~14

446 54 0
                                    

drtttt

Wendy melihat ponselnya yang bergetar, ternyata nomor orderannya yang di telfon, seoertinya pelanggan, tak butuh waktu lama Wendy mengangkatnya dengan senyum merekah.

"hallo DY'SCAKE here" sambut Wendy riang

"...." terdengar suara wanita di sebrang sana

Wendy mengambil pena dan juga buku kecil, apalagi kalau bukan menulis pesanan sang pelanggan dan juga alamatnya,setelah selesai ia menutup telfonnya dan membaca kembali tulisannya.

dahinya seketika mengerut "MINCROUP?" cicitnya

tapi beberapa detik kedepan, Wendy telihat bersemangat, ia segera kedapur untuk menyiapkan pesanan, dan mengantarkannya ke sebuah perusahaan terkenal, MINCROUP.

setelah siap semua ia memanggil Hyun-jae "Hyun-jae" panggil Wendy

terlihat jika Hyun-jae sedang membereskan meja, dan segera menghampiri Wendy "iya eonnie?, kenapa?"

"aku akan mengantarkan pesanan, jadi tolong kau jaga kasir sementara" pesan Wendy

"tapi eonnie, sebaiknya eonnie di sini saja, lagi pula itu menjadi tugasku" cegah Hyun-jae

"tak ada penolakan, sudah aku pergi dulu" sahut Wendy seraya berjalan cepat menuju lokasi

di depan meja kasir Hyun-jae hanya mengerutkan dahinya bingung.

"eonnie, bahkan tak pernah seperti itu" batin Hyun-jae

"hei nak, jangan melamun, kau ini sedang bekerja" lamunan itu terbuyar kala seorang pria paruh menegur nya

Hyun-jae mengerjapkam matanya dan tersenyum kikuk "ah ya, maaf tuan, jadi ini saja" tanya Hyun-jae seraya membungkus kue nya dengan rapi

pria paruh baya itu memberikan dua won, dan berlalu meninggalkan toko.

•••

kaki itu melangkah dengan semangatnya, Wendy wanita berumur dua puluh lima tahun itu telalu exited untuk ini, senyum cerah yang terukir di bibir tipisnya, melihat tottebag berisikan kue buatanya, senyum dan auranya semakin cerah.

setelah beberapa kali melangkah dirinya kini sudah sampai, didepan sebuah perusahaan terkenal di seoul, MINCROUP, menarik napasnya pelan, dan mulai melangkah maju menuju ressepsionis dan menanyakan karyawan yang memesan kuenya.

"maaf, aku ingin bertanya, ruangan karyawan bernama Seulgi dimana ya?" tanya Wendy masih dengan senyumnya

wanita di depannya tersenyum tapi hanya senyuman tipis "sebentar ku telfon dulu, lebih baik kau duduk dulu di sana" ujarnya sambil menunjuk sebuah sofa di sebelah ruangan, tak tau ruangan apa

Wendy mengangguk dan berjalan ke arah sofa untuk menunggu.

•••


Drttt

Drttt

"Hei? Seulgi, jika ada panggilan masuk, angkatlah cepat" protes seorang wanita di sebelah Seulgi

Seulgi menoleh cepat "ah ya, maaf" dan langsung menyambar ponselnya dan menempelkan nya di telinga kiri nya.

Tangan nya masih berkutat dengan komputernya, dan sesekali mencatat sesuatu.

"...."

"eoh? Ya maaf aku memang memesannya tadi, sebentar aku akan pergi kesana" ujar Seulgi sebelum menutup telfonnya dan berlari menuju ressepsionis depan

setelah beberapa menit Seulgi berjalan, ia tak sengaja melihat bosnya,keluar dari ruangannya, seukgi sempat memberhentikan diri sekaligus menyapa atasanya itu.

"Ayeong, sajangnim" ucap Seulgi dengan menundukan tubuhnya beberapa derajat

Pria berjas hitam dengan kemeja putih itu membalikkan diri untuk melihat siapa yang menyapanya "ya" sahutnya singkat

Dan setelah itu Seulgi cepat-cepat berjalan untuk mengambil pesenan kuenya.

Pria tadi hanya bingung, tapi ia tak memperdulikan apapun dan berjalan keluar, karna ada urusan.

•••


Wendy POV

rasa semangatku sedikit memudar, karyawan yang memesan kue ku lama sekali datangnya, aku berdiri dan berjalan pelan menuju karyawan wanita yang katanya akan menelfon karyawan yang memesan kue ku.

"Maaf, apakah benar ada yang memesan kue dari DY'SCAKE?" Ucapku memastikan

Wanita itu akan berucap tapi telah di potong karna seorang wanita berpakaian rapi berhenti di sampingku dengan napas terengah-engah.

"mana pesananku?" tanyanya pada wanita di depanku

Aku menoleh cepat "ah ini pesananmu" seraya menyodorkan sebuah tottebag bertuliskan 'terimaksih'

Ia megambilnya dengan cepat "terimaksih, dan maaf bila aku terlalu lama" ucapnya ramah dan berlalu meninggalkan ku

Pandanganku seketika teralihkan oleh seorang pria berjalan cepat menuju keluar dari kantor ini. Ia tak melihatku sama sekali, tapi Aku ingat, itu adalah pria bermata sabit yang pernah menolongku semalam.

"Maaf jika kau tidak ada urusan lagi, sebaiknya kembali" ucap wanita dihadapanku dengan tatapan risih

Aku menatapnya dengan datar, menghela napasku pelan,mengangguk paham, dan merotasikan tubuhku untuk kembali ke toko, tapi saat beberapa langkah untuk keluar, aku sempat berpikir untuk mengikuti pria bermata sabit itu, yang sampai sekarang aku tak tau siapa namanya.

Aku menatapnya dengan datar, menghela napasku pelan,mengangguk paham, dan merotasikan tubuhku untuk kembali ke toko, tapi saat beberapa langkah untuk keluar, aku sempat berpikir untuk mengikuti pria bermata sabit itu, yang sampai sekarang aku tak ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vote+comment

i hope your enjoy my story😇

✓Destiny for Me? | by thereowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang