~3

1.1K 91 1
                                    

Kehidupan manusia tak ada siapapun yang bisa menebaknya, hanya sebuah perjalanan yang harus dilewati dengan segenap rahasia, menjadikannya pandangan manusia untuk tetap hidup tegar, di mana mereka menghadapi sebuah masalah dan juga kesenangan, yang menjadi sebuah tanda bahwa mereka hidup di atas takdir tuhan.

.
.

Dua tahun lalu......

Dimana sang kekasih meninggalkan dunia ini tanpa memikirkan siapa yang sangat terpukul saat itu.

Min Yoongi pria itu, kini seperti kembali teringat pada masa lalu yang sampai sekarang selalu menghantui hari-harinya,walaupun kejadian tragis itu sudah dua tahun berlalu, tapi serpihan tentang kejadian itu selalu membuat Yoongi merasa bersalah.

Semua harapan untuk hidup di masa depan dengannya seakan telah pupus, bahkan tak ada secuil harapan pun! Yoongi hanya bisa terdiam, ia merutuki dirinya yang lengah akan tragedi itu.

Kegiatan nya tak seperti dulu, ia hanya menghabiskan waktu nya dengan diam di balkon kamar, sesekali ia akan keluar untuk mencari angin atau suasana baru, semangat hidupnya seakan telah sirna terbawa oleh raganya ke surga.

yoongi POV

seperti biasa menghabiskan separuh malam dalam kesunyian ini dalam diam di balkon kamar.

Tok

Tok

Tok

Lamunan ku terpecah buyar, ketukan pintu itu, aku bangkit dari tempat dudukku, melirik sekilas jam dinding ternyata sudah larut malam.

"Sebentar" pekikku

Pintu terbuka.....

Aku mematung terdiam

"Appa" ucapku pelan

Pria paruh baya itu hanya tersenyum lembut, tapi sayangnya eomma tak bisa ada disini,ia juga ikut menyusul Seung-wan satu tahun lalu.

Aku ikut tersenyum senang

"Masuklah appa" ucapku

Dan appa mengikuti ku dari belakang.

Aku berhenti pada ruang tengah, kulihat appa sedikit terheran mungkin karna rumahku terlihat rapi dari biasanya.

Aku berhedem "appa duduk dulu saja, aku akan membawakan teh hangat" ucap ku sebelum berjalan menuju dapur

Selang beberapa menit aku kembali dengan dua cangkir teh hangat diatas nampan yang menjadi tatakan nya.

Appa menatap segala gerak-gerikku sampai aku duduk pun ia masih menatap ku.

Aku hanya tersenyum kecut "appa sudahlah jangan seperti itu" protes ku

Ia terkekeh pelan "kau harus sabar" ucap nya meyakinkan

Appa mendekat dan menjatuhkan telapak tangannya, diatas tanganku "appa yakin kau akan mendapatkan yang terbaik" ujarnya tanpa menunggu jawaban dari ku

Aku hanya mengangguk dengan tatapan sendu "hm, aku tak yakin" sahut ku pelan

Ia hanya mengalihkan pandangannya, dan tangan nya pun sudah diangkat "kau butuh penyesuaian" seraya menyeruput teh hangat yang disajikan oleh ku.

Aku hanya memangut pelan.

"Kau akan tinggal disini appa?" Tanyaku

"Ya untuk beberapa waktu"

"Ya untuk beberapa waktu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vote+comment

i hope your enjoy my story😇

✓Destiny for Me? | by thereowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang