49 Days My Ghost✅

Bagian 7

Hari ke-3 ketika kamu tiba-tiba menghilang.

Hening dan gelap, Rubi di sana... sendirian.

"Aku dimana?"

Tak...tak...tak...
Suara langkah kaki yang entah muncul dari mana, mengagetkan Rubi.

(Menoleh)
"Siapa di sana?"

"Mona? Aray? Itu kalian?" tanya Rubi.

Hosh...hosh...hosh...
Dengan napas yang tersengal-sengal, Rubi terus berlari. Entah ke mana arah yang dituju, sekitarnya begitu gelap hingga dia tak bisa melihat apapun.

Pikirnya, di mana ini? Apa tanah lapang yang luas, ataukah sebuah labirin tak berujung?

Rubi berlari mencari jalan keluar. Tiap dia berlari, seperti ada orang yang mengejarnya, hingga...

"Kamu tidak bisa lari Rubi!"

Suara asing yang menggema, suara itu sama sekali belum pernah didengar Rubi.

R

ubi terlonjak.

"Hah, siapa kamu? keluar! jangan jadi pengecut," teriak Rubi sembari mengelilingkan matanya.

"Aku di sampingmu Rubi, kau tak melihatku? bukankah seharusnya kau bisa? kau bisa melihat mereka bukan?"

"Mereka? siapa maksudmu!" tanya Rubi.

"Temanmu, Aray dan Mona."

Rubi melebarkan matanya, terus mencari seseorang dalam kegelapan itu.

"Siapa kamu, bagaimana kamu tau?"

Heggghh...
Tiba-tiba leher Rubi tercekik.

"Bagaimana kalau kujadikan kamu seperti mereka?" bisik seseorang yang tengah mencekiknya.

Hegghhhh...eghhh...

"Lep-asss."

"Jika kulepas, maukah kau menuruti keinginanku?"

"Tid-dak, akku tiddak sudi. Leppaskann!!" ronta Rubi di sela napasnya yang terhambat.

Cekikkan itu menerkam Rubi begitu kuat.

"Ikutlah bersamaku Rubi, sama seperti ibumu."

"Ibuku?"

Mata Rubi mulai terpejam, air matanya mengalir. Bagaimana pun dia tidak bisa melawannya.

"Siapapun, tolong aku. Ayah... tolong Rubi, kumohon." Batin Rubi.

"Rubi!!!" suara lain yang menggema, Rubi tau suara itu, itu suara Aray.

Aray muncul dari sebuah pintu yang terang. Dia mengulurkan tangan pada Rubi.

"Ayo Rubi, raih tanganku!" titah Aray.