Vote sebelum baca!!
Sebelum itu yuk follow ig mereka dan ikutin kegiatannya!!!
Captainalka_
Pickaellaa
Jamessssssssss88
Ayeshawhendana
Bimatranean
Odieeeeeena
Ibellanestka
Reandraaaa
Aninscarllate**
Ayesha mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, terhitung lima belas menit meninggalkan camp. Picka duduk disebelahnya menatap ke jendela. Keduanya masih bungkam. Ayesha tahu apa yang sedang terjadi, ia melihat di kaca spion bahwa mobil Capta mengikutinya. Ayesha berdeham, menyadarkan Picka dari lamunan.
"Gue nggak kuat kalau nyetir jam segini," Kata Ayesha, Picka menoleh. "Gue akan cari hotel terdekat."
Tanpa banyak tanggapan, Picka mengikuti apa yang Ayesha lakukan. Tatapan mata Picka kembali kosong menatap jendela luar yang gelap. Bebannya terlalu berat, harusnya Capta hadir meringankan semuanya, ternyata lelaki itu hanya datang meninggalkan beban dan perasaan.
Mungkin semua orang berfikir dirinya terlalu berlebihan, marah karena tahu Capta tidur bersama perempuan lain. Bagi sebagian orang bisa menerimanya, tidak dengan Picka. Besar hatinya menolak semua itu.
Dua jam perjalanan, mereka tiba di sebuah hotel yang tidak terlalu mewah seperti di kota besar. Hotel tersebut berada di antara pelosok perumahan warga. Ayesha membangunkan Ella yang sudah tertidur di kursi belakang. Setelah itu Ayesha memesan kamar.
Picka menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga, melihat dua mobil baru saja tiba. Segera Picka berdiri dari sofa meminta Ayesha cepat. Picka butuh istirahat, tidak ingin bertengkar hebat tengah malam.
Begitu tiba di kamar hotel. Picka mengunci dirinya di kamar mandi. Mencuci wajahnya untuk menyadarkan ada yang salah saat ini, manusia yang berada di kaca hadapannya tidak sekuat yang orang fikirkan. Picka juga terluka, tapi ia bukan orang yang pandai mengungkapkan semua perasaannya lewat kata-kata. Picka lebih baik diam.
Menghembuskan nafasnya pelan, Picka mengeringkan wajahnya menggunakan handuk kecil. Ella sudah tertidur di ranjang sedangkan Ayesha bermain handphone di sebelah Ella. Kecanggungan terjadi, Picka duduk di bibir ranjang membelakangi Ayesha.
Tidak lama kemudian, suara ketukan di pintu hotel terdengar. Kedua orang yang masih membuka mata menatap pintu bersamaan. Picka tidak berniat membukanya, ia merebahkan tubuhnya di sebelah Ella dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Ayesha yang melihat itu menggeleng pelan kemudian beranjak membuka pintu.
"Hei, gue tidur disini," Anin tersenyum sekilas lalu menerobos masuk. "Gue nggak mungkin satu kamar sama tiga cowok yang suasana hatinya sedang kacau,"
Ayesha memutar bola matanya, menutup pintu. Picka mengintip lalu mendesah malas. Dengan tidak sopannya Anin mendorong tubuh Picka menggunakan kaki untuk memberinya tempat tidur.
"Ngapain sih lo," Ujar Picka kesal mengibaskan selimutnya. Anin terlihat santai dan merebahkan tubuhnya disana, menarik selimut.
"Gue ngantuk." Kata Anin membelakangi tubuh Picka.
Picka menggeram kesal, suka tidak suka malam ini ia harus tidur di sebelah perempuan itu. Tidak ingin menimbulkan keributan, Picka mengalah. Ke-empatnya tidur berbaris, karena ranjang yang pas-pasan. Picka mulai memejamkan mata, menghapus kekesalan menyadari Anin berada di sebelahnya.
Suasana kembali sunyi, Picka kembali mengingat pertengkaran dirinya dan juga Ayesha. Kebersamaan mereka dan hal yang sering mereka lalui bersama. Picka menghembuskan nafasnya. Sebelum memutuskan tidur, Picka berkata. "Sory Ay," Gumamnya pelan. Tidak perduli Ayesha mendengarnya atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN PICKA [END] SUDAH TERBIT CERITA MASIH LENGKAP
Teen Fiction"Kamu kehidupanku," -Capta "Kamu kematianku," -Picka Tentang Picka, seorang remaja kelas tiga SMA yang hidup dalam bayang-bayang yang terus mengancam dirinya. Senyum dan tawa sebagai pengalihan. Saat ia mendekati lelaki hanya untuk sebuah perlindun...