61. Tony

4.9K 650 209
                                    

"Kak Jawol lepasin gue! Gue udah muak sama lo!"

Berkali-kali kamu mencoba melepas genggaman tangan dari Jawol yang notabene nya adalah  mantan kamu. Dia sedari tadi menahan mu hanya sekedar mengajak balikan. Ya tentu kamu tidak mau. Masih terbayang bagaimana sakitnya hatimu saat Ia memutuskan mu begitu saja dengan alasan sudah bosan. Jika sudah bosan, mengapa sekarang mengajak balikan?

"Lo sendirikan yang bilang udah bosen sama gue? Kenapa sekarang ngajak balikan? Belum puas ya nyakitin gue nya?" tanya mu dengan sinis.

"Tapi kakak kangen banget sama kamu sekarang" balas Jawol seraya hendak menarikmu dalam dekapannya tetapi kamu menolaknya terlebih dahulu.

"Maaf tapi gue sama sekali gak kangen sama lo"

Kamu kini menatapnya tajam. Yang ditatap hanya mengeluarkan senyum sinisnya sekarang.

"Sok banget sih lo nolak gue? Kalau emang udah gak sayang kok belum punya pacar lagi setelah gue putusin? Gagal move on kan? Yaudah ayo balikan! Apa susahnya sih tinggal bilang iya?" ucap Jawol seraya mencengkram bahu mu erat yang membuat mu meringis kesakitan.

"Kak, sama cewek jangan kasar dong"

Sebuah suara muncul ditengah perseteruan antara Jawol dan kamu. Ah ternyata Tony, anak yang sering dibilang cupu karena tampilannya itu.

"Heh! Cowo cupu! Gak usah ikut campur urusan gue!"

Jawol melepas tangannya dari bahu mu dan kini mencengkram kerah baju Tony dengan kasar.

"Kasar sama cewek itu pengecut loh kak" ucap Tony yang langsung mendapat satu pukulan keras dari Jawol.

"Lo bukan siapa-siapanya dia! Jadi gak usah ikut campur ya! Gak usah sok nyeramahin gue!"

Kamu kini mendekat ke arah Tony yang sedang memegang ujung bibirnya yang berdarah.

"Siapa bilang dia bukan siapa-siapa gue? Kenalin dia pacar baru gue" ucap mu yang membuat Jawol maupun Tony terkejut.

Pacar baru? Entahlah mengapa kata-kata itu bisa terlontar begitu saja dari mulut mu. Padahal sebelumnya kamu tidak dekat dengan Tony.

Setelah berucap demikian, kamu melihat Jawol yang tengah tertawa terbahak-bahak.

"Mata lo rabun ya? Hahahaha selera lo rendahan juga ya ternyata" tawa Jawol dengan sinisnya.

"Iya nih selera gue rendahan, makanya gue pernah pacaran sama lo. Gimana dong?" ucap mu santai yang membuat Jawol kini memberhentikan tawanya dan mencengkram dagu mu kasar.

"lo gak kalah rendahan dari gue" balas Jawol yang langsung dapat pukulan balik dari Tony.

"udah berapa kali saya bilang jangan pernah kasar sama cewek"

Jawol hendak memukul Tony kembali tetapi kamu tahan.

"Lebih baik lo pergi! Gak usah ganggu gue lagi!" ucap mu yang membuat Jawol mengerang frustasi dan pergi meninggalkan mu dan Tony begitu saja.

Kamu menghela napas sejenak sebelum mendekat ke arah Tony.

"Sakit ya?" tanya mu begitu melihat ujung bibirnya yang berdarah dan ujung matanya yang mulai lebam.

Tony menggeleng canggung seraya membenarkan letak kacamatanya itu.

"ngga juga kok--ahh"

Saat berbicara entah kenapa ujung bibirnya sangatlah perih. Kamu yang melihat itu langsung saja menarik tangan Tony menuju UKS.

"E--eh?"

"Jangan nolak, bagaimana pun juga lo kayak gini karena gue"

Sesampainya di UKS, kamu langsung mendudukkan Tony di ranjang.

PRODUCEX101 IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang