32. Hancurnya Capta

25.9K 2.3K 624
                                    

BIASAKAN VOTE SEBELUM BACA!

Jangan lupa ikut event membuat trailer!!!
Hadiahnya kewrennn!!!!

Sebelum itu yuk follow ig mereka dan ikutin kegiatannya!!!

Captainalka_
Pickaellaa
Jamessssssssss88
Ayeshawhendana
Bimatranean
Odieeeeeena
Ibellanestka
Reandraaaa
Aninscarllate

**

"Pergi gimana maksudnya?!" Kansa baru saja tiba di rumah sakit, dikejutkan dengan kabar dari Yuan yang mengatakan bahwa Alka melarikan diri.

"Tadinya Aku kira Abang mau jalan-jalan aja, terus aku liatin lagi, kenapa infusnya ngga ada, aku kejar tapi keburu Abang pergi bawa mobil,"

"Kenapa nggak dihalangin? Kan Mama minta kamu jagain," Kansa meletakkan tasnya ke sofa, khawatir seorang ibu terlihat jelas. "Nge-game aja terus."

"Ya terus gimana?" Yuan membuka tangannya lebar.

Kansa mengusap wajahnya. "Kamu pulang naik taxi aja, besok sekolah. Papa nggak bisa jemput karena pergi ke luar kota,"

Setelah kepergian Yuan, Kansa menunggu selama satu jam. Kansa tidak bisa menghubungi Capta karena handphone anaknya di tinggal. Keadaan Capta memang sudah pulih, tapi masih perlu istirahat. Kansa khawatir, menghembuskan nafasnya, Kansa mencari kontak yang bisa menemukan dimana Capta secepatnya.

Kansa
Adek kamu dimana?

Dua menit kemudian Kansa mendapatkan balasan.

Nicol
Ada

Kansa
Dimana? Minta Alka balik ke rumah sakit sekarang. Mama nggak mau tau.

Nicol
Iya

Orang yang akan selalu tahu dimana keberadaan Capta maupun Yuan. Kansa tidak perlu meminta orang untuk mengikuti kedua putranya, karena Nicol akan selalu tahu ketika Kansa bertanya. Kekhawatiran Kansa sedikit mereda.

**

Picka menatap seorang lelaki yang baru saja keluar dari supermarket membawa kantong plastik berukuran sedang. Picka tidak tahu apa yang ia rasakan saat ini, semuanya seperti hilang begitu saja. Kepercayaan, kebahagiaan bercampur menjadi suatu kebohongan.

Karena tersenyum dan tertawa palsu lebih mudah dari pada marah. Picka tidak suka berbagi kesedihan, ia hanya orang yang tahu bagaimana menciptakan suasana ceria.

Picka menoleh saat Capta melempar satu kantong plastik yang berisikan sepuluh air mineral 1000 ml ke pangkuannya.

Picka mengerucutkan bibirnya, menerima air mineral yang diberikan Capta.

"Apa?"

"Habisin. Sekarang."

Picka tidak banyak bertanya, ia meneguknya satu persatu sampai Picka merasa perutnya mulai buncit dan kembung. Capta melakukan ini karena mengira Picka masih dalam pengaruh alkohol. Meski Picka mengatakan bahwa ia sadar seratus persen, Capta masih meminta Picka untuk tetap menghabiskan semuanya.

"Lagi."

Picka sendawa, mengambil dua lembar tissue mengelap mulutnya. Menerima botol selanjutnya yang Capta berikan.

CAPTAIN PICKA  [END] SUDAH TERBIT CERITA MASIH LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang