Jam kosong di sekolah...
Rubi tengah senyum-senyum sendiri sambil mencoret-coret bukunya. Sesekali dia menoleh ke sampingnya dan tersenyun lagi.
Meta yang sedari tadi memperhatikan tingkah Rubi jadi bingung...
"Hmm ada yang aneh," gumamnya.
"Rubi... Bi!!... woy Rubi," panggilnya berkali-kali. Dipanggilan terakhir Rubi baru menoleh.
"Eh apaan?" tanyanya.
"Lu ngeliatin Bowo ya senyum-senyum sendiri," ucap Meta menuding.
"Hah? gue masih waras kali."
"Terus ngapain senyum-senyum sendiri, ngeliatin siapa hayo?"
"Emmm," Rubi menoleh pada Aray.
"Tuh kan."
"Gak ngeliatin siapa-siapa kok."
"Heleh."
Karena terpergok oleh Meta, akhirnya Rubi menyuruh Aray untuk berhenti menggodanya.
.
.
"Eh, Bi. Tau gak?""Enggak."
"Yeuhhh dengerin makanya."
"Apaan?"
"Pak Botak gak bakal masuk lelas kita lagi," ucap Meta antusias.
"Terus?"
"Ya anak-anak pada seneng lah."
"Oohhhh."
"Hidih, respon macam apa itu."
Tiba-tiba...
Brakkkkk... Riski menggebrak meja Rubi, membuat Rubi dan murid lain terkejut."Apa-apaan sih Ki?" tanya Rubi.
"Hah, apa-apaan? lo yg apa-apaan."
"Maksudnya?"
"Lo harus tanggung jawab, karena Pak Bombom gak mau masuk kelas."
"Kok gue?"
"Iya lah, semua ini gara-gara lo gak ngehormatin beliau."
"Heh, kenapa jadi nyalahin gue? Kalo emang dia niat ngajar, gue siap kok keluar kelas pas pelajarannya dia. Kenapa dia malah jadi gak mau masuk kelas coba, aneh."
"Lo tuh gak tau diri ya," ucap Riski sambil mengayunkan tangannya hendak memukul Rubi. Namun, sebuah tangan menahannya.
Aray memang sudah berdiri dan hendak menghentikan tangan Riski, namun tak bisa karena jelas dia tidak bisa menyentuh Riski.
Jadi siapa yg menghentikan Riski?
"Jangan berani mukul cewek," ucap Raga.
Ya, dia adalah Raga tentunya.
"Gak usah ikut campur."
"Saya ketua osis di sini, jadi saya berhak. Kamu jangan mentang-mentang pintar dan kaya lalu bisa bertindak seenaknya," ucap Raga kemudian menghempas tangan Riski.
"Jangan pikir gue takut sama lo," balas Riski.
"Oh, gak takut? ayo! kita selesaikan di luar. Gue lama nih gak ngehajar orang," ucap Raga sambil memainkan tinjunya.
Melihat hal itu, Riski jadi menciut dan memilih pergi.
"Awas lo ya!"
.
.
.
"Kamu gak papa, Bi?" tanya Raga. Rubi menatap Aray sebentar kemudian beralih ke Raga."Iya gak papa."
"Wih wih wih, Kak Raga keren lo. Si anak belagu aja langsung pergi wkwkwkwk."
Raga dan yg lain hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
49 Days My Ghost✅
Детектив / ТриллерYang tak terlihat juga sedang bersamamu... dia ada di... dekatmu ! Aku Rubi Maura, dan aku bisa melihat... Hantu. Start : 22 Maret 2019. End : ? Rank : 238 in ghost ~ 2,7 ribu cerita 429 in misteri ~ 17,9k cerita