Iklan bentar
Hiii guyss!!! 🙋♀️🙋♀️
Untuk kalian yang ingin lebih dekat dengan cast dari Captain Picka, sekarang sudah bisa kalian ikutin kegiatannya dengan cara follow akun Instagram mereka!!!Berikut nama2 yang sudah aku konfirmasi. Dan bagi kalian yang mau join RP, Dm aku yaa 😘😘
@captainalka_
@pickaellaa
@ibellanestka
@ayeshawhendanaSelamat membaca.
**
Pickaellaa Besok2 kalau minum lewat hidung ya, biar sakitnya lebih berasa.
41.910 menyukai ini
500 comentar—
Capta mengambil dua botol air mineral, membawanya menuju kasir. Memberikan selembar uang lalu kembali ke mobilnya yang terparkir di pinggir jalan. Sudah jam satu malam. Ia memberikan satu untuk Picka yang menunggu di dalam mobil.
"Kok udah ke buka? Lo masukin obat ya?" Mendengar itu Capta ingin merebut kembali botol di tangan Picka, Picka menjauhkannya cepat lalu tertawa. "Sweet aja gitu dibukain, biasanya kan gue yang minta dulu,"
Picka meneguk hingga setengah, menandakan ia memang haus setelah adegan lari-larian tadi. Menurunkan sandaran kursi. Keduanya masih berada di depan supermarket yang buka dua puluh empat jam.
"Cap?" Capta menoleh. "Lo nggak lagi nge-lem kan? Atau lo juga make? Lo juga nggak bau alkohol, tapi kok omongan lo ngelantur," Tanya Picka bingung.
"Apa?"
Picka menatap Capta lama, membiarkan tubuhnya tenggelam dalam tatapan mata menakutkan. Apa yang Capta katakan beberapa menit yang lalu tidak masuk akal bagi Picka, dari segi manapun Picka memikirkannya tetap tidak menemukan titik terang, kalimat Capta begitu sulit diterjemahkan.
"Lo kasihan sama gue?" Tanya Picka pelan. Jujur saja Picka benci bertanya seperti itu, ia tidak suka dikasihani. Capta berubah karena tahu ia butuh belas kasihan? Picka tidak selemah itu. "Gue nggak butuh belas kasihan, Cap," Ujar Picka tersenyum.
"Itu yang lo pikiran?"
Picka mengangguk, menghela nafas pelan. "Apa lagi? Pake logika aja, lo siapa, gue siapa? Mana ada cowok yang tinggalin cewek baik, cantik dan punya asal usul jelas buat cewek yang nggak tau siapa bapaknya. Lo nggak harus bilang mine buat jadi super hero gue. Itu lebih kelihatan kalau lo menginjak harga diri gue."
"Lo mau status?"
"Nggak, bukan itu maksud gue," Picka membasahi bibirnya. "Gue cewek juga Cap. Lo putusin cewek sekelas dia buat sama gue tuh-" Picka menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. "Nggak masuk akal, lo ngerti nggak? Berapa banyak yang akan nge-judge gue saat tau lo malah milih cewek kayak gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN PICKA [END] SUDAH TERBIT CERITA MASIH LENGKAP
Teen Fiction"Kamu kehidupanku," -Capta "Kamu kematianku," -Picka Tentang Picka, seorang remaja kelas tiga SMA yang hidup dalam bayang-bayang yang terus mengancam dirinya. Senyum dan tawa sebagai pengalihan. Saat ia mendekati lelaki hanya untuk sebuah perlindun...