Selamat membaca.**
"Jangan biarkan gadis manisku dekat lelaki itu. Aku tidak ingin berurusan dengan anak Jendral."
-
Selain badminton, Picka juga handal dalam hal stalker, apa lagi itu bersangkutan dengan lelaki bernama Captain. Picka melihat update terbaru instastory dari geng lelaki itu, bibirnya tersenyum kecil. Mereka sedang merayakan ulang tahun Capta di sebuah hotel ternama. Picka sadar bahwa Capta bukanlah lahir dari keluarga sembarangan, terlihat dari mewahnya acara yang di selenggarakan setiap tahunnya, hanya keluarga dan teman terdekat yang hadir. Dan Picka tidak cukup dekat untuk bergabung disana.
Kekeluargaan, rasa sayang begitu Picka rasakan. Mereka berbahagia larut dalam malam. Sorakan saat Capta memberikan suapan pada kekasihnya. Tanpa Picka sadari, ia menjadi paling pertama melihat story the genk Congkar, menunggu update terbaru. Duduk di atas closet menatap ponselnya, hanya melihatnya saja Picka bisa merasakan bahagianya mereka.
Selanjutnya Picka melihat instastory Rean, menunjukkan bahwa Capta mendapatkan sebuah kado special dari perempuan paru baya yang Picka ketahui sebagai nenek lelaki itu. Wajahnya masih cantik meski sudah berumur, mencium Capta dan memeluknya hangat. Picka meninggalkan instagram lalu membuka WhatsApp.
Picka
Ciee ultah
Ciee udah tua
Ciee bentar lagi mendekati kematian
Cieee di read langsung
B'day ya
Dapet 🚗🚗 yaa
Uhuuyyy
Nebeng bole?Tidak sampai satu menit, Picka melihat pesan itu centang biru menandakan Capta membacanya. Picka tersenyum lebar kemudian mengetik lagi.
Picka
Sukses ya acaranya
Gue nggak di undang sih, jadi ngga hadir
Syedihhh
HahaSatu menit sudah berjalan, pesan itu hanya di read membuat senyum Picka memudar. Capta tidak pernah membalas pesannya. Menghela nafas pelan, Picka meletakkan Handphone di atas closet, karena kecerobohannya yang mendarah daging, ponsel itu jatuh ke dalam closet.
"Handphone gue!" Pekik Picka panik. Mencari cara bagaimana ia bisa mengambil ponsel tersebut. Sampai akhirnya Picka merelakan tangan cantiknya itu masuk ke dalam lubang, Handphone satu-satunya nyaris tidak terselamatkan. Bodohnya lagi, Picka mencuci ponselnya. "Sial," Gumam Picka menyadari ponselnya tidak bisa menyala lagi.
Picka melempar ponselnya ke atas meja, merebahkan tubuhnya di atas kasur. Memijat bahunya yang terasa pegal, Picka baru saja mendapatkan pekerjaan setelah di pecat berulang kali. Besok Picka akan bekerja kembali, hanya itu yang bisa ia lakukan untuk sekarang.
Beruntungnya James berada di penjara, Picka bisa menempati apartemen lelaki itu sampai ia bisa mengumpulkan uang untuk menyewa sebuah kamar.
Kelelahan membuat Picka melupakan semua masalah hidupnya dan membuat dirinya lebih nyaman yaitu tidur.
**
Capta melipat tangannya di dada, menatap tembok sekolah dari dalam kelasnya. Tempat anak-anak Pandawa yang sering bolos ataupun telat datang, tembok itu menjadi jalan satu-satunya untuk masuk tanpa ketahuan oleh guru. Menghela nafasnya, Capta menatap depan saat guru bahasa Indonesia baru saja masuk dan memulai pembelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN PICKA [END] SUDAH TERBIT CERITA MASIH LENGKAP
Teen Fiction"Kamu kehidupanku," -Capta "Kamu kematianku," -Picka Tentang Picka, seorang remaja kelas tiga SMA yang hidup dalam bayang-bayang yang terus mengancam dirinya. Senyum dan tawa sebagai pengalihan. Saat ia mendekati lelaki hanya untuk sebuah perlindun...