"Selamat datang di Indomei, selamat berbelanja" sapa seorang kasir Indomei begitu gue memasuki Indomei.
Gue cuman ngangguk-ngangguk doang tanpa melirik ke orang itu. Segera gue mencari keberadaan pembalut. Ya hari ini gue haid tapi stok pembalut nipis jadi ya mau gak mau kudu beli.
Setelah gue memilih pembalut yang biasa gue pakai, gue pun berjalan menuju kasir yang lumayan rame. Gue pun mengantri sembari melihat ke luar. Aduh kenapa tiba-tiba gerimis lagi. Gue pun buru-buru ngasih pembalut nya begitu sampai di kasir.
"Ada kartu member nya kakak?" tanya sang kasir yang cuman gue jawab pakai gelengan kepala tanpa melihat orang itu.
"Total nya 7000 rupiah kak, pakai kantong plastik kak?" tanya orang itu ramah.
Gue hampir aja naik pitam karena nih kasir nanya mulu. Engga tau apa cewe kalau lagi haid bawaannya pen marah-marah mulu. Gue ngehela napas kasar.
Gue pun merogoh saku celana dan memberi selembar uang sepuluh ribuan ke sang kasir. Tanpa sadar mata kami saling berpandangan.
Tampan. Itu satu kata pertama yang gue ucapkan dalam hati begitu ngelihat dia. Dia senyum manis ke gue sambil meletakkan belanjaan gue ke kantong kresek. Mata gue beralih ke name tag yang dia pakai di dada kirinya.
Wang Jyunhao.
Oke gak jadi marah aku:')
Kamu ku maafkan karena tampan :')))))))"Tebus murah nya kak? Beli ponari sweat dua cuman delapan ribu kak" ucap Jyunhao sambil senyum.
Sumpah mata gue gak bisa lepas dari wajah nya yang lagi senyum. Seumur-umur gue dateng ke Indomei ini gak pernah ada kasir setampan ini.
"Kak?" panggil Jyunhao sambil melambaikan tangannya ke wajah gue.
Gue pun tersadar dari lamunan gue dan nelen ludah gue gugup.
"Ada apa?" tanya gue gugup.
"Tebus murah nya kak, beli ponari sweat dua hanya delapan ribu saja kak" ucap Jyunhao sambil menunjuk deretan ponari sweat yang berada di sebelah kasir.
"Ah gak dulu deh" balas gue canggung.
"Btw lo pekerja baru ya?" tanya gue kepo.
"Iya, baru hari ini" jawab dia.
"Oh pantes gak pernah liat" gumam gue.
"Pulsa nya kak?" tanya Jyunhao sekali lagi.
"Pulsa gue masih banyak" ucap gue sambil senyum tipis.
"Kalau gitu bolehkan saya minta nomor nya?" ucap Jyunhao sambil terkekeh yang buat jantung gue dag dig dug gak karuan.
"Hah?" jawab gue dengan tampang bodoh.
"Hahahaha bercanda kok kak, ini belanjaan nya dan ini kembalian nya"
Jyunhao memberikan uang kembalian serta belanjaan gue.
"Ah, hahaha" jawab gue canggung.
"Tapi kalau boleh sih gak papa kak" ucap Jyunhao malu-malu.
"Boleh apa nya?" tanya gue lagi-lagi dengan tampang bodoh.
"Boleh jadi pacar kakak?" goda Jyunhao yang buat pipi gue memanas.
Aduh makin deres aja haid gue :'))))))
"Apasih" ucap gue malu-malu.
"Kakak cantik, saya suka dari pertama kali saya liat kakak" ucap Jyunhao sambil natap gue dan tersenyum manis.
"Kalau tebus murah kakak tidak tertarik apa kakak mau tebus hati saya? Mungkin tertarik hehehe" gombal Jyunhao ke gue.
Gue mengerjapkan mata berkali-kali sampai sebuah tangan menyentuh pundak gue.
"Mba udah belum bayar nya? Saya pegel loh nungguin dari tadi" ucap Ibu-ibu di belakang gue.
Ya ampun hampir lupa kalau gue lagi ngantri. Gue pun pamit ke Jyunhao.
"Makasih ya, gue pergi dulu" jawab gue canggung.
"Selamat berbelanja kembali kakak cantik. Saya ramal kita akan bertemu kembali dan saat itu juga saya gak akan melepas kakak begitu saja" ucap Jyunhao yang berhasil buat gue lari gitu aja dari Indomei karena malu.
Pas di luar Indomei gue jingkrak-jingkrak sambil megang pipi gue yang memanas. Bodo amat orang mau anggap gue aneh karena loncat-loncat di bawah hujan yang mulai deres.
Tanpa (Y/N) sadari Jyunhao lagi liatin dia sambil ketawa gemes.
"Pacarnya ya mas?" tanya Ibu-ibu tadi ke Jyunhao.
"Doain saja ya bu" balas Jyunhao sambil senyum manis.
Finish-
Aduh gak tau gue ini apaan wkwkwk aneh ya aneh? Katakan padaku 😥😭 Maapkan diriku ya bucinnya Guno kalau ceritanya tidak bagus 😭🙏 Maapkan juga cerita ini terlalu singkat huhuhu diriku bingung gengs :'((
KAMU SEDANG MEMBACA
PRODUCEX101 IMAGINE
FanfictionCerita tentang kamu dengan para peserta ProduceX101 ♡ © K N O C H U U X - 2019