BIASAKAN VOTE SEBELUM BACA!
Jangan lupa ikut event membuat trailer!!!
Hadiahnya kewrennn!!!!Sebelum itu yuk follow ig mereka dan ikutin kegiatannya!!!
Captainalka_
Pickaellaa
Jamessssssssss88
Ayeshawhendana
Bimatranean
Odieeeeeena
Ibellanestka
Reandraaaa
Aninscarllate**
Usai Capta memakai pakaiannya, keduanya duduk berhadapan. Picka duduk di kursi gaming sementara Capta duduk di pinggir ranjang. Capta mengunci kursi tersebut menggunakan kedua kakinya membuat Picka sedikit gugup di tatap dengan jarak dekat. Picka mengangkat kedua kakinya ke kursi, menghadap jendela.
Terjadi suasana cukup damai setelah beberapa menit tidak ada pembicaraan. Memberi waktu untuk berkompromi pada diri sendiri.
"Gue minta maaf." Kalimat pertama menjadi pembuka pembicaraan. Nada yang begitu lembut dan halus menggelitik di telinga Picka. "Gue minta maaf," Ulang Capta menunduk, membasahi bibirnya.
Picka melirik, penasaran melihat wajah Capta saat mengatakannya. Saat Capta mengangkat wajahnya, Picka dengan cepat membuang wajahnya ke jendela.
"Minta maaf buat apa?" Tanya Picka pelan, tidak sanggup menatap Capta. Takut khilaf.
Ganteng plus plus apalagi habis mandi.
"Gue nggak mau berjanji pada manusia untuk tidak mengulangi hal yang sama." Picka menoleh sedikit emosi. "Gue berjanji pada Tuhan," Capta menatap teduh Picka.
Jangan speechless Picka.
Capta diam sejenak. Mengamati pergerakan gelisah Picka yang terus mencoba mengabaikannya. Gadis itu baru saja memotong poni, lucu, sedikit tidak rata di bagian bawahnya. Keningnya berkerut, menandakan bahwa Picka tidak puas mendengar jawabannya.
"Jauhan sana," Usir Picka tidak nyaman.
Tangan Capta terangkat menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Picka. "Kenapa lo nggak minta putus?" Tanya Capta pelan. Picka menoleh cepat. "Gue nggak bilang kita putus, jangan salah paham."
"Terus, apa?!"
"Gue selingkuh di belakang lo,"
"Iya, udah ketahuan kan?" Picka cemberut. Menepis tangan Capta pelan. Kursinya masih di kunci oleh kaki Capta hingga Picka tidak bisa bergerak. "Lain kali kalau selingkuh yang pinteran,"
"Di bolehin selingkuh?"
Picka mencubit leher Capta menggunakan jempol kakinya kesal, Capta tertawa pelan. Tubuhnya terdorong ke belakang.
"Udah ah, gue mau pulang."
Sebelum Picka pergi, Capta menarik tangan Picka hingga Picka jatuh ke atas tubuhnya. Kedua mata Picka membulat sempurna, ia kaget dengan pergerakan Capta yang tiba-tiba. Picka mencoba melepaskan diri.
"Lepasin," Picka bergerak di atas tubuh Capta, mencari cela agar ia bisa keluar dari pelukan erat lelaki itu, sangat sulit karena kaki Capta mengunci kakinya. Picka tidak bisa seperti ini. Tidak baik untuk kesehatan jantung dan hatinya, Picka bisa di fonis meninggal dunia karena kejang-kejang melihat wajah Capta.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN PICKA [END] SUDAH TERBIT CERITA MASIH LENGKAP
Teen Fiction"Kamu kehidupanku," -Capta "Kamu kematianku," -Picka Tentang Picka, seorang remaja kelas tiga SMA yang hidup dalam bayang-bayang yang terus mengancam dirinya. Senyum dan tawa sebagai pengalihan. Saat ia mendekati lelaki hanya untuk sebuah perlindun...