Tujuh

727 63 0
                                    

Akhirnya Arla berhasil kabur. Dengan senyum penuh kemenangan yang mengembang di wajahnya, Arla membuka pintu rumahnya. Rasanya sudah lama sekali Arla meninggalkan rumah itu, padahal baru satu hari dia nggak menempatinya.

Setelah mengambil piring dan gelas, Arla menjatuhkan diri di sofa depan televisi. Kemudian dengan bersemangat Arla membuka rujak dengan porsi super banyak yang dibeli dari langganan Arla di perempatan dekat rumahnya. Arla juga membuka es kelapa muda yang juga dibeli di tempat yang sama.

Karena sudah berhasil kabur dari Orion, Arla berniat untuk berlama-lama di rumahnya dengan bersantai. Jadi sambil menikmati rujaknya, dia mangganti-ganti chanel televisi. Karena nggak menemukan acara yang menarik, akhirnya Arla memilih menonton film koleksinya. Rapunzel.

Meski film itu adalah favourite Arla, tapi lima belas menit kemudian, Arla yang selonjoran di sofa, akhirnya tertidur. Mungkin karena kelelahan. Atau mungkin juga karena kemarin malam Arla nggak bisa tidur sampai jam setengah tiga pagi. Atau mungkin juga karena Arla benar-benar merasa nyaman berada di rumahnya. Yang jelas Arla tertidur pulas.

---------------------------------------------------------------------------------------

Orion membanting pintu mobilnya sambil mengumpat. Cewek satu itu memang tau benar cara membuat Orion kesal dan marah. Kabur dari Orion begitu bel berbunyi. Saat dicari di halte pun Arla sudah nggak kelihatan batang hidungnya. Karena nggak tau dimana rumah tante Arla, Orion terpaksa menelfon ayah Andi. Alhasil Orion mendapatkan kekecewaan ayah Andi dan perintahnya untuk membawa Arla kembali ke rumah mereka bagaimana pun caranya.

Dengan perasaan penuh rasa jengkel dan rasa ingin mencekik leher putih Arla, Orion melintasi teras rumah itu dan bersiap mengetuk. Tapi Orion justru mengerutkan kening saat mendapati pintu rumah itu nggak tertutup, setengah terbuka. Entah mengapa, Orion bertambah kesal karena hal itu. Ternyata selain manja, cewek itu benar-benar ceroboh. Bagaimana bisa Arla membiarkan pintunya terbuka saat dia sendirian di rumah? Bagaimana kalau ada orang jahat masuk?

Saat memasuki rumah itu dan sampai di ruang tamu yang di tata dengan rapi, Orion mendapati rumah itu begitu sepi. Kalau saja Orion nggak mendengar sayup-sayup suara orang berbicara, dia pasti sudah mengira kalau Arla kembali berhasil kabur darinya.

"Hei nona manja!" Orion sengaja nggak menyebut nama Arla untuk membuat kesal cewek itu. Tapi sayangnya nggak ada jawaban. Ada dimana cewek itu? " Hei nona manja! Loe ada di dalam 'kan?"

Tetap nggak ada jawaban. Orion pun memutuskan untuk mencari sumber suara sayup-sayup yang di dengarnya. Setelah menaiki tiga anak tangga, Orion mendapati ruang tengah dimana televisi sedang menyala. Tapi di sofa yang memunggunginya, Orion nggak mendapati Arla di depan televisi. Dimana cewek itu? Meninggalkan pintu dalam keadaan terbuka, lalu meninggalkan televisi dalam keadaan menyala. Sebenarnya seberapa cerobohnya sih cewek itu?

Orion memutuskan untuk mematikan televisi itu sebelum kembali mencari Arla lagi. Tapi begitu berbalik Orion langsung dibuat kaget saat mendapati Arla terbaring dengan mata tertutup di sofa hitam itu. Orion sempat mengira cewek itu pingsan hingga membuatnya sedikit panik. Untunglah Arla membalikkan badan sambil bergumam nggak jelas sebelum Orion benar-benar panik atas sesuatu yang nggak pernah terjadi pada cewek itu.

"Dasar cewek yang selalu bikin repot." Gerutu Orion sambil menjatuhkan diri di lengan sofa dan menjatuhkan tas pungungnya di lantai.

Orion melirik ke meja sambil melonggarkan dasinya. Kelihatannya cewek itu menikmati waktu santainya sementara Orion kebingungan mencarinya. Sialan.

"Karena loe sudah bikin gue susah, jadi makanan ini bagian gue." Orion mengambil rujak yang nggak sampai setengah di makan Arla.

Sambil duduk di lantai Orion menikmati rujak dan es kelapa Arla. Ternyata cewek satu ini doyan pedes juga. Satu lagi fakta yang akhirnya diketahui Orion tentang cewek manja itu.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang