41. Rindu..

1.3K 32 15
                                    

Dear: Mikayla..

perasaan

Pertama kali ku mengenalmu
Aku tak merasa apa-apa
Engakau hanya orang asing
Di hidupku.

Aku tak akan memikirkanmu
Bahkan menghiraukanmu
Engkau bagaikan angin lalu
Yang melintas di harapanku

Entah mengapa aku merasa aneh
Kenapa di benakku hanyalah dirimu.
Pikiranku di penuhi oleh dirimu.
Kini wajahmu tak lagi dapat ku pandang.
Hanya kenangan lah yang dapat ku ingat.

Reyhan Putra F.


####

Pagi yang cerah, angin yang bertiup kencang, aku pun duduk di kursi panjang di kelilingi oleh bunga yang sejuk dan pohon-pohon yang rindang. Dengan banyak orang di sekeliling ku yang tengah melakukan aktivitasnya masing-masing.
Sambil membaca buku, dan menikmati sejuknya pagi, tiba-tiba konsentrasi di otak ku pun membuyar.

"Hey" sapa Meilan yang tiba-tiba menongolkan wajahnya tepat di depan wajah Rey.

"Kenapa si lo suka bener bikin gue kaget" ucap Rey sambil mengusap-usap dadanya.

"Oh iya bentar lagi perpisahan kelas 12 nih, kira-kira ada acara apa yah yang di galang sekolah?" tanya Meilan yang sedang duduk tepat di sebelah Rey.

"Paling drama".

"Rey, Meilan di panggil Bu Siska di suruh ke ruangan" kata Sifa salah satu murid.
Mereka pun berjalan berdua berdampingan, membuat sorot mata murid-murid lain terarah kepada mereka.

"Eh tau enggak sih, itu tuh yang lagi jalan sama Rey dia kan suka banget sama Rey sampe-sampe Rey jadi harus pasrah deket sama tu cewek" sindir salah satu murid.

tak lama demudian Helena ratu gosid di sekolah pun ikut mengomentari kedekatan mereka.

"Wow, Rey gue salut sama lo dulu lo deket sama Mikayla eh giliran Mikayla meninggal lo malah sama cewek murahan ini" ucap Helena yang langsung menghampiri Rey dan Meilan.

"Sorry yah, Mbk julid emang lo sapa Rey!! Sodara bukan Mak bukan. Ohh jangan-jangan looo pembantunya" ucap Meilan sambil menutup mulut nya, yang membalas perkataan Helena.

"Heh jaga yah mulut lo!!" ucap Helena yang menaikan nada bicaranya ia pun hentak melayangkan tampar tepat di pipi Meilan tetapi saat Helena hentak menampar tangan ia pun langsung di cekal oleh Meilan sementara Rey ia pun tak ingin ikut campur.

"Eh Jamed, enak aja mau nyentuh pipi gue yang mulus ini" ucap Meilan yang terus saja mencekal tangan Helena.

"Aawww sakit, lepasin gue".

"Ada apa ini?" tanya Bu Siska yang mendengar keributan. "Eh kamu Rey dan Meilan saya tunggu di ruangan malah kalian berantem di sini" ucap Bu Siska raut wajah guru tersebut pun berubah menjadi marah, mata ia pun melotot, tangan ia pun hendak menjewer telinga Meilan, tetapi dengan cepat Rey menarik Meilan pergi.

"Dasar murid nakal!! awas yah sampe ketemu!!".

***

"Rey, Meilan sekolah kita akan merencanakan pentas drama King and Queen sekolah memilih kalian berdua untuk menjadi king dan queen" jelas Meisya ketua osis.

"Whaat, gue enggak mau!" kata Rey yang langsung menolak.

"Hooreeee" ucap Meilan yang langsung meloncat kegirangan.

Iyah walaupun sikap Meilan yang kadang agak aneh tapi percayalah bahwa Meilan murid yang berprestasi dalam non akademik, walaupun di akademik tidak sepintar Rey.
Ia pun pernah meraih juara tekwondo sampai ke internasional dan mendapat mendali emas serta piagam.

"Rey lo mau kan jadi king" ucap Meilan yang mencoba merayu Rey.

"Enggak".

"Ih Rey, gue akan nurutin mau lo deh" ucap Meilan.

"Ok gue mau".
Meilan pun tersenyum senang, sementara Rey ia memasang senyum licik.

Bell sekolah pun berbunyi.
Tepat pada saat bell berbunyi, terdengar suara pengumuman di sumber suara.

"Perhatian bagi siswa dan siswi yang sudah terpilih untuk mengikuti pentas drama di sekolah harap berkumpul di aula sekolah sekarang".

Rey dan Meilan pun langsung menuju ke aula. Ternyata sudah ramai dengan murid sekolah yang pintar-pintar sekolah sengaja memilih murid yang pintar agar cepat untuk di latih.

"Boh berdua mulu, kek sendal jepit" ledek Doni yang tiba-tiba muncul.

"Sibuk amat" sahut Meilan yabg tak terima.

"Ngapain lo di sini?" tanya Rey yang melihat kehadiran Doni.

"Yaaelah semua  murid di 11 IPA. 1 hampir semua di pilih kalo kelas lain si cuman perwakilan. Lo si pacaran mulu jadi enggak tau kan!" jelas Doni.Wajar saja Doni mengetahui semua nya karna ia memang anggota osis tak heran jika dia juga mengikuti drama tersebut. Rey juga anggota osis tetapi karna malas ia jarang mengikuti kumpulan jika sedang rapat.

"Pala lo pacaran".

"Saya sekalu sebagai pelatih kalian, saya sangat berterimakasih karna kalian mau untuk menjadi partisipan di sekolah kita ini. Saya harap drama yang akan di pentaskan dapat berjalan dengan lancar" Jelas Bu Siska selaku guru SBK.

"Baik saya akan membacakan tokoh yang akan kalian perankan" lanjut Bu Siska.

Semua murid memasang wajah tegang karna tokoh yang akan di perankan.

"Reyha sebagai pemeran utama yaitu King.
Meilan sebagai pemeran utana yaitu Queen.
Doni  pemeran utama sebagai Marcel.
Satya pemeran utama sebagai Haidar.
Maris pemeran utama sebagai Lesya.
Rizky pemeran pendukung sebagai Ayah dari King.
Keysa pemeran pendukung sebagai Adik dari Queen..." Jelas Bu Siska membuat Doni terbahak-bahak akan peran yang di dapat oleh Rizky.

"Anzay muka lo emang kek Om om kali yah, sampe dapat peran yang begonoh" ledek Doni yang terus menertawakan peran Rizky.

"Diem lo".
****
Setelah selesai semua pelajaran di sekolah Rey memutuskan untuk pulang. Untung saja Meilan memutuskan untuk pulang dengan teman-temananya biasanya ia harus merenge-renge untuk pulang dengan Rey mau tidak mau Rey harus menerima.

saat Rey sedang berjalan menuju parkiran, ia pun melihat sosok wanita yang wajahnya sangat mirip Mikayla sedang membeli minunan. Pada saat itu Rey langsung terdiam memandangi wajah wanita itu.

"Rey lo enggak mimpi kan?" tanya Rey sambil menepuk-nepuk pipi ia untuk menyadarkan dirinya bahwa ia tidak bermimpi.

Ia pun langsung berlari ke arah wanita tersebut, tetapi sayang pada saat itu Meilan muncul dan menghalangi langkah kaki Rey.

"Rey gue mau pulang sama lo" pinta Meilan yang menarik tangan Rey.

"Lepasin gue!" bentak Rey tetapi Meilan terus saja menahan Rey dan menghalangin pandangan Rey.

"Meilan lepasin gue! plis!".
Rey pun melepaskan tangan Meilan secara paksa ia tidak peduli dengan perasaan Meilan. Yang ia pikirkan sekarang adalah Mikayla yang ia rindukan selama ini.

Saat ia sudah melihat ke arah wanita itu sayangnya ia sudah pergi menghilang tanpa jejak. Wajah Rey kembali murung hilang sudah kesempatannya.

"Ini semua gara-gara lo!!" bentak Rey kepada Meilan. Tanpa sadar air mata Meilan pun muncul membuat Rey iba kepadanya, rasa bersalah pun muncul pada dirinya.

"Maaf". satu kalimat yang pertama kali Rey ucapakan kepada Meilan. Walaupun ia sedang kesal dengan Meilan tetapi bagaimana pun Meilan adalah wanita ia tak bisa membiarkan wanita menangis.

Hate But Love(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang