Satu bulan kemudian..
Pesta pernikahan yang dihadiri beberapa tamu undangan Itu telah usai beberapa jam lalu. Yoongi sengaja membuat pestanya tak mewah sebagaimana mesti nya hanya karna ia seorang direktur. Kini, ia seperti belajar tentang arti menikah itu sendiri. Sederhana namun berkesan. Itu sudah lebih dari cukup.
Wendy, sang mempelai wanita yang detik ini sudah resmi menjadi istri bagi Yoongi, tengah sibuk mengeringkan rambut basahnya.
Ceklek
Mendengar itu, sontak membuat Wendy tersentak untuk segera menoleh pada siapa yang membuka pintu tanpa mengetuk. Dengan tatapan kaget, saat itu pula Yoongi terkekeh. "kau ini kenapa?" sambil berjalan pelan menuju sisi ranjang
Benar. Setelah acara pernikahan mereka selesai, Yoongi lantas membawa Wendy ke rumah baru nya--mereka. Ia tak mau repot untuk sekedar menyewa apartemen, menurutnya itu tidak nyaman. Lagi pula ada hal penting yang mesti dilakukan dengan leluasa tanpa bisikan tetangga. Begitulah pikir saja sendiri.
Seketika Wendy tersenyum kikuk dan berbalik untuk kembali melihat cermin. Namun, belum juga jantungnya berdetak normal. Yoongi sudah berada tepat di belakang Wendy yang masih terduduk.
Perlahan, Yoongi membungkukkan badannya untuk sekedar melihat wajah nya di cermin. Tak disangka, bukan itu saja yang ia lakukan, Yoongi juga dengan sengaja menempatkan hidungnya diceruk leher mulus Wendy.
Hembusan napasnya sungguh membuat Wendy mati kutu. Ia hanya dapat terdiam bisu seakan tak ada nyawa. Segenap keberanian, Wendy membuka mulut untuk berbicara. "bisa kau tunggu di sana saja?" terlalu pelan hingga seperti berbisikan
Seakan tuli, Yoongi malah mendekatkan mulutnya ke telinga Wendy sambil berujar, "jangan lupa untuk malam pertamanya, sayang.." sepenggal kalimat dengan kata akhir yang sangat sensual itu mampu membuat Wendy terkesima sampai mengerjap beberapa kali, ia terlihat bodoh sekarang
Selepas mengatakan hal yang tak sehat bagi jantung dan kepolosan Wendy, Yoongi menjauh sembari mengambil handuk yang disediakan Wendy tadi di atas kasur. "aku mandi dulu ya, setelah itu kita bisa ke dapur untuk masak, okay sayang?" suara nya benar-benar merusak akal sehat Wendy detik ini
Wendy hanya mengangguk sebagai jawaban, ia tak berani menoleh apalagi menatap wajah Yoongi yang entah sedang berekspresi apa sebab melihat Wendy yang mengangguk kaku dari belakang.
Merasa sudah tak ada siapapun selain dirinya, Wendy segera melihat kaca dan menilik wajah nya yang kini seperti kepiting rebus. "uhh, memalukan sekali aku ini.." rengeknya tak terima
Tak mau membuang waktu, Wendy segera membereskan alat pengering rambut dan semua skincare nya ke dalam laci. Dipikirnya, apa harus ia menyiapkan baju tidur untuk Yoongi? Wendy bimbang, karna pasalnya ia takut Yoongi tidak menyukai baju yang ia pilihkan. Bisa-bisa hal tak mengenakan terjadi.
Namun, hati nya mendadak ingin sekali memilihkan satu kaos santai untuk Yoongi. Ketika tengah memilih baju tidur mana yang akan ia pakai, perasaannya seolah berkata bahwa ada seseorang di belakangnya. Saat Wendy menoleh untuk memastikan, matanya sontak membola sebab terlihat jelas dada bidang Yoongi yang tak berbalut sehelai kain pun.
Wendy lagi-lagi bungkam, ingin sekali ia menangis detik ini. Entah kenapa pula Yoongi terlihat menyeramkan malam ini, pikirnya.
"yoon.." ucapnya pelan
Yoongi dengar itu, tapi ia sengaja untuk lebih merapatkan tubuhnya sampai Wendy terpojok tertutupi bahu lebarnya. "yoongii.." kali ini lebih jelas
Ingin sekali Yoongi tertawa lepas melihat gelagat Wendy yang sangat polos ini.
"yoongiii mingiir." dan kali ini lebih kuat, Wendy tak tahan dengan sikap menyebalkan Yoongi
"hei, kau mengusirku sayang? Tega sekali." balas Yoongi merajuk
Niat hati ingin memarahi, Wendy malah menahan tawa renyah nya agak tak keluar, ia tak sanggup bila dihadapkan sisi imut dari suaminya itu.
Sebagai gantinya, Wendy malah menyubit dua pipi Yoongi dengan gemas, "kau ini senang sekali ya menganggu ku."
Yoongi tak dapat berkata apapun selain menunjukan gummy smile nya yang jarang sekali Wendy lihat sebelumnya. Bahkan sebulan yang lalu saat mereka masih pacaran, Yoongi tak pernah menunjukan hal ini padanya.
"sepertinya memang benar ya kata orang, sifat asli akan keluar bila sudah terikat janji suci." ujar Wendy sambil berbalik menatap isi lemari untuk mencari baju untuk Yoongi
Dibalik itu, Yoongi hanya tersenyum tipis, sambil memandangi tubuh ramping Wendy yang seperti sibuk mencari sesuatu. Tapi tak sampai lima menit Wendy berbalik dengan wajah ragu. "kenapa?" matanya lantas tertuju pada baju santai putih polos yang tengah digenggam oleh tangan mungil Wendy
Perlahan Wendy menyodorkan kaos putih pilihannya itu pada Yoongi. "entah kenapa aku ingin memilih baju ini untukmu. Dipakai ya?" pinta Wendy lembut tapi senyum kaku nya masih kentara
Yoongi mangut-mangut, "oh.. Jadi dari tadi kau sibuk karna sedang memilih baju untukku." bukannya menerima baju yang Wendy pilih dan memakainya, Yoongi malah berujar, "aku tak suka, jadi aku tak mau memakainya."
Hatinya tertohok, dengan senyum terpaksanya Wendy berujar, "e-eoh? Kau tak suka ya.. Baiklah biar aku cari lagi." baru saja Wendy akan berbalik, Yoongi dengan cepat menarik kembali tubuh mungil Wendy kedalam dekapannya. "aku berbohong. Mana mungkin aku tak suka, apapun yang kau pilih aku pasti suka." jelas Yoongi dengan suara husky nya
Wendy tertegun juga merasa bahagia. Kali ini rasanya ia bukan lagi berhadapan dengan Yoongi yang dingin dan irit sekali bicara. Tangan nya terangkat untuk memukul dada bidang Yoongi, "ish terus kenapa kau tadi jawab seperti itu?" tanya Wendy tak terima
Wajah cemberut nya membuat Yoongi merenggangkan pelukannya agar dapat melihat ekspresi lucu Wendy yang kini terlihat tak terima sebab dibohongi. "iya ya maafkan aku.. Lagian suruh siapa kau terlalu lucu makanya aku jadi ketagihan untuk mengerjaimu, kkk.."
.
.
.Canda tawa kini selalu terselip. Saling menjaga satu sama lain, tanpa secuil keraguan untuk menghadapi masalah yang mungkin akan terjadi di ujung waktu. Semua kembali pada hakikatnya. Bahwa setebal apapun perasaan benci yang membentengi, akan sangat mudah terkikis oleh waktu dan kuasa Tuhan.
.
.
.Fin.
Destiny for Me? | by thereow
------
Aku ngerasa bersalah banget, sekali lagi maaf yaa untuk ending yang tak memuaskan🥺
Sekali lagi aku banyak-banyak berterimakasih🥺🙏 buat kalian yang setia banget dari awal cerita sampe ending💜
Keep Fighting yeddera! jaga kesehatan yaa. LOVE U ALL SO MUCH!🥺💜
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Destiny for Me? | by thereow
RomanceMin Yoongi & Son Wendy [Baku Version] Kesalahan yang Min Yoongi perbuat membuat dirinya selalu merasa bersalah. Son Seung-wan, wanita yang mampu mengalihkan semua atensinya pada apapun. Mereka dijodohkan. Akan tetapi, takdir berkata lain. Seung-wan...