"Kau sudah di sana?" ucapnya pada seseorang di balik telfon
"Tunggu aku" selanya, dan menutup sambungannya
Kaki jenjang nya berjalan lebih cepat, menaiki taxi online dan melesat jauh ke suatu tempat yang menunggu nya.
Tak sampai 30 menit dirinya sudah sampai, dia sebuah caffe bernuansa kuno, ralat sangat kuno dengan aksen menyeramkan jika dilihat dari luar, tapi ia meyakinkan dirinya untuk masuk kedalam.
Ia mengedarkan pandangannya dan siluet pria bertubuh mungil, dengan secangkir ammericano mungkin, terterngger pada jarinya, dan sesekali ia menyuruput dengan mata menatap luar jendela.
Segera mungkin ia menghampiri, dan tepat di depannya, dirinya ikut menatap sesuatu di luar jendela.
"Duduklah" titahnya
Ia tersentak pelan, bahkan dirinya belum memberikan salam. Sebelum duduk ia membungkukkan tubuhnya dan berusaha duduk dengan nyaman.
Park Jimin seorang CEO yang mempunyai otak cerdas dan juga sedikit tamak, tak akan mungkin ia salah memilih wanita bermata kucing itu untuk mengikuti misi nya, ia mengalihkan pandangannya kepada wanita didepannya dengan lamat.
Terlihat wanita itu gugup atas tatapannya.
"ada apa kau memanggilku kemari?" tanyanya, tak sedikitpun mata itu menatap Jimin
Jimin tersenyum tipis "kau hanya perlu ikuti perkataanku Seulgi"
wanita itu memang Seulgi, wanita bermata kucing yang dihadapkan dengan Park Jimin, ia menatap keluar jendela memutuskan kontak mata dengan pria bertubuh mungil itu.
Tapi pikirannya berkelumit oleh tawaran Park Jimin, ia harus menjawabnya dengan tepat, ia tak mau terjebak oleh permainan gila seorang Jimin.
Seulgi menggigit bawah bibirnya "m-maaf tak adakah yang kau kenali selain aku?"
kalimat itu membuat Jimin menghela napas untuk kedua kalinya "kumohon" cicitnya
Tatapan sendu itu menghiasi pandangan mata Seulgi, ia teramat bingung apa yang menjadikan alasan baginya untuk membuatnya patuh terhadap perintahnya lagi.
Seulgi tersenyum kecut, dan memperhatikan sekitar, terlihat oleh nya pengunjung disini tak terlalu banyak, ralat ini adalah caffe yang sangat sepi pengunjung menurutnya.
"Kau tau? Dulu kau juga sama seperti ini, jiwa mu memang besar" tohok Seulgi
Kalimat itu membuat Jimin termangu, pikirannya melayang pada saat itu.
Flasback On
Semua ia lakukan demi sang kekasih, ia rela banting tulang demi sebuah hadiah mewah untuk nya. dia adalah Park Jimin.
Rintik hujan membasahi kemeja putih nya, kemeja yang membuatnya jadi office boy di sebuah kantor kecil. senyuman terukir di wajahnya, ia menatap tottebag yang ia bawa sekilas, sesuatu yang membuat kekasihnya bisa terkagum-kagum.
Jimin berhenti pada halte bus, dan terduduk seraya bersenandung kecil sambil menunggu bus datang, setelah beberapa menit bus datang dan Jimin segera masuk dan terduduk nyaman di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Destiny for Me? | by thereow
Roman d'amourMin Yoongi & Son Wendy [Baku Version] Kesalahan yang Min Yoongi perbuat membuat dirinya selalu merasa bersalah. Son Seung-wan, wanita yang mampu mengalihkan semua atensinya pada apapun. Mereka dijodohkan. Akan tetapi, takdir berkata lain. Seung-wan...