~40

294 29 4
                                    

Segala upaya sudah dilakukan Yoongi untuk meyakinkan Hakim, seraya menulis beberapa hal penting yang terucap. "Apa yang kau tau saat itu?" katanya, dan menutup catatan itu

Kedua mata nya, menatap Yoongi lamat. Sontak membuat sang empu merasa tertohok. Bagaimana pun juga, saat itu Yoongi telah di racun obat tidur.

Tak dapat dipungkiri, jika wanita yang berada di belakang Jimin, menahan napas nya, ia paham akan apa yang tengah menjadi perbincangan di depan sana.

"Bodohnya kau."

"Waktu mu sudah bergulir," tegur sang Hakim, yang mendapati Yoongi malah termenung

Yoongi menegakkan tubuhnya, merasa malu atas tindakannya tadi. "Baik pak, akan saya jelaskan." sambil melirik tajam, pria jangkung yang berada di samping kiri nya

"Saya telah diracun obat tidur, oleh oknum yang menjadi pesuruh pria ini." kalimat itu akhirnya dapat terlontar mudah oleh bibir Yoongi

Sang Hakim hanya tersenyum tipis, "penjelasan mu cukup. Giliran kau," alih nya dengan membuka catatan nya kembali

Pria itu--Namjoon merasa terpanggil, ia menatap sang Hakim dengan tanya, "saya? Tak perlu ada yang dijelaskan pak, sudah jelas jika saya tidak bersalah." ujar nya dengan santai

Inilah rasanya. Yoongi sudah muak jika berurusan dengan meja hijau, bila salah satu pihak nya seperti Namjoon, ia tak bisa menghabisinya langsung.

Ruas jari Yoongi telah memutih sejak dua detik lalu, persis setelah pernyataan konyol itu terlontar.

"Jika kau berpendidikan, sebaiknya hal apa yang akan kau ambil pak Hakim?" celetuk Yoongi dengan nada sinis, ia sudah tak tahan ingin menghajar Hakim tua itu, dengan tangan kosong nya

Pasalnya, sedari tadi Hakim itu hanya membuang-buang waktu dengan menanyakan hal yang sepatutnya tak perlu dijelaskan lagi, semua sudah jelas. Yoongi tak bersalah.

Sang Hakim berkumis tipis itu, menatap Yoongi tak suka, "bisa bersikap lebih sopan? Kau kesini ingin kebenaran kan? Tutup mulut mu jika hal itu tak penting." tegas nya dengan mengalihkan atensi nya pada Namjoon

Seketika itu pula, Yoongi berdecih.

"Atas dasar apa yang menjadi kau melakukan ini?"

Namjoon mendadak sedih, "aku hanya ingin membalas perbuatan keji nya." ucapya datar, tampang sedih nya masih terlihat, garis dahi nya menandakan ia tengah gundah

Yoongi lantas berdiri dan mencecik leher Namjoon. "YA! KAU BICARA APA!?" emosi nya kini tak dapat tertahan

Satu pukulan kuat, berhasil mendarat di sudut bibir kanan Namjoon. Terlihat robek dengan cairan merah pekat yang keluar.

Sang Hakim yang merasa kewalahan lantas meminta beberapa staff agar meleraikan kedua nya.

"Jangan bicara omong kosong bedebah!" sarkas Yoongi dengan tajam

Dua orang yang berada satu meter dibelakang Yoongi dan Namjoon, merasakan hal yang entah harus disebut apa.

Terutama Seulgi. Ia merasa kecewa dan menyesal yang amat sangat. Sedangkan Jimin, merasa bodoh atas perlakuan nya terhadap Seokjin, hyung nya. Kini mereka dapat merasakan hal yang sungguh memukul mental keduanya, hati seakan berteriak tak dapat tenang.

TOK

TOK

TOK

Pukulan palu terdengar keras, membuat Yoongi membenarkan jas nya, dan mencoba duduk tenang. Ia ingin segera menyelesaikan ini semua.

✓Destiny for Me? | by thereowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang