BIASAKAN VOTE SEBELUM BACA!
Sebelum itu yuk follow ig mereka dan ikutin kegiatannya!!!
Captainalka_
Pickaellaa
Jamessssssssss88
Ayeshawhendana
Bimatranean
Odieeeeeena
Ibellanestka
Reandraaaa
Aninscarllate**
Rumah megah dengan pilar-pilar mewah berdiri kokoh bergaya Eropa klasik. Cahaya lampu remang sekaligus romantis menyambut ketika gerbang yang menjulang tinggi dibuka oleh penjaga. Belasan mobil mewah berbeda jenis dan warna berjejer rapi mendominasi. Rumput hijau yang terpantul cahaya teduh diiringi hembusan angin pelan yang bergoyang.
Baru saja sebuah mobil memasuki kawasan rumah, langkah kakinya cepat sedikit tergesa-gesa. Kedatangannya membuat kaget seisi rumah yang menatap tidak percaya, meninggalkan makan malam yang sudah di siapkan oleh chef yang bekerja di rumah itu.
Lima orang anak, tiga di antaranya adalah lelaki dan dua perempuan. Perempuan yang paling tua duduk di kelas tiga SMP sedangkan lelaki yang paling kecil duduk di kelas satu SD. Mereka duduk diam di sofa, mendongak menatap pintu kamar yang tertutup, menunggu pemilik kamar menyapa mereka.
Senyuman penuh harapan mereka tunjukkan saat James akhirnya keluar kamar setelah sepuluh menit kemudian. James menatap lantai bawah dimana anak kecil berkumpul mendongak menatapnya. Langkah James yang ingin menghampiri mereka terhenti saat telinganya tidak sengaja mendengar seseorang menyebut satu nama.
James menatap sebuah kamar dengan pintu kokoh yang sedikit terbuka, ia mengerutkan keningnya sambil menajamkan telinganya bersama tubuhnya yang perlahan mendekat.
"Picka minta waktu, lulus ujian katanya,"
"Anda mengizinkannya?"
"Em, bunga yang mekar sempurna memerlukan waktu yang cukup lama. Sehingga kau bisa memetik dan mencium harumnya,"
Tawa keduanya menggelegar.
"Pastikan aku yang menikmatinya pertama, aku ingin tahu seperti apa produk yang kau ciptakan sehingga kau jaga dan sembunyikan sebaik mungkin selama ini,"
James mengatupkan rahangnya, sebuah layar proyektor di ruangan itu secara bergantian menampilkan sebuah foto perempuan yang James kenal bahkan sangat ia kenal. Tanpa berfikir panjang James menendang pintu tersebut membuat kedua orang di dalam sana menoleh bersamaan.
Nafas James lebih berat dari biasanya, tangannya mengepal dengan langkah kaki yang berat ia berjalan mendekat, tatapan mengintimidasi kedua orang itu James perlihatkan, betapa menjijikkannya. Ia tidak pintar, namun James bukan manusia tolol yang tidak mengerti apa yang sedang menjadi perbincangan kedua manusia biadab dihadapannya saat ini.
James menendang alat proyektor tersebut hingga cahaya yang menampilkan foto Picka menjadi berantakan.
"Jangan sentuh punya gue." James menekan setiap kalimatnya. "Sampai lo berani ganggu dia, lo akan tau akibatnya."
Kedua mata James berkaca-kaca. Tubuhnya bergetar emosi menatap Ayah kandungnya dan seorang lelaki yang tidak James kenal. Setelah memberikan peringatan berupa ancaman, James pergi begitu saja. Karena ia tidak ingin mendengar cerita dari bibir kedua orang itu. James akan mengintimidasi Picka apa yang sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN PICKA [END] SUDAH TERBIT CERITA MASIH LENGKAP
Teen Fiction"Kamu kehidupanku," -Capta "Kamu kematianku," -Picka Tentang Picka, seorang remaja kelas tiga SMA yang hidup dalam bayang-bayang yang terus mengancam dirinya. Senyum dan tawa sebagai pengalihan. Saat ia mendekati lelaki hanya untuk sebuah perlindun...