MENIKAH (Bag: 14)

5.8K 183 15
                                    

EMPAT BELAS: Menikah

"Dua puluh, Neng!"

Sha tersentak. Buru-buru dia mengeluarkan uang 20 ribu dari dompetnya dan menyerahkannya pada sopir bajaj.

"Diundang juga acara kawinan anak Ustadz Safar?"

Sha cuma tersenyum kecut, seraya tergesa-gesa turun dari bajaj. Di depan rumah Ustadz Safar, ternyata sangat ramai. Begitu banyak orang datang mengenakan pakaian terbaiknya. Tepat di atas gerbang masuk, tergantung 2 janur kuning. Menandakan jika ada 2 pasang pengantin yang akan disahkan usai sholat isya.

"Tak sulit mencari rumah Ustadz Safar. Dia pendakwah kondang. Cuma jangan baju begitu..."

Sha mendongak, mencoba mendengarkan pria kurus yang dulu memberi informasi tentang keberadaan Musraf. Dan kini, dia juga yang jadi tempat Sha menggali informasi.

Pria itu bernama Kendul. Pengangguran. Kerjanya cuma jadi calo tiket, atau ikut memeras orang di terminal bersama rombongan preman. Sha terpaksa mencari pria itu di gudang bekas oli, berharap dia bisa memberikan alamat Ustadz Safar.

"Kenapa dengan bajuku? Memang aku harus memakai baju apa?"

Kendul kembali tertawa nakal. Lalu tangannya bergerak liar ke dalam beha Sha yang padat besar, meremas isinya dan memutar-mutar pentil payudara itu dengan gemas. Sha tak bisa marah, dia sangat membutuhkan informasi. Jadi dia harus pasrah jika harus dibarter dengan pelayanan seksual.

Saat Kendul sedang mengulum payudaranya, tiba-tiba masuk 2 orang pria lagi. Mereka langsung membuka risleting ketika melihat Kendul sedang  menikmati tubuh lonte montok sendirian.

"Alamatnya mana?" Sha berteriak kesal, dia merasa terjebak. Waktunya sudah sempit, jika harus melayani banyak pria, maka dia khawatir tak mampu menghentikan rencana pernikahan Musraf.

"Nanti, setelah ini..." Kendul membuka celana Sha, kemudian memasukan alat kelaminnya dengan kasar ke dalam vagina Sha. Dalam posisi berdiri, Kendul menggasak lubang itu keluar masuk, sementara tangannya memegangi pundak Sha.

Dua pria lain datang untuk membuka baju dan beha Sha. Lalu seorang pria bertubuh besar, memeluknya dari belakang untuk meremas-remas payudaranya.

"Ayo beri alamatnya, aku harus buru-buru!" Sha kembali berteriak pada Kendul yang tiba-tiba sudah orgasme.

Belum sempat Kendul menjawab, tubuh Sha sudah didorong pria di belakangnya hingga menghempas kursi kayu. Lalu dengan kasar, pria itu memasukan kelaminnya dari bagian belakang. Menghajar Sha yang mulai berteriak-teriak kesakitan sambil memeluk kursi. Sebab dia sedang tidak horny, tak ada gairah berhubungan seks. Hatinya sedang sakit.

"Brisik nih, sini kusumpal" sahut pria satu lagi yang langsung memasukan kelaminnya ke mulut Sha, memaksanya untuk oral seks, sambil meremas payudaranya.

Kendul tertawa melihat itu, sambil menutup risleting celananya. Dia merasa lebih nikmat menonton adegan itu ketimbang berhubungan seks langsung.

"Kamu tinggal naik bajaj ke rumah Ustadz Safar, Murni. Semua sopir bajaj tahu. Tapi jangan lupa mampir dulu ke pasar. Beli baju muslimah, plus kerudung. Pake baju seksi bakal dilarang masuk. Lagian buat apa sih kamu mendatangi Musraf? Dia tak bakal gagal kawin hari ini. Terima saja nasibmu yang cuma jadi lubang pembuangan sperma!"

Sha menghela nafas. Dia mencoba membetulkan letak kerudungnya. Tubuhnya mulai merasa gatal karena memakai baju muslimah obralan di pasar harga 100 ribu. Tetapi Kendul benar, tamu-tamu yang masuk ke rumah Ustadz Safar semua memakai baju muslim. Semua wanitanya berkerudung atau jilbab.

"Silahkan tuliskan namanya, mbak" sambut 2 gadis remaja berjilbab di meja tamu.

Sha terperangah. Namun hanya sesaat, lalu dia menuliskan nama MURNI dalam buku tamu.

SEX: Menemukan 'Tuhan' di Ranjang (diterbitkan GoNovel/Sago/Short Novel/Fameink)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang