DARAH (Bag. 40)

8.9K 405 309
                                    


Bab 40: Darah

Kendul menghadiri peringatan 40 hari meninggalnya Musraf di rumah itu. Bukan karena dia pernah mengenal pria itu, tetapi karena ingin bertemu dengan seseorang.

Ini bukan pertama kalinya Kendul menuju rumah itu. Bukan sebagai jama'ah. Tetapi karena ikut repot urusan cinta segitiga antara Musraf, Murni dan Mintarsih. Awalnya, Kendul memihak kisah cinta Musraf dan Murni. Bukan karena Murni pernah ditidurinya bersama banyak preman lain, tetapi karena timbul rasa kasihan atas hubungan serius antara 2 sejoli itu. Namun rasa itu berubah lain, kebenciannya kepada Musraf malah membuatnya geram.

Dan andai kata dia tahu dari dulu hubungannya dengan Mintarsih, mungkin dia akan habisi Musraf dengan caranya sendiri. Bagaimana dia mendukung Michael untuk menjalankan skenario terhadap Dito, orang yang mempengaruhi kejiwaan Feysha.

"Aku akan buat pria itu hancur, sehancur-hancurnya. Atau biarkan aku yang memotong lehernya!" kata Kendul di depan jenazah Feysha.

Hari itu, Feysha tak lagi koma. Dia pergi untuk selamanya diiringi tangisan Nek Sur. Michael datang kemudian, berdiri diam tanpa ekspresi. Dia sudah pasrah menjalani skenario Meiske. Sesuatu yang tak dia sukai, tetapi terpaksa dia lakukan. Meski harus melanggar etika kedokteran.

Michael adalah ahli bedah. Tidak sulit baginya menyayat bagian kecil syaraf otak Dito, untuk membuatnya melupakan banyak hal. Tak bakal ada yang menyadari sayatan di kepala itu jika telah satu bulan. Michael menjahit kepalanya dengan rapi, bahkan hanya butuh satu sayatan halus yang nyaris tak terlihat.

Usai menguburkan jenazah adiknya, Kendul ke kantor polisi menyerahkan buku diary adiknya beserta foto-foto vulgar Feysha dan dokter Dito. Juga sejumlah video tentang kemesraan mereka di masa lalu.

"Semua bukti ada di sini?" tanya AKBP Ishak Hermanto, Kapolres yang menerima data dari Kendul. Saat itu Kendul sudah merobek beberapa lembar halaman diary yang bercerita soal rencana malpraktek di Nata Hospital. Inilah sekelumit perjanjian Kendul dan Michael. Kendul menghapuskan sebagian bukti, dan Dito menjadi urusan Michael.

"Iya, Pak Kapolres. Nanti silakan cek di rumah almarhumah adik saya. Berantakan, pak. Sepertinya Dokter Dito pernah berusaha mencari dan melenyapkan bukti ini saat adik saya di rumah sakit. Sebab yang tahu rumah itu cuma adik saya dan pacarnya yang saat itu sama-sama ditangkap polisi karena kasus perzinahan. Selain mereka adalah Dito. Saya pas pertama kali ke rumah itu didampingi Pak RT, itu kamar adik saya kacau balau Pak"

Skenario versi Meiske:

Dito dan Feysha saling mencintai, namun berambisi menguasai Nata Hospital dengan merayu Michael. Niat busuk ini diketahui Nataprawirya, sehingga kakek itu ditembak Feysha dengan menggunakan senjata Dito. Lalu Feysha juga dipengaruhi Dito untuk membunuh Papanya, Bastian Si Bos Sabun, karena telah menelantarkan Mamanya hingga jadi gila. Kendul memahami itu, dan mulai memilah lembaran diary yang layak untuk diserahkan kepada polisi.

Polisi lalu bertindak cepat. Termasuk mendatangi Nata Hospital. Dan mematangkan alur skenario itu kembali menjadi tanggung jawab Meiske.

"Ya, benar. Dokter Dito adalah Direktur Rumah Sakit ini, tetapi sudah dipecat. Karena kasus narkoba dan upaya melakukan pelecehan kepada adik saya, Saskia. Saksinya untuk kasus pelecehan itu banyak. Semua memergokinya...." kata Meiske seraya menyerahkan surat pemecatan Dito.

Kapolres membaca surat tersebut,"Bulan lalu?"

"Ya, sebulan lebih Pak. Dia sudah kita singkirkan dari rumah sakit ini. Kami juga baru tahu dia itu mengonsumsi narkoba. Kami betul-betul tidak menyangka...."

"Apakah anda tahu dimana Dokter Dito berada?"

"Saya tidak tahu dan tidak peduli juga pak. Dia itu pengguna narkoba. Katanya waktu itu sedang proses rehabilitasi. Tapi entah dimana..."

SEX: Menemukan 'Tuhan' di Ranjang (diterbitkan GoNovel/Sago/Short Novel/Fameink)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang