tadi pagi tuan bawa Ibu sama non Keysa pergi" jelas Bi Mariem.

"kemana?" tanya Rey sedikit panik.

"Aduh bibi gak tau kalo itu".
Rey pun berlari menuju motor, ia pun segera mencari keberadaan Keysa dan Maria.

"Masalah apa lagi ini tuhan" ucap Rey yang tak kuasa akan semua masalah yang ia alami ini.

####

Call Rey...

"Tumben Rey nelpon".

"Hallo, kenapa Rey?" tanya Juna.

"Tolong gue kali ini, bantu cari Keysa sama mama Maria".

"Ok, kita semua akan bantu lo".

"Makasih".

Sambungan pun terputus, Juna pun segera meminta dengan anggota geng garuda untuk membantu Rey.
Ia pun bisa merasakan beratnya menjadi Rey dengan semua masalah yang dihadapi sekarang.

Semua anggota geng garuda pun mencari keberadaan Keysa dan Maria, akhirnya salah satu anggota geng menemukan keberadaan Keysa dan Maria.

"Rey, Keysa sekarang ada di hotel swiss dia lagi di paksa sama om om, cepet lo ke sini" pesan Leo, salah satu anggota geng.

melihat pesan dari Leo, Rey pun segera menuju ke lokasi, ia pun segera menghampiri Keysa yang tengah tak sadarkan diri.

"Eh lo om om crazy jangan sentuh adik gue!!!" teriak Rey, membuat langkah pria paru baya itu pun terhenti.

"Gue dah beli nih cewek jadi jangan lo ganggu kesenangan gue".

Brukkk..
Pria itu pun tersungkur. Rey pun segera membawa Keysa pergi.

Ia pun memutuskan untuk minitipkan Keysa di markas geng, lagi pula tak ada yang berani mengganggu adiknya.

"Don titip adik gue, gue mau cari nyokap gue dulu" ucap Rey dengan wajah pucat dan pakean tak karuan.
Doni pun merasa temannya sudah tak seperti dulu lagi, mungkin karna terlalu banyak masalah.

"Tenang aja, kita di sini aku selalu ada buat lo" ucap Rizky.
Rey pun membalas dengan senyuman.

"Gue ikut lo, kalo nyari sendiri enggak bakal ketemu"  ucap Doni seraya menepuk bahu Rey dari belakang.

"Ok.

"Kalian juga bantu cari" ucap Doni kepada yang lain.

"Iya babang Doni" sahut Rizky.

#

###

Setelah mencari kemana-mana akhirnya Rey menemukan keberaraan dimana Maria saat ini. Ferdinaz telah membawa Maria ke Rumah Sakit Jiwa, entah lah apa yang membuat pria itu sampai tega memasukan istrinya sendiri kesitu.

Rey pun segera mencari keberadaan Maria, betapa terkejutnya Rey saat melihat keadaan Maria saat ini. Maria tampak seperti orang yang tak mempunyai akal sehat. Rey pun memutuskan menemui Dokter yang menangani Maria.

"Dok, bagaimana keadaan mama saya?" tanya Rey.

"Ibu anda positif terkena sakit jiwa, untuk saat ini ibu Maria belum bisa di temui oleh siapapun itu karna jiwa nya sedang tertanggu" jelas sang Dokter.

Degg..

Hati anak mana yang tega melihat ibunya di Rumah Sakit Jiwa dengan keadaan seperti ini, Rey butuh Maria yang selalu menyanyanginya sekarang semua perlahan mulai pergi, Keysa lah adik yang ia harus jaga sekarang.
Hampa itu lah hidup Rey sekarang. Papanya pun entah sekarang dimana, hanya Maria dan Ferdinaz lah yang tau akar permasalahan ini, yang sampai membuat Maria terkena gangguan Jiwa.

Rey pun memutuskan untuk pergi, kesuatu tempat dimana ia bisa menenangkan pikiran.

Rey pun duduk di tengah-tengah taman, ia pun teringat akan malam dimana ia dan Mikayla tertidur di luar karna menyaksikan indahnya malam.

"Hey.." panggil seorang gadis tiba-tiba muncul.

Rey pun menoleh ke arah tersebut.
"Mau ngapain lo kesini?" tanya Rey dingin.

"Ih serah gue la, ini kan tempat umum" ucap Meilan tak mau kalah.

"Serah lo, mending lo jauh-jauh dari gue" usir Rey.
Tetapi perempuan satu itu bukannya malah menjauh ia malah makin mendekat dengan Rey.

"Eh eh lo mau apaan sih?" tanya Rey sirih.

"Mau jadi pacar lo" ucap Meilan tanpa rasa malu. Sontak Rey pun terpelotot mendengar semua perkataan Meilan sungguh gadis yang tidak waras itu yang Rey pikirkan sekarang.

"Mending lo pergi dasar cewek gila" ucap Rey.

"Iya gue gila karna lo terlalu tamvan" ucap Meilan senyum ia pub melebar menatap Rey dengan wajah sok manisnya.
Rey yang tidak mau ambil pusing ia pun segera pergi, dari pada ia harus meladenin orang seperti Meilan.

"Dada sayang" ucap Meilan seraya melambai-lambaikan tangan ia.
Rey pun tergeli jijik melihat tingkah Meilan, ia pun mempercepat langkah kakinya.

Hate But Love(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang