Simpul (Bagian 38)

4K 202 9
                                    


Bab 38: Simpul

"Bangsat kau!"

Tinju Michael mendarat di kepala Dito. Belum puas, dia juga melepaskan tendangan tepat di muka pria itu. Saskia menjerit, sambil memperbaiki behanya yang terlepas akibat keganasan tangan Dito.

"Bunuh dia Michael, dia penyebab semua bencana di Nata Hospital ini!"

Tak ada kata maaf, kembali, Michael melayangkan pukulan dan tendangan. Meski sejumlah sekuriti dan petugas rumah sakit menyerbu masuk ruang rapat dan berusaha menahan laju emosinya.

"Kau bersekongkol dengan Feysha untuk menghancurkanku! Apa salahku, Dito? Kau cuma anak miskin dari kampung yang kebetulan dapat beasiswa kedokteran. Pas lulus, kau cuma bisa bekerja di klinik kecil di sudut kota yang minim pasien. Aku yang membawamu ke Nata Hospital. Bahkan aku yang menjadikanmu Direktur. Manusia macam apa kau ini?"

Tapi Dito tak menjawab. Dia sudah tersungkur mencium lantai. Darah mengalir deras dari hidungnya yang patah.

****

Musraf memejamkan matanya dengan berat, dia merasa sangat sakit. Demam tinggi dengan kemaluan yang gatal dan perih membuatnya sulit untuk tertidur. Badannya makin kurus, dia makin lemah. Ditambah dengan serangan diare yang menambah buruk kondisinya.

"Semua akan baik-baik saja, Mas Musraf. Kita akan kembali memulai hidup baru, bersama anak kita..."

Musraf tak menyahut. Kupingnya seakan mengeras. Bahkan dia tak mendengar lantunan ayat suci dari mulut Mintarsih. Tak ada reaksi apapun selain kelopak mata yang berulang kali terbuka dan tertutup itu. Tak ada satupun makanan yang kini bisa ditelannya. Semuanya dimuntahkan.

"Kita harus bersiap dengan kondisi terburuk" bisik Ustadz Safar pada istrinya.

"Kalau yang terburuk itu adalah kematian Musraf, aku ikhlas mengamininya. Tak ada yang menginginkan pria tidak tahu diri itu tetap hidup di muka bumi ini...." kata istri Ustadz Safar dengan sinis.

****

"Semua orang pernah salah, Kendul. Jangan cuma bisa menghakimi. Kita pun penuh dosa!" Nek Sur menepuk pundak Kendul yang lurus menatap Feysha yang masih terbaring koma.

"Tapi Ipey ini membunuh, Nek! Bukan satu, tapi tiga! Nataprawirya, Bastian dan seorang anak kecil yang tak berdosa akibat kasus malprakteknya. Aku yang preman terminal saja tidak sekejam itu. Dokter sakit jiwa dia ini..."

"Ipey sedang sakit. Biarlah dia sembuh dulu, baru kita bahas semuanya"

Kendul menghela nafas, lesu. Tangannya masih memegang sebuah buku diary yang dia temukan di bawah kasur Feysha. Menyimpan barang rahasia di kasur adalah kebiasaan Mama, lalu menular pada Feysha dan Kendul juga. Jadi jika ada orang yang sudah mengacak-acak kamar adiknya untuk mencari sesuatu, dipastikan tak bakal menemukan hal penting. Karena semua terbenam di bawah kasur. Tempat rahasia yang terlewat dipikirkan untuk orang zaman kini.

Buku itu, dibaca Kendul dengan tuntas. Tulisan tangan adiknya sejak dari SMP. Mulai kisah masa remaja, ke SMA dan beralih ke fakultas kedokteran. Tentang pacar yang tak dicintainya Si Dito, kekasih yang dia rindukan Si Michael, dan pertemuannya dengan Musraf yang lugu namun binal di ranjang. Tetapi yang menyedihkan bagi Kendul, adalah pernyataan Feysha bahwa dia membunuh 3 orang itu! Meski ada pula tulisan yang menyatakan bahwa dia dipengaruhi Dokter Dito.

Lalu mengapa wanita secerdas Feysha bisa menuruti segala saran dari psikopat Dito? Alangkah bodohnya! Kendul tak berhenti menyesali tindakan Feysha dengan penuh amarah.

"Tenang dulu toh, Mas Ndul. Makan aja yuk. Nih... aku bawakan pepes ikan mas dengan tumisan kangkung pedas dan pete rebus..." bujuk Suparmi yang datang dengan rantang besar. Kendul menoleh kekasihnya yang mulai keriput itu. Lalu dia mengangguk.

****

Sha tertawa lepas. Dia tak tahan melihat kelucuan anak-anak yang rebutan makanan hasil masakannya. Entah mengapa dia menyukai hal itu. Jadi merasa sangat berarti.

"Kak Murni, kita akan terus menunggu masakan Kakak berikutnya!" teriak anak-anak panti itu.

Sha tersenyum. Dulu dia setengah mati belajar memasak demi Fernan. Berharap bisa dibawa kabur pemuda itu dari cengkeraman Mami Uboi. Sha bermimpi bisa menikah dan hidup berbahagia dengan Fernan, memasak untuk suami dan anak setiap hari. Hidup penuh cinta.

Tetapi anak buah Mami Uboi yang biadab telah memudarkan mimpinya bersama Fernan.  Ah, andai itu terjadi... mungkin Sha tak bertemu Michael saat ini. Jatuh cinta namun hanya bisa terluka saja. Michael malah tidak mengacuhkannya lagi. Juga tidak berusaha mencarinya saat dia tak ada lagi di rumah itu. Apakah dia masih sibuk dengan urusan soal Feysha?

Beruntungnya wanita itu. Pernah menjalin hubungan dengan Michael atas dasar cinta. Bukan seperti Sha yang ditiduri Michael saat pria itu sedang butuh dilayani hasrat seksual saja. Sha kadang merasa beruntung saat Michael tidur di atas payudaranya. Menyusu bak bayi baru lahir, meremas ganas dan menggenjot organ kewanitaannya.

Betapa indahnya andai benar dicintai. Michael tampan, cerdas, kaya dan baik hati. Belum pernah Sha bertemu pria sesempurna itu dalam hidupnya. Seperti mimpi saja. Kehadiran Michael membuatnya ikhlas melupakan Fernan Si Cinta Pertama dan Musraf, Bapak dari anaknya. Michael adalah bukti dari janji Tuhan, bahwa hidup ini akan indah pada waktunya. Jika kau dikecewakan pria serendah Musraf, maka akan mengganti dengan pria sehebat Michael.

Tapi masalahnya, kebutuhan tidak hanya soal seks. Sha butuh dicintai dari hati. Sekarang, bahkan urusan seks juga tidak ada sama sekali. Sha dilupakan.

"Sholat, Sha. Mengaji. Ikuti bimbingan Ustadzah setiap sore di panti ini. Tenangkan pikiranmu. Cintai Tuhanmu, Sebelum kau mencintai dirimu atau orang lain. Agar keberkahan akan hadir untukmu. Tidak sesaat, tetapi selamanya. Dunia dan akhirat..."

Sha menatap Ibu Panti Asuhan itu dengan mata berkaca-kaca. Dia tak sanggup untuk tidak menangis.

"Saya merindukan Michael, Bu. Apa saya tidak pantas untuk memilikinya? Apakah saya begitu hina hingga tak mampu menemukan cinta sejati?"

Bu Panti tersenyum,"Karena kau ngotot untuk memilih. Bukan meminta dipilihkan Allah. Padahal sebaik-baiknya pilihan, hanya merupakan takdir dari kuasa Tuhan...."

(Bersambung)

*****

SEX: Menemukan 'Tuhan' di Ranjang (diterbitkan GoNovel/Sago/Short Novel/Fameink)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang