Minhee sekarang lagi sibuknya ngerjain tugas di laptop harus terganggu oleh dering ponsel dari kamu yang notabenenya adalah pacar Minhee. Minhee pun mengangkat telepon masuk darimu dan diloudspeaker supaya dirinya tetap bisa melanjutkan acara mengetiknya.
"Halo, sayang" sapamu dari sebrang telepon.
"Ada apa?" balas Minhee dengan cuek.
"Gak ada apa-apa sih cuman kangen aja hehehe" balas mu yang buat Minhee menghela napas kasar seraya mencebik.
"Aduh (Y/N), aku tuh lagi sibuk ngerjain tugas. Gak penting banget sih!" kesal Minhee seraya menutup telepon secara sepihak.
"Halo--"
Kamu menghela napas sedih. Sudah biasa diperlakukan Minhee seperti ini. Pasalnya memang Minhee anak yang rajin jadi jika sedang mengerjakan tugas dirinya sama sekali tak ingin diganggu.
"Kenapa ditekuk gitu sih mukanya?"
Kamu yang lagi termenung di balkon rumah sontak tersentak kaget saat tetangga samping rumah mu itu tiba-tiba berada di depan mu dengan posisi yang sama dengan mu. Namanya Kim Yohan. Yohan ini sebenarnya suka sama kamu sebelum hati kamu memutuskan untuk memilih Minhee. Dan kamu tahu itu semua.
"K--kak Yohan?" ucap mu yang membuat Yohan terkekeh kecil dan melompat dari balkon rumahnya menuju balkon rumah mu.
"Eh-- Kak Yohan ngapain ke sini?" tanya kamu kaget. Pasalnya ini sudah malam. Takut aja ada tetangga lain yang lihat dan berpikir yang macam-macam.
"Mau ngehibur kamu" balas Yohan seraya menangkup kedua pipi mu lembut.
Entah kenapa jantung mu berdegup dengan kencangnya.
"Minhee apain kamu lagi hm?" tanya Yohan yang buat kamu menghela napas panjang.
"Biasa kak, sibuk sama tugas. Akunya dianggurin" jawab mu.
Yohan kini menarikmu ke dalam pelukannya.
"Gak papa. Ada kakak yang bakalan selalu jadi penghibur lara mu. Senyum ya cantik, jangan sedih"
Yohan membuat senyuman di bibir mu dengan jarinya.
Kamu tersenyum tipis seraya membayangkan bahwa Minhee lah yang bersikap seperti ini padamu.
"Gak usah inget Minhee dulu ya?" ucap Yohan yang kamu balas dengan anggukkan kecil.
--------------
"Minhee" sapa mu begitu bertemu dengan Minhee yang baru saja datang dengan tampang kantuknya.
"Hm?" balas Minhee dengan dehaman.
"Kamu capek banget ya? Mau aku pijitin?" tanya mu seraya merangkul lengannya. Namun tak diduga Minhee justru menghempaskan tangan mu begitu saja.
"Aku capek. Plis jangan ganggu aku dulu!" bentak Minhee yang buat kamu kaget.
"K--kok kamu malah bentak aku sih?!"
Minhee mengusap wajahnya kasar.
"Gak usah kekanakan deh! Aku lagi males berantem sama kamu!" ucap Minhee dengan kesalnya.
"Aku gak ada maksud ngajak kamu berantem! Coba aja kalau kamu gak lebih prioritasin tugas kamu yang gak terbilang penting itu, aku pasti gak bakal kayak gini!" balas mu yang membuat Minhee natap kamu tajam.
"Apa? Gak penting? Tugas itu buat aku sukses di masa depan! Sedangkan kamu? Kayaknya gak berdampak buat masa depan aku. Jadi buat apa aku prioritasin sesuatu yang bukan untuk masa depanku?" ucap Minhee yang buat kamu langsung nampar dia.
"Brengsek" ucap mu sebelum pergi ninggalin dia yang lagi terdiam seraya memegang pipinya yang habis kamu tampar itu.
Selama pelajaran, Minhee yang biasanya mendengarkan guru dengan baik kini malah asik melamun seraya mencoret bukunya asal. Pikirannya melayang pada kamu yang tidak memasuki kelas akibat pertengkaran kalian tadi pagi. Hyungjun yang melihat gerak-gerik aneh dari Minhee sontak menoel lengan Minhee dengan ujung bolpoin yang tengah berada di tangannya.
"Gak biasanya bengong" ucap Hyungjun berbisik.
"Gue keterlaluan gak sih?" tanya Minhee yang buat Hyungjun menautkan alis bingung.
"Keterlaluan kenapa?" tanya Hyungjun balik yang langsung buat Minhee berdiri dari bangkunya tiba-tiba dan keluar kelas tanpa berpamitan dengan guru yang sedang mengajar.
"KANG MINHEE!" teriak sang guru yang tidak direspon oleh Minhee.
Di benaknya sekarang hanya ada kamu. Bukan yang lain. Katakan Minhee baru menyesal akan perkataan yang dia ucapkan tadi padamu.
Minhee kini berlari mencari keberadaan mu seraya menggigit bibir bawahnya resah. Namun, langkah kakinya terhenti begitu saja ketika menemukan mu di taman yang sedang berpelukan dengan Yohan, kakak kelas sekaligus tetangga mu. Minhee kenal betul dengan Yohan yang selalu mendekati kamu. Tangan Minhee kini mengepal erat dan berlari menuju arah mu. Setelahnya Minhee melayangkan pukulan bertubi-tubi pada pipi Yohan yang membuat kamu terkejut setengah mati.
"KANG MINHEE?! STOP IT!" teriak mu yang buat Minhee menatap kamu tajam.
"KENAPA KAMU PELUKAN SAMA DIA?!" balas Minhee tak kalah teriaknya.
Kamu terdiam sejenak setelah itu tersenyum sinis.
"Buat apa lo peduli? Gue juga gak penting kan buat lo" ucap mu yang membuat Minhee kini menggenggam tangan mu erat.
"Bukan gitu, aku bisa jelasin. Aku--"
"Kita putus aja" ucap mu yang membuat Minhee melonggarkan tangannya yang sedang menggenggam tanganmu itu.
"Putus?"
"Iya, bukannya itu lebih baik daripada kita pacaran tapi lo nya gak pernah nganggap gue? Gue udah capek ngadepin lo yang kayak gini Min. Gue capek. Di saat gue butuh lo kenapa yang dateng malah Kak Yohan? Dan sekarang gue udah dapet jawabannya kalau gue ternyata bukan prioritas lo. Gue gak ada dampaknya buat masa depan lo kan? Jadi maaf gue gak bisa mertahanin hubungan kayak gini" jelas mu yang membuat Minhee mengangguk paham dan tersenyum sangat tipis.
"Oke, aku paham. Di sini emang aku yang salah karena gak bisa buat kamu nyaman sama aku. Aku minta maaf karena gak bisa jadi pacar yang baik buat kamu dan aku minta maaf buat perkataan ku tadi pagi. Jujur aku terlalu capek begadang jadinya gak tau kenapa aku bisa ngucapin kata sekasar itu tanpa aku sadar. Pilihan kamu tepat untuk mutusin cowok sebrengsek aku. Maaf sempat mengecewakan kamu dan terimakasih buat 3 bulan kita bareng. Aku harap kamu bahagia sama Kak Yohan yang selalu ada buat kamu gak kayak aku ini. Aku pamit ya?" ucap Minhee seraya pergi meninggalkan mu yang kini berlinang air mata.
"Minhee"
Finish--
MAAFIN KALAU ANEH YA GAES :(((((((
SARANGEKKKKKKK :*
KAMU SEDANG MEMBACA
PRODUCEX101 IMAGINE
Hayran KurguCerita tentang kamu dengan para peserta ProduceX101 ♡ © K N O C H U U X - 2019