BAB 25: BAYANGAN
"Apa Murni akan selalu baik-baik saja?"
Michael menoleh pada Nek Sur, lalu kembali memandangi Sha yang sedang terlelap.
Kondisi Sha tidak seburuk waktu di rumah sakit. Dia tidak mengamuk lagi ketika kembali ke rumah, tempatnya dulu ditinggali bersama Nek Sur dan Michael.
Di rumah, Sha tak butuh obat penenang. Dia cuma butuh istirahat, sambil didampingi Nek Sur, dan tentu saja Michael. Sha merasa bayangan buruk yang menghantuinya lenyap, jika ada kedua orang itu.
Perempuan itu ternyata sempat mengalami depresi. Dia histeris dan mengamuk di ruangan rumah sakit. Bahkan Nek Sur dan perawat tak sanggup mengatasinya.
Untuk perempuan yang baru melahirkan, apalagi bayinya ternyata meninggal, dan rahimnya harus diangkat pula, wajar jika mengalami depresi berat. Pastinya jiwa Sha menjadi sangat tertekan dengan beragam musibah yang dialaminya.
"Anak Nenek juga dulu meninggal. Nenek mengerti perasaan Murni...." kata Nek Sur, sambil menyerahkan teh hangat dan kue-kue pada Michael.
Mereka lalu duduk berhadapan, di seberang ranjang Sha. Suasana pagi itu begitu sejuk. Nek Sur senang, karena Michael selalu ikut menjaga Sha. Sudah sebulan keluar dari rumah sakit, Michael tak kembali tidur di apartemennya. Dia akan tidur memeluk Sha setiap malam, dan hanya pergi jika harus memeriksa kondisi bengkel-bengkelnya.
"Anak Nenek?" tanya Michael, mulai tertarik dengan cerita Nek Sur.
Nek Sur mengangguk. Dia seakan melihat bayangan kisah silam.
"Dulu waktu remaja Nenek pernah hamil dan melahirkan. Anaknya kembar. Satunya meninggal, sementara satunya lagi hidup"
"Anak Nenek dari suami?"
Nek Sur menggeleng,"Panjang ceritanya. Itu cerita sedih Nenek waktu remaja. Hamil di luar nikah, dan menghadapi keadaan terburuk. Anak mati satu, sementara yang lainnya Nenek titip pada orang lain. Kemudian Nenek jadi pelacur, sama kayak Murni. Sempat tobat dan menikah, punya anak dua malah bercerai..."
"Jadi anak Nenek sebenarnya empat, tapi meninggal satu?"
"Iya, meninggal pas usia setahun itu. Ada pembekuan darah pada bagian otak, karena sempat terjatuh. Apa istilahnya Nenek kurang paham. Kena musibah kita. Kecelakaan!"
"Tidak sempat ke dokter?"
"Sudah. Harus dioperasi katanya. Cuma kita waktu itu tidak punya uang"
"Kita?"
"Nenek dan salah satu lelaki yang menghamili Nenek dulu. Dia orang yang kayaknya sempat ingin bertanggung jawab untuk mengurus kami. Tapi ternyata dia juga pergi"
"Salah satu lelaki?"
"Ada dua orang yang dulu sering memaksa Nenek berhubungan intim, membuat Nenek hamil...."
"Kenapa bisa begitu, Nek?"
Nek Sur cuma menghela nafas. Dia teringat saat pertama kali datang ke Jakarta dari kampungnya di Jawa. Bekerja sebagai pembantu di rumah orang kaya. Anak lelaki majikannya dan temannya yang masih SMA suatu hari tergoda untuk memperkosanya. Sur yang masih belia akhirnya menjadi objek seks kedua pemuda itu.
Ketika Sur hamil, mereka lalu menitipkan gadis itu ke panti asuhan. Gadis itu diancam untuk tidak menceritakan kejadian sebenarnya. Sur disuruh mengaku hamil oleh pacarnya yang kabur.
"Jadi Sur ini dipecat oleh keluarga saya, karena hamil di luar nikah. Sama pacarnya yang kabur. Saya kasihan melihatnya, bisakah dia tinggal di panti ini?" kata anak majikan Sur, pada pemilik Panti Asuhan Mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEX: Menemukan 'Tuhan' di Ranjang (diterbitkan GoNovel/Sago/Short Novel/Fameink)
RomanceSejak usia 9 tahun, Shakuntala yang bernama asli Sarah, hanya memahami hidupnya adalah untuk melayani para pria. Dari objek Penderita, bermetamorfosa menjadi Penakluk. Dunianya adalah ranjang-ranjang setan. Berharap tobat dengan mencintai seorang Ha...