~34

249 24 0
                                    

Air mata nya tak bisa terbendung lagi. Wendy berlari tergopoh-gopoh menghampiri Seokjin yang semakin melemas, setiap derap langkah kaki yang Wendy ambil.

Wendy merasa sangat buruk atas ini. Setelah sampai, ia dengan cepat menempatkan kepala Seokjin yang sudah lengket oleh darah. Ia mulai mencoba menetralkan deru napas nya.

"Seokjin-ssi, bangun lah... Bangun...." cicit Wendy seraya merapalkan doa dalam hati kepada Tuhan

Dua mata Seokjin sudah terkatup rapat, tanpa Wendy sadari, seseorang sudah berhasil melepaskan belenggu yang mengikat nya. Wendy yang melihat Seokjin menggeleng tak percaya "ku mohon... Kau pasti kuat, Tuhan, aku mohon selamat kan dia" seraya menatap kearah tembok besar di atas kepalanya sebagai atap

Wendy menatap lagi pada wajah pucat Seokjin yang kian membuat hatinya kian bersalah. "Hey, bangunlah.... Aku sudah tau semua nya... Hiks... A-aku mengerti mengapa kau menanyakan marga ku waktu itu, hiks... Tolong bangun Seokjin-ssi...." bibir nya seakan tak pernah bisa berhenti, untuk memohon agar kedua mata itu terbuka

Semua sudah terlambat. Seokjin sudah kehilangan nyawa nya, saat Wendy sibuk berdebat dengan Namjoon. Wendy seketika meraih lengan kekar Seokjin dan mencari denyut nadi nya. Bak disambar petir di siang hari, Wendy menangis "tak mungkin.... Kau masih hidup kan! Bangun, ayo bangun!" Wendy menyesal, sangat

Wendy lantas memeluk kepala Seokjin yang berlumur darah, ia tak peduli.

"Jeongmal mianhae....." kata Wendy dengan air mata yang semakin deras

BUGH

BUGH

BUGH BUGH BUGH

Mendengar itu, sontak saja membuat Wendy mengalihkan pandangannya kearah namjoon dan juga Yoongi, yang ternyata sudah terlepas dari ikatan itu. Satu sisi Wendy merasa lega, akhirnya ia tak akan berjuang sendirian. Akan tetapi, disisi lain hatinya mencelos, saat melihat Yoongi begitu lihai beradu otot dengan Namjoon.

Yoongi itu sempurna. Begitu pikir Wendy. Siapapun yang mendapatkan hati nya, dia sangat beruntung. Keputusan Wendy untuk memilih Yoongi, tak lain hanya karna cinta. Wendy sudah terlanjur jatuh, dan apa mampu ia kembali?

Sejak hari itu, Wendy mulai menaruh hati pada Yoongi. Walaupun ia amat menyadari jika Yoongi, pastinya tak akan merasakan hal yang sama. Saat kalimat menyakitkan itu, dilontarkan begitu ringan oleh Namjoon, pikiran nya lantas tertuju pada sang Appa.

Apa benar, jika Appa nya sudah merencanakan hal ini dari awal? Dan, apa dirinya juga sengaja, menutupi segala hubungan Seung-wan dengan Yoongi darinya?

Jujur, dalam lubuk hati nya, Wendy sangat menginginkan Yoongi. Ia ingin memperjuangkan Cinta nya. Wendy tak mampu membohongi hati nya, untuk berkata, bahwa ia mulai membenci Yoongi, karna sudah pernah terikat oleh Seung-wan.

Malah sebaliknya, ia merasa kecewa pada Seung-wan. Selama ini ia belajar, menempuh pendidikan, hanya untuk membahagiakan nya. Wendy tak tahu-menahu jika pria pertama yang ia cintai, adalah pria yang sama, yang hampir menikah dengan kakaknya. Miris.

Sungguh. Jika Seung-wan masih hidup detik ini. Mungkin, Wendy akan gila, tentu saja, karna rasa sakit hati nya akan semakin bertambah.

Saat sadar, Wendy segera mengusap pipi nya yang basah, karna air matanya. Ia menatap wajah Seokjin yang sangat pucat. "Aku akan mengikuti kata hati ku.... Terimakasih atas saran nya" ia tersenyum getir, dan menaruh kepala Seokjin dengan beralaskan tas kecil yang ia bawa

Wendy perlahan berdiri dan berlari menuju Yoongi dan Namjoon, yang sepertinya kehabisan tenaga, atas pergulatan mereka. Beberapa langkah dari keduanya, Wendy terdiam, dan menatap lurus "sampai hati kau tega membunuh Seokjin, ingat Namjoon, semua perbuatan mu akan terbalaskan." tutur Wendy datar

✓Destiny for Me? | by thereowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang