~39

242 33 2
                                    

Sore ini, seperti yang diinginkan Wendy, yaitu berjalan-jalan santai di taman rumah sakit. Tapi sedihnya, Taehyung mendadak ada jadwal oprasi di luar rumah sakit. Alhasil, hanya dirinya sendiri yang tengah duduk dibangku taman.

Tadi siang sebelum berangkat, Taehyung sempat meminta maaf pada Wendy atas keingkaran nya sendiri.

Benar, bisa dibilang jika Taehyung ingkar akan janjinya. Tapi, apapun itu Wendy harus mengerti, lagi pula siapa dirinya yang harus mengatur kehidupan dokter tampan itu.

Helaan napas sudah ia hembusakan berkali-kali.

Suasana disini sangat nyaman, ditambah dengan sinar Mentari yang tak terlalu menyengat, harus nya wajah Wendy tak murung seperti ini.

Tapi tak dapat dipungkiri, jika hati nya masih kecewa pada Taehyung.

"Aish... Sudah Wendy sudah... Kau ini!" dumel nya pada diri sendiri

Dirinya bisa-bisa gila, jika terus memikirkan pria dengan senyum kotak itu.

Wendy lantas mengalihkan pandangannya, ke arah samping. Betapa terkejut nya, kala melihat siluet pria berkulit pucat yang bersender di tiang pondasi rumah sakit.

Pria itu--Yoongi, terlihat menikmati sore ini dengan begitu tenang, Wendy yang memandang wajah nya dari samping, membuat kedua sudut bibirnya terangkat, hati nya pun demikian.

Entah, apapun keadannya, ia seperti akan tetap bertahan dalam posisi ini. Berjuang mendapatkan hati seorang Min Yoongi.

Netra nya masih enggan untuk sekadar beralih ke arah lain.

Sampai ketika, atensi Yoongi beralih menatap Wendy dengan datar. Ia terdiam, entah karna terkejut atau bingung.

Wendy yang menyadari hal itu, lantas membuang wajah nya kearah kiri seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kumohon Tuhan, jangan sampai aku tertangkap basah oleh nya," batinnya berdoa

Tak disangka, bila Yoongi malah melangkahkan kaki nya mendekat pada Wendy dan mengambil tempat di samping nya.

Wendy yang merasa seseorang telah menduduki bangku taman ini, lantas menoleh perlahan. Dan betapa terkejut nya ia untuk kedua kali, kala melihat Yoongi yang tengah menikmati pancaran sinar Mentari menerpa wajah mulus nya.

"Ya Tuhan..." bibir Wendy tak dapat berhenti mengucapkan pujian itu, Yoongi terlampau sempurna bagi Wendy

"Aku tahu jika aku tampan, berhenti berucap begitu." sela Yoongi tak suka,  sontak saja membuat Wendy harus menahan malu untuk kedua kalinya

"M-maaf," hanya itu, Wendy terlalu gugup

Jantung nya kini, berdegup lebih cepat dari sebelumnya. Rasa mengagumi itu semakin menyeruak di dalam hati Wendy, entah harus bagaimana cara mengatasi nya.

Seketika kupu-kupu seperti berterbangan didalam perutnya. Wendy senang. Ia menyukai saat-saat seperti ini.

Biarkan Wendy egois, dalam perihal ini, biarkan dirinya sendiri yang akan menanggung resiko apapun yang ia terima, nanti.

Lidah nya, mendadak kelu untuk sekadar memulai pembicaraan. Wendy masih sibuk dengan jantung nya yang seperti ingin meloncat keluar.

Yoongi yang merasa bosan karna terlalu hening, lantas ia bertanya."Bagaimana keadaan mu?"

Wendy menoleh cepat dengan wajah kaget, "eoh? Aku? Tentu baik-baik saja," jawabnya juga tak kalah cepat, seakan pertanyaan Yoongi adalah sebuah kuis bagi Wendy. Memalukan

Hentikan. Ini sudah terlalu memalukan Wendy.

Wendy menunduk, bagaimana bisa ia berlaku seperti ini?

✓Destiny for Me? | by thereowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang