"Jadi selama ini ayah Andi tau dimana dia berada?" Orion menegaskan kembali cerita yang baru didengarnya itu.
"Maaf Orion." Kata ayah Andi sambil melemparkan makanan ikan ke kolam koi di halaman belakang rumah. "Waktu itu kupikir itulah yang terbaik."
"Terbaik?" Orion berusaha menahan ledakan amarahnya karena fakta bahwa selama ini usahanya menemukan Arla bahkan sampai terlibat dengan Diana adalah hal sia-sia. "Ayah Andi membiarkannya hidup dengan membenci ayahnya selama dua puluh tahun adalah yang terbaik?"
Hal itu berarti juga membiarkan Orion didera rasa bersalah selama 12 tahun. Orion bahkan tidak tau sekarang dia harus merasa marah untuk dirinya sendiri atau Lila.
"Orion..." Dengan lembut Bubun membelai pundaknya dan menarik lengannya untuk duduk di bangku putih dekat kolam. "Maafkan ayah Andi mu. Dia sudah cukup menghukum dirinya. Hal itu juga adalah salah satu caranya untuk menghukum dirinya sendiri karena telah menampar Arla waktu itu."
Juga menghukumku. Orion mengusap wajahnya untuk mengurangi amarahnya. Amarah yang sesungguhnya juga ditujukan untuk diri sendiri karena tidak bisa mengenali Arla saat wanita itu ada di depan matanya. Bagaimana pun dan sebagai siapapun wanita itu memperkenalkan diri, seharusnya Orion bisa mengenalinya. Orion benar-benar ingin mengutuki diri sendiri karena kebodohannya sendiri.
"Aku takut melukainya lagi." Kata Ayah Andi yang akhirnya ikut duduk di pinggir kolam. "Terlebih saat Linda memberitahuku tentang keadaaanya saat tiba di London. Jadi waktu itu kuputuskan bahwa hal yang terbaik untuknya adalah hidup jauh dari kenangan masa lalunya."
Orion tau bahwa Arla akan selalu terikat dengan masa lalunya. Kecelakaan itu benar-benar mengubah segalanya. Kecelakaan itu tidak hanya meninggalkan luka fisik pada Arla. Tapi juga luka tak nampak pada setiap orang yang terhubung dengan kecelakaan itu.
"Aku juga tau kalian mempunyai ikatan 'spesial' sejak kalian kecil." Ayah Andi kali ini tersenyum lembut. "Apapun yang kalian rasakan satu sama lain, baik itu sayang atau benci. Ikatan itu seperti magnet yang selalu menarik kalian untuk mendekat. Karena itulah aku tidak pernah memberitahumu dimana dia berada."
"Karena begitu kamu tau dimana Arla berada, cepat atau lambat, dan dengan berbagai alasan serta berbagai cara, kamu akan berusaha menemuinya." Bubun ikut tersenyum sambil membelai lembut rambut Orion seperti kebiasaannya saat Orion kecil.
"Lihatlah bagaimana ikatan itu tetap mempertemukan kalian meski kamu tidak menyadari siapa dia." Kata ayah Andi sambil menaikan kedua alisnya. "Aku rasa Arla sendiri tidak dapat menghindari ikatan itu, karena dia akhirnya memutuskan bertemu denganmu. Apapun alasannya."
Orion tersenyum karena kebenaran kesimpulan yang diambil Ayah Andi. Meski tidak tau siapa Lila sebenarnya, hati Orion lah yang lebih dahulu mengenalinya. Hati Orion lah yang membuat Orion tidak bisa berpaling dari Lila. Meskipun ketertarikan fisik tidak dapat dipungkiri memiliki peran juga. Tapi Orion biasanya akan dengan mudah berpaling jika hanya ketertarikan fisiklah yang dia rasakan terhadap seorang wanita. Dan apa yang dirasakannya untuk Lila lebih dari sekedar itu.
"Tapi ikatan itulah yang akhirnya membawanya kepada 'Agung Santoso'." Kata Ayah Andi yang berubah serius. "Bagaimana bisa dia mengenal Agung Santoso?"
Orion kembali mengusap wajahnya. Nama itulah yang menjadi dalang segalanya. "Dia adalah whistle blower yang mengungkap kasus manager keuangan Wonder Indonesia. Meski sebenarnya aku tau bahwa akulah targetnya yang sesungguhnya. Dia hanya menggunakan kasus itu untuk menarik Tim Internal Audit pusat kesini untuk menangkap ekorku. Dan beberapa hari yang lalu dia bertemu Lila untuk mendesaknya memperdalam temuan keterkaitanku dalam deal dengan perusahaan ayah Andi."

KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
RomanceSeperti hal nya kotak terlarang itu, kenangan masa lalu bisa menjadi sumber segala masalah. Sebagaimana sulitnya menemukan kotak itu, menemukan kebenaran dari kenangan masa lalu bukanlah hal yang mudah. Sama seperti isi kotak pandora, kebenaran dari...