Jika masa depan adalah misteri, maka masa lalu adalah petunjuk. ~ Rubi Maura.
"Ada yang aneh sejak hari itu, hehhh."
Rubi menghela napas dan berjalan gontai menuju gerbang. Hari yang tidak menyenangkan sama sekali, begitu banyak tugas sekolah hari ini. Rubi menjadi pusing karena dia juga belum menemukan Aray.
.
.
.
"Ji, itu noh yang namanya Rubi." Ucap Raga menunjuk gadis yang sedang berjalan ke arah gerbang."Loh dia?"
"Lu kenal?"
Jadi, Rubi adalah gadis yang menabrak Jiwa kemarin di koridor.
"Woy, bengong. Kenal gak? cantik kan ya," ucap Raga.
"Gue gak kenal kok."
"Bagus deh, jangan nyamber bagian gue." Ucap Raga mengancam.
.
.
."Rubi."
"Eh," Rubi menoleh kilat ke asal suara itu. Orang yang sama dengan yang tadi pagi menjemputnya, Raga.
"Pulang bareng yuk!" ajak Raga.
"Aku ada kerja paruh waktu, duluan ya." Ucap Rubi langsung mengabaikan Raga.
Raga hanya menatap punggung Rubi yang semakin menjauhinya.
"Anjay, gue di tolak?"
Di sisi lain, Jiwa berusaha menahan tawanya. Seorang Raga di tolak oleh Rubi? Hahahaha.
"Jangan ngegas Ga," ucap Jiwa sambil menepuk pundak Raga.
"Parah tu cewek, padahal tadi pagi kita berangkat bareng. Arrrrrggghhhh," ucap Raga sambil mengacak kasar rambutnya.
"Dia emang beda," ucap Jiwa.
"Hah?"
.
.
."Pertama, gadis bergaun hitam. Ke dua, ibu menghilang. Ke tiga, aku bisa melihat mereka. Ke empat, ayah tiada. Ke lima-" Rubi berhenti sejenak dan kembali memperhatikan tulisannya.
Dia melingkari tulisan, "Gadis bergaun hitam."
"Apa sumbernya adalah dia?"
Dia membuka lembaran baru dan menulis.
"Pertama, Lisa menemuiku. Ke dua, aku bertemu Aray yang juga tidak tau bagaimana dia bisa mati. Ke tiga, gadis bergaun hitam itu kembali."
Rubi mengetuk-ngetukkan pulpennya ke meja selagi berpikir.
"Arrgggghhh gak tau ah."
Rubi menutup kasar bukunya.
Kringgg...
"Selamat datang," sapa Rubi pada pengunjung.
"Loh kamu?"
"Eh."
"Kamu temannya anak saya kan?" tanya pengunjung yang ternyata adalah ibunya Lisa.
"Eh iya tante."
"Gimana kabar kamu, nak?"
"Baik tante."
"Bagus deh, tante belanja dulu ya."
.
.
."Lain kali main ke rumah ya, tante kesepian karena gak ada Lisa."
"Iya tante," ucap Rubi sambil membarkod belanjaannya.
.
.
.
Hari sudah semakin petang, beberapa menit lagi jam kerja Rubi selesai. Sedari tadi Rubi masih memikirkan Kejadian sejak hari itu."Eh, mimpi itu." Ucap Rubi mengingat mimpi anehnya. Cepat-cepat dia membereskan barangnya dan menutup toko. Dia berlari keluar entah kemana tujuannya.
"Semua ini, pasti ulah gadis bergaun hitam itu. Aku harus menemukannya," ucap Rubi.
Dia menuju ke tempat pertama dia melihat gadis itu.
Lapangan kosong bekas pasar malam, dengan pohon beringin besar yang menyeramkan.
.
.
.
"Kamu akhirnya paham Rubi, datanglah... aku ingin membawamu."Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
49 Days My Ghost✅
Mystère / ThrillerYang tak terlihat juga sedang bersamamu... dia ada di... dekatmu ! Aku Rubi Maura, dan aku bisa melihat... Hantu. Start : 22 Maret 2019. End : ? Rank : 238 in ghost ~ 2,7 ribu cerita 429 in misteri ~ 17,9k cerita