~30

273 31 2
                                    

"Apa yang kau lakukan disini Namjoon?"

tampak guratan kecil yang terlihat di dahi seorang pria setinggi 180 cm itu.

"Aku? Tentu saja minum coffee" balas nya dingin

Pria yang berdiri di hadapannya tersenyum miring "seperti apa yang diharapkan, kau memang jenius" tuturnya, ternyata itu Jimin

Pria tinggi itu mengadahkan wajahnya. Dan berdecih, sebal.

"Tentu saja. Ini aku, Kim Namjoon. semua bisa kulakukan, apapun itu!" tukas Namjoon, membanggakan diri

"Baiklah, tentu saja aku tahu soal itu" tutur Jimin seraya memutar bola mata nya

Namjoon lagi-lagi berdecih, dan tersenyum sinis "aku yakin, ini pasti membuatnya depresi" ujar nya, penuh kesombongan

Jimin seketika termangu, tapi ia merubah mimik wajahnya dalam dua detik.

"Terserah. tapi, jangan lupakan janjimu!, untuk membantu ku mendapatkan Seulgi" tutur nya tak terima

"Hei! Itu masalah kecil, hanya Seulgi"

"Akan aku pegang ucapan mu." ujar Jimin tegas

•••


Yoongi terbangun tatkala sinar matahari yang masuk dari celah jendela. Ia mengedarkan pandangannya, sebuah kamar. Tapi yang pasti, ini bukan kamar nya.

Yoongi mencoba beranjak walaupun kepala nya yang masih terasa pening, ia meraba seluruh tubuhnya. Kunci mobilnya ada, dan semuanya lengkap. Tapi tunggu, ia menyentuh secarik kertas yang terselip di saku celananya. Ia menarik dan membacanya.

Terlihat satu alamat tertera, tapi tak tau siapa pemiliknya. Kartu alamat itu, hanya menampilkan sebuah inisial. Bertuliskan "KNJ" di pojok kanan bawah.

Ia mengerutkan dahinya "siapa KNJ?"

Yoongi tak bisa berpikir sekarang. Tapi seketika Yoongi ingat akan ponselnya, segera ia mencarinya di saku celana, di kasur yang ada di kamar ini, tetap saja tidak ada.

Dan detik selanjutnya, Yoongi baru menyadari. bahwa, ponselnya tertinggal di meja kerja nya . tanpa disadari, pintu kayu itu terbuka, dan seseorang berlontar "kau sudah bangun?"

Suara itu, Yoongi mengenalnya. Ia menoleh dengan tatapan sayu dan bingung "Seulgi?" cicit nya

Seulgi tersenyum simpul "kau sangat mabuk, bolehkan aku memakai bahasa informal? karna ini sedang tak dikantor" ujarnya dengan kekehan pelan

Yoongi terdiam. Mencoba mencerna semua ini. Ada banyak pertanyaan yang muncul didalam benaknya. Salah satu nya, bagaimana Seulgi membawanya ke sini?

Yoongi berdehem "kau datang ke bar mini pertigaan jalan semalam?" tanya nya terus terang, ia tak mau menyimpang

Seulgi terkekeh "apa kau tidak ingat, jika kau itu seorang direktur? Tentu saja security itu yang memberitahuku" jelasnya

Yoongi terdiam. benar juga, semalam ia mengingat jika saat keluar kantor, seorang security, memperhatikannya tanpa niat bertanya. Karna yang pasti, sangat takut melihat kondisi Yoongi yang kacau kala itu.

Tapi satu hal yang tak masuk akal. saat itu seingat Yoongi, Seulgi sudah pamit pulang. Dan apa mungkin, jika Seulgi ke kantor malam tadi, hanya untuk melihat Yoongi yang ternyata sedang mabuk?

Belum sempat Yoongi melontar, Seulgi sudah menarik lengan nya "ayo ke meja makan, aku bahkan kelaparan karna menunggu mu sadar" lontarnya dengan ringan

Yoongi hanya mengikuti kemana arah Seulgi membawanya. Dan setelah sampai di meja makan. Yoongi terheran tentang makanan yang tersaji rapi, dan sangat menggugah selera.

✓Destiny for Me? | by thereowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang