10. Cha Junho

11.4K 1.2K 327
                                    

"APA?! DIJODOHIN?!" setelah mendengar ucapan yang terlontar dari mulut ayah, sontak gue memuncratkan nasi goreng yang kini tengah gue santap.

"Iya dijodohin sama anak nya temen ayah" jawab ayah gue dengan santai.

"Ya tapi yah, aku kan belum kenal sama sekali sama anak temennya ayah. Aku khawatir lah kalau nanti rumah tangga aku yang ada KDRT terus" lirih gue sambil menaruh sendok yang gue pegang ke dalam piring.

"Kamu gak perlu khawatir sayang. Jodoh kamu itu sexy, mapan, tinggi, baik, ganteng lagi. Apa yang harus kamu khawatirin? Malahan bagus buat memperbaiki keturunan kamu. Coba liat kamu, dekilan, bantet, kucel, jelek. Kan bagus kalau kamu nikah sama anak temen ayah itu" ucap ayah gue sambil menyuapkan nasi goreng ke dalam mulut nya.

"Tapi kan yah, aku kan belum lulus SMA! Apa kata orang nanti yah kalau nikah muda kayak gini?" ucap gue dengan nada kesal.

"Udah deh nurut aja apa kata ayah. Lagian juga calon kamu masih SMA juga" ujar ayah.

"Ihh ayah mah! Dikira zaman siti nurbaya kali main jodoh-jodohan! Jodoh mah di tangan Tuhan yah! Gak bisa dipaksa" gue melipat kedua tangan di depan dada.

"Ya kan siapa tau aja dia beneran jodoh kamu. Ya kan?" jawab ayah santai.

"Kalau bukan gimana hayo?" tanya gue.

"Ya pokoknya harus jodoh"

Nyerah lah gue kalau udah debat sama ayah. Pasti gue bakalan kalah telak. Mau bantah nanti dibilang durhaka lagi :'((

"Ada apa sih pagi-pagi udah ribut?" tanya bunda gue yang baru aja datang setelah dari dapur.

"Ini nih bun, ayah main jodoh jodohin aku sama orang yang sama sekali aku gak kenal" gue mengerucutkan bibir sebal.

"Eh kata siapa kamu gak kenal? Orang anak nya temen ayah sekolah di tempat kamu juga"

Bunda kini duduk di samping ayah.

"HAH?!" ucap gue sambil ternganga.

"Heh tutup tuh mulut! Gak pernah gosok gigi, bau kan jadinya" ucap ayah sambil menutup hidung nya.

'Perasaan si ayah ngehina gue mulu deh' -batin gue miris.

"Yaudah sekarang cepetan berangkat sekolah, inget pulang jangan keluyuran sama pacar kamu itu si nyangsang nyangsang!" kesal ayah gue.

'Lah sekarang si ayah ngehina pacar aing'-batin gue miris pt.2

"Eh alah si ayah! Namanya Eunsang ayah bukan Nyangsang! Apalagi Terangsang!" gue pun langsung memberhentikan aktifitas makan gue.

"Ayah ga peduli. Pokoknya kamu harus mutusin dia segera! Lagian ayah gak pernah ngerestuin hubungan kalian" ucap ayah sambil natap tajam gue.

"Terserah lah ayah. Aku udah capek. Aku berangkat dulu ya Bun" gue pun salim ke bunda.

"Gak mau salim ke ayah?" tanya ayah.

"Sabar napa elah yah" gue pun salim ke ayah juga.

"Inget, jangan keluyuran habis pulang sekolah. Ada acara penting nanti malam tentang perjodohan kamu" ucap ayah mengingatkan.

"Iya iya" jawab gue pasrah.

"Pagi semua"

"Pagi juga. Hati hati dijalan nak"



























"Lesu amat neng" ucap sahabat mu, Chowon.

"Hooh diem-diem bae" celetuk Yuri.

"Ngopi napa ngopi woey" Somi pun membuka suaranya yang menggelegar.

PRODUCEX101 IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang