~27

518 35 1
                                    

Wendy POV

Setelah mobil Yoongi melesat pergi, Aku masih terduduk di bangku ini. Merehatkan diri sejenak, sebelum bertemu dengan Appa. Penampilan ku memang baik dari sebelumnya, tapi hati dan pikiranku yang belum bisa baik seperti semula. Terlebih saat kejadian memalukan dan tak terduga tadi.

Tring

Suara pesan masuk mengalihkan atensiku pada benda tipis ini. ternyata banyak pesan dan juga panggilan yang masuk semenjak aku pergi meninggalkan Toko, dari Hyun-jae dan juga Appa.

Pertama aku membuka pesan dari Hyun-jae.

Hyun-jae_:)

eonnie? 12:05

Kau dimana? 12:45

Bos besar mencarimu kemari, bagaimana ini? 01:05

Aku hanya menghela napas kasar setelah membacanya, rasa khawatir mulai muncul, tentang bagaimana Hyun-jae menghalau Appa? aku sangat merasa bersalah padanya. aku mencoba beralih pada pesan Appa.


Appa/\

Kau pergi kemana eoh? 01:15

apa kau diajarkan sopan santun? Balas pesan Appa mu ini! 01:20

Atau kau tak akan kuizinkan lagi untuk bekerja! 01:46

Bak di sambar petir. aku membatu saat membacanya. itu membuat ku berdiri dan berjalan ke arah rumah. Pikiran ku yang masih kacau selepas tadi, harus ditambah dengan sebuah ancaman mencengangkan.

aku bahkan bingung, mengapa Appa selalu mengkait-kaitkan apapun yang kulakukan, dengan pekerjaan ku?

tepat di depan pintu, pikiran ku tiba-tiba melayang pada Hyun-jae, tak butuh waktu lama untuk aku menghubunginya. Karna rasa bersalah ini membuat hatiku tak nyaman.

"...."

sepertinya sangat lelah.

"Hyun-jae, aku minta maaf padamu, maaf bila aku tak kembali ke toko, karna tiba-tiba ada sedikit urusan"

aku menarik napasku pelan.

"Dan untuk soal Appa ku, maaf sekali lagi jika dia memarahi mu tadi, aku benar-benar minta maaf" lanjutku dengan helaan napas dibelakang

Aku sangat merasa bersalah atas perilaku tak bertanggung jawab ku tadi. Sepertinya Hyun-jae kecewa. mungkin bila sikap ku seperti ini terlalu lama. tak salah jika Hyun-jae akan mengundurkan diri. aku tak mau itu terjadi.

tapi di sisi lain, ada hal yang membuatku seperti tenggelam ke dalam pusaran hitam, yang sangat memusingkan. Pikiranku seakan dicuci oleh apa yang ku alami saat ini, dan mungkin beberapa waktu kedepan. walaupun itu belum tentu pasti.

Helaan napas sudah berapa kali kulakukan, tapi Hyun-jae masih terdiam tanpa mengeluarkan kata apapun di balik sambungan ini. Pikiran ku masih berputar soal tadi, itu tak akan pernah bisa kulupakan. Sangat sulit.

Bagaimana dia--Yoongi. memelukku, Mengusap lembut puncak kepalaku, berharap tangisan itu mereda lebih cepat. membuat jantung ku seakan ingin melompat keluar detik itu juga. hal janggal membuatku bimbang dan sekaligus bahagia.

Dan Saat itu juga hatiku berharap bahwa tuhan senantiasa mentakdirkan ku dengan nya--Yoongi. tapi itu adalah hal konyol. bagaimana bisa jika seorang Yoongi menyukai wanita sederhana dan bahkan tak selevel dengannya. tapi jangan pernah meremehkan sebuah takdir.

✓Destiny for Me? | by thereowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang