"SIHOON?! BERAPA KALI MAMA BILANG SAMA KAMU! PUTUSIN (Y/N) SEKARANG JUGA! KAMU ITU UDAH MAU MAMA JODOHIN SAMA ANAK TEMEN MAMA!" bentak mamanya Sihoon di depan Sihoon yang sedang menggenggam erat tangan mu.
"Gak, Ma! Sihoon sayang sama (Y/N)! Sihoon cuman mau nikah sama (Y/N)?!" balas Sihoon tak kalah emosi.
Mama Sihoon sekarang berjalan mendekat ke kamu dan menampar mu.
"Kamu kan pasti yang menghasut anak saya supaya membantah ucapan saya?! Murahan sekali kamu sebagai wanita!" bentak mama Sihoon yang membuat Sihoon langsung mendekap mu ke dalam pelukannya.
"MAMA APA-APAAN SIH! KOK KASAR SAMA (Y/N)?! INI BUKAN SALAH DIA! TAPI EMANG SIHOON SENDIRI YANG GAK MAU NURUTIN APA KATA MAMA?!" ucap Sihoon yang langsung dapat tamparan juga dari mamanya.
"KAMU--ARGH"
ucapan mama Sihoon terhenti akibat kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit dan setelahnya pingsan yang membuat mu juga Sihoon menjadi panik.
"MAMA?!"
"Bagaimana dok keadaan mama saya?" tanya Sihoon begitu Dokter keluar dari ruangan mamanya.
"Penyakit darah tingginya kambuh. Juga hampir saja pembuluh darah di otaknya pecah. Saya harap beliau jangan sampai memikirkan sesuatu yang bisa membuatnya merasa stress ya? Saya permisi" jelas sang dokter seraya pergi meninggalkan Sihoon dan juga kamu.
Kamu menepuk bahu Sihoon seraya tersenyum.
"Masuk gih temui mama kamu. Aku di sini bakalan nungguin kamu" ucap mu yang dibalas anggukkan oleh Sihoon.
Sebelum Sihoon memasuki ruangan mamanya, Ia menarik mu untuk mendekat dan mencium kening mu lama.
"Aku cinta banget sama kamu" ucap Sihoon begitu melepas ciumannya.
"Apa sih? Udah sana masuk" balas mu malu-malu seraya mendorong tubuh Sihoon supaya masuk ke dalam ruangan.
Sihoon pun masuk ke dalam ruangan mamanya namun beberapa detik kemudian Ia memunculkan kepalanya dibalik pintu.
"Kamu gak ikutan masuk?" tanya Sihoon yang kamu balas dengan gelengan.
"Kamu gak denger kata dokter tadi? Yang ada mama kamu tambah parah setelah liat aku. Aku gak mau mama kamu sampai kenapa-napa" balas mu seraya tersenyum kecil.
"Maafin mama aku ya?" cicit Sihoon yang langsung kamu balas dengan gelengan.
"Mama kamu gak punya salah kok sama aku. Udah gih sana temuin mama kamu" titah mu yang membuat Sihoon menutup pintu ruangan.
"Kayaknya ini bakalan jadi akhir bagi gue sama Sihoon" gumam mu seraya bersandar pada pintu.
Sihoon yang berada di dalam ruangan menghela napasnya sejenak sebelum menemui mamanya yang tengah melamun.
"Sihoon" panggil mamanya pelan.
Sihoon langsung saja menggenggam tangan mamanya itu.
"Ada apa, Ma?" tanya Sihoon lembut.
"Kamu sayang sama mama kan?" tanya mamanya yang kini menolehkan kepala guna melihat Sihoon.
"Sayang lah, Ma" balas Sihoon.
"Kalau kamu sayang sama mama, kamu mau kan nurutin ucapan mama untuk nikah sama anak temen mama?" pinta mamanya yang buat Sihoon menghela napas kasar.
Untuk kesekian kali mamanya membahas ini. Sungguh Sihoon mulai muak mendengarnya.
"Mama mohon, mungkin hidup mama gak lama lagi. Kamu mau ya?" pinta mamanya dengan sangat memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRODUCEX101 IMAGINE
FanfictionCerita tentang kamu dengan para peserta ProduceX101 ♡ © K N O C H U U X - 2019