Setelah dua belas tahun akhirnya Arla harus kembali lagi ke Indonesia. Tidak, namanya kini bukan Arla. Setelah berhasil lari dari rumah pria itu dan pergi menyusul Tante Linda ke London dengan membeli tiket dari uang tabungannya. Sejak hari pertama bangun di kamar tante Linda di London waktu itu, Arla memutuskan untuk tidak memakai nama itu lagi. Seperti katanya pada ayahnya, Arla sudah tiada pada hari itu juga.
Kini namanya Lila. Itu adalah nama yang diberikan pria yang kini menjadi suami tante Linda. Karena pria berdarah inggris itu akhirnya menikahi tante Linda, Lila pun diizinkan memakai nama keluarganya. Sekarang namanya adalah Lila Johnson.
Lila tersenyum pada bayangannya di cermin. Seakan Allah menyetujui perubahan dirinya. Bayangan yang sekarang balik memandangnya sangat sulit dikenali sebagai Arla. Wanita berkacamata dengan kerudung biru tosca itu jauh berbeda dengan Arla yang meninggalkan Indonesia 12 tahun yang lalu.
Selain kerudung dan kacamata bulat dengan frame tebal itu. Perbedaan yang paling mencolok adalah bentuk wajahnya. Lila baru mendapatkan puberitasnya di Inggris. Sejak masa puberitas itu banyak yang berubah dengan wajahnya. Terlebih pada pipinya yang dulu chubby. Kini pipi bakpao nya telah menghilang, sehingga wajahnya yang dulu terlihat manis, kini lebih terlihat cantik. Di tambah dengan keahliannya memakai peralatan make up yang didapatnya dari tante Linda, maka hanya mata cokelat dan bibir mungil nya lah yang kini tersisa dari Arla di wajahnya.
"Ms. Lila? Are you ready?" Suara perempuan dan ketukan dari pintu apartement nya itu menyadarkan Lila dari pikirannya.
"Yeah, Sasha." Lila beranjak menuju pintu. "I'm coming. I'm ready to fight."
Iya. Lila siap bertarung. Bertarung menghadapi hantu masa lalu yang akan ditemuinya.
---------------------------------------------------------------------------------------
"Miss Lila Johnson? Aku tidak menyangka anda adalah orang Indonesia."
Cowok itu tidak berubah. Di usianya yang 31 tahun, ketampanannya sama sekali tidak berkurang. Hanya semakin matang dan berkharisma dengan beard tipis yang menghiasi dagunya. Lihat saja dua rekan wanita Lila yang tidak bisa melepaskan pandangannya dari pria itu. Ya, Orion tidak berubah. Termasuk sikap sok nya yang menyebalkan.
Lila tersenyum tanpa menanggapi uluran tangan Orion. "Mohon maaf mengecewakan anda karena saya berkewarganegaraan Indonesia. Tapi saya yakin tidak akan mengecewakan anda dengan hasil kerja kami."
Orion mengangkat satu alisnya seperti kebiasaan saat merasa keki. Pria itu kemudian mengangkat bahu dan kembali memasukan tangannya ke celana biru nya. "Kita lihat nanti. Silahkan duduk."
Ya, takdir memang tidak dapat ditebak. Kehidupan selalu membawa kejutan atas kebetulan yang tidak disangka. Karena itulah Lila kini duduk berhadapan dengan Orion, tanpa Orion sadari bahwa Lila adalah Arla.
Saat Lila bersyukur akan kehidupannya yang dijalani sebagai wanita muslim pertama yang menjadi manager team internal audit di usianya yang ke 29 tahun di perusahan IT terkenal, Wonder Inc. di Inggris. Kantor perusahaan nya yang ada di Indonesia mengalami masalah dengan adanya wishtle blower yang menyatakan ada penyalahgunaan dana oleh manager keuangannya. Lila yang memang masih berkewarganegaraan Indonesia pun langsung ditunjuk untuk menangani masalah tersebut.
Tanpa mengetahui bahwa pimpinan kantor perwakilan Indonesia adalah Orion Putra Kusuma, Lila pun menerima tugas itu dengan bersemangat. Lila hampir saja tersedak sarapannya saat membaca company profile kantor perwakilan Wonder untuk Indonesia, sebelum berangkat ke bandara. Kalau saja bukan karena profesionalitas yang tinggi dan keberhasilannya menyakinkan diri sendiri bahwa dirinya sudah banyak berubah. Lila pasti sudah kembali ke kantor dan meminta pengganti dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
RomanceSeperti hal nya kotak terlarang itu, kenangan masa lalu bisa menjadi sumber segala masalah. Sebagaimana sulitnya menemukan kotak itu, menemukan kebenaran dari kenangan masa lalu bukanlah hal yang mudah. Sama seperti isi kotak pandora, kebenaran dari...