2. Shakuntala

21.7K 367 30
                                    

Seorang perempuan muda mengerling manja. Bibirnya yang merah merona, lalu disumpalnya dengan sebatang rokok. Dia menyentuh ujung rokok dengan binal, seakan ingin memperlihatkan kuku panjangnya yang menjentik nakal.

Penampilannya mencuri perhatian pria manapun. Tidak hanya para hidung belang, tetapi juga yang alim sekalipun. Orang menyebutnya, Shakuntala alias SHA. Pelacur kelas atas yang hanya melayani pria yang sangat kaya, bukan kaya nanggung, apalagi pura-pura kaya.

"Jadi Ustadz seleb itu ngajak lu kawin, Sha? Berita hebat ini," tanya seorang wanita di depannya, yang biasa dipanggil sebagai Mom Ivone. Secara halus, dia teman dalam lingkup negatif. Tetapi soal kedekatan, dia seperti sahabat sekaligus ibu bagi Sha.

"Dia kagak ada duitnya, Mom. Nafsunya doang yang gede," bisik Sha.

Mom Ivone langsung tertawa terpingkal-pingkal. Suaranya begitu serak, menunjukkan jika dia perokok berat juga. "Rugi banget, dong?"

"Pasti. Kagak dapet ferari!"

"Haha.... tapi dapat dong odong-odong?"

"Itu mah mending, Mom. Ini mah gerobak juga susah."

"Aih, kaum Miss Queen!"

"Masuk kategori kaum perindu Bansos. Cuma lagaknya selangit."

"Kelihatan, sih."

"Dipikirnya aku bisa tobat. Nah dia aja kagak tobat-tobat. Nyari duit dari nipu jama'ah. Hafal Qur'an nggak, ngerti hadist nggak, mau ceramah. Cuma modal pernah sukses jual lagu religi. Bini-bininya aja terlantar. Idih!" Sahut Sha, sambil memperbaiki letak bra. Membuat isi bagian dadanya makin menyembul sempurna dari balik blus pink lembut.

"Pesonamu itu lho, Sha. Luar biasa. Pria mana yang tidak bertekuk lutut. Cantikmu itu asli, tanpa operasi. Rambutmu pirang kecoklatan juga bukan karena di cat. Mata coklat bagus begitu tanpa soft lens. Emang dulu Nenek moyangmu bule?"

"Katanya begitu, Mom. Dulu konon, ya. Dari mbahnya mbah-mbah dulu itu, pernah dapat bibit anak dari orang asing. Tapi tidak menikah. Dibuntingin doang. Makanya Papaku ganteng banget, membuat Mamaku terus nempel meski itu laki pemalas!"

"Kamu masih dendam dengan orangtuamu?"

Sha mendadak diam. Dia buru-buru melemparkan pandangan ke sekeliling cafe itu, sebelum kembali menyedot rokoknya dan menghembuskannya kuat-kuat.

"Dendam juga percuma, Mom. Mereka sudah pada mati. Tinggal urusan mereka dengan Tuhan di akhirat nanti. Aku yakin maksa anak ngelonte itu imbalannya bukan surga!"

Mom Ivone tersenyum kecut. Nasibnya dan Sha hampir sama. Korban kerakusan orangtua. Hanya nasib Ivone lebih baik. Dia dipaksa menikah dengan seorang pria tua yang kaya raya. Kini suaminya itu telah mati. Namun Ivone malah tak memperoleh harta yang banyak, karena dia cuma istri simpanan. Bahkan sebagian hartanya dirampas para anak tiri dari istri sah.

Nasib Ivone dan dua anaknya menjadi berantakan. Mencoba berbisnis malah gagal dan banyak berhutang. Minta tolong keluarganya semua menjauh. Padahal dulu mereka bisa hidup enak dengan cara 'menjual' Ivone kepada seorang kakek. Ujungnya Ivone kembali menjadi simpanan kakek-kakek, agar kedua anaknya bisa tetap mendapat kehidupan yang baik.

Ivone bertemu Sha di grup arisan para sosialita. Mereka lalu menjadi dekat dan akrab, meski beda usia hampir lima belas tahun. Di situ Ivone tahu bahwa Sha mencari uang dengan menjual tubuh kepada pria-pria kaya yang dipacarinya. Usia baru dua puluh lima tahun, tetapi kekayaannya melimpah ruah.

Tak ada yang menyangka, jika gadis ini dulunya cuma pelacur kecil di pedalaman hutan belantara. Nasib baik awal melacur adalah saat kecantikannya memesona bos tambang minyak liar. Membuat germo dan keluarganya mendadak kaya raya.

SEX: Menemukan 'Tuhan' di Ranjang (diterbitkan GoNovel/Sago/Short Novel/Fameink)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang