Happy Reading all💕
-
-
-
Jangan lupa vote.
---------Semenjak pertemuan Rey dengan Sarada, Meilan lebih sering di abaikan oleh Rey bagaimana tidak Rey sekarang lebih sering mengejar Sarada. Seperti ia dulu yang meninggalkan banyak lelaki demi mengejar satu pria yang belum tentu mencintai nya. Merasa seperti orang bodoh itu sekarang yang Meilan pikirkan ia binggung harus terus berjuang atau mundur.
Meilan pun duduk di taman sekolah menikmati segarnya pagi, melihat bunga-bunga yang bermekaran setidaknya pikirannya merasa lebih tenang.
"Kalo lo punya masalah mending lo curahin ke orang lain, jangan di pendem sendiri itu hanya bikin jadi beban di hidup lo" ucap seseorang pria yang muncul secara tiba-tiba memecahkan lamunan Meilan, ia pun duduk di samping Meilan.
"Apaan sih Jun sok bijak betul, ngapain lo di sini?" tanya Meilan yang sedikit judes.
"Ini taman sekolah bukan punya lo doang, soo gue bebas mau ke sini kapan aja" balas Juna secara santai.
"Serah lo dah".
"Lo kenapa sih sama Rey tumben gak nempel sama dia?" tanya Juna secara terang-terangan.
"Gue cuman cape ngejer orang yang belum tentu cinta. Banyak hati yang telah gue patahin demi satu hati yang belum tentu itu bisa gue dapetin". Meilan pun menatap kosong ke arah bunga-bunga yang sedang berhembusan.
"Kalo lo udah yakin sama perasaan lo, kenapa lo gak coba buka hati. Menurut gue si, lo terlalu nutup hati karna terlalu sibuk mengejar orang yang tidak pasti" jelas Juna, belakangan hari ini memang Juna sering memperhatikan Meilan karna tingkah lakunya yang secara perlahan lebih memilih sendiri.
======
"Sarada tunggu" ucap Rey sembari mengejar Sarada.
"Apaan sih Rey, lo mau apa dari gue stop ngejar gue. Gue cape!! dan stop bilang kalo gue Mikayla!!" bentak Sarada sungguh ia lelah dengan semua ini kenapa hidupan ini sungguh melelahkan.
Sarada pun memegangi kepalanya sungguh sakit rasanya ia ingin mati. Sarada pun pingsan dengan sigap Rey langsung menangkap Sarada dan membawa ia ke uks.
"Sus, gimana keadaan dia?" tanya Rey yang sangat panik.
"Sebaikan ia di rujuk ke Rumah Sakit angar di tangani lebih baik, saya akan menelfon ambulan" ucap Suster.
tidak lama ambulan itu pun datang Rey beserta Meilan ikut menemani bagaimana juga Sarada adalah sepupunya.
Saat perjalanan Rey terus saja memegangi tangan Sarada, jujur ia sangat khawatir. Wajah Sarada sangat la pucat ia tampak tak berdaya, sementara Meilan ia hanya berdiam diri menyaksikan adaegan yang membuat hatinya sangat la sakit, ia mencintai Rey tetapi cinta yang tidak di anggap.
Berusaha tegas dengan semua kejadian-kejadian yang terjadi belakangan hari ini membuat Meilan yakin untuk membuka hati.
"Sebenernya Sarada sakit apa? kenapa bisa sampai begini?" tanya Rey yang bertanya kepada Meilan dengan tatapan serius.
"Gue enggak tau Rey, dan gue baru bertemu dia saat kita jemput di bandara" jelas Meilan sarasanya ia sudah jengah berada di posisi ini di satu sisi Sarada sepupunya tetapi melihat Rey begitu panik pada Sarada hanya membuat Meilan sakit.
Serene ambulan terus saja berbunyi, menerjang macetnya kota Jakarta, ia yang membuat perjalanan menuju rumah sakit sangat lama. Akhirnya mobil putih itu pun berhenti di RS. Kasih Bunda pertugas rumah sakit buru-buru menuruni Sarada melalui berangkas, Sarada akhir di masukan ke dalam ruang UGD. Langkah kaki Rey sungguh lemas tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate But Love(On going)
Teen Fiction[Belum Di Revisi Masih Banyak Typo] Dia Reyhan Putra Ferdinaz ketua geng garuda yang selalu kesal saat melihat Mikayla Putrie Safitri ketua geng dari the queen bees. Keduanya memiliki watak yang sama-sama tidak mau kalah satu sama lain, sehingga ser...