Entah kenapa sepulang dari kantor, Arkan memarkir mobil di sebrang IGD RS Sahabat Keluarga. Pukul 22.00.
Ia beberapa kali menjumpai April keluar dari pintu IGD dan gadis itu duduk dengan nyamannya di depan gerobak nasi goreng Bang Dul.
Lupakan usaha Arkan yang diam-diam sering menanyakan jadwal jaga April, melalui Gadisa, dokter cantik teman dekat Andra, adiknya.
Percuma juga sih bertanya, kadang gadis berkerudung itu suka bertukar jaga dengan temannya yang lain.
April biasanya makan dengan beberapa temannya yang mengenakan seragam perawat, tapi kali ini dia ditemani dua lelaki berseragam merah marun, sepertinya sesama rekan dokter jaga.
Melihat mereka duduk sambil sesekali tertawa, membuat dadanya sedikit nyeri.
Diraihnya ponsel, selang beberapa lama terdengar nada sambung, ia menyapa gadis itu.
"Assalaamu'alaikum. Kamu lagi dimana?"Ia baru menyadari gaya bicaranya sudah mirip seperti suami yang mendapatinya istrinya selingkuh.
"Wa'alaikumsalam. Ini Pak Arkan? Ada apa ya Pak, telpon malam-malam. Saya lagi jaga di RS. Oma sehat aja kan?"
"Kok saya yang tanya, malah balik nanya. Oma sehat-sehat saja."
"Oh Alhamdulillah." April menjawab sambil menelan makanan yang masih penuh di mulutnya.
"Kamu lagi makan ya? Ck ck ck... Jam segini masih makan malam saja."
"Iya Pak, enak nasi goreng Bang Dul depan RS. Kapan-kapan cobain Pak."
"Jangan cuma bisa makan aja, kapan-kapan kamu juga harus bisa masakkin buat saya."
"Lah, memang Bapak siapanya saya?" terdengar suara April berubah jutek.
"Supaya ada yang bisa saya banggain kalau kamu mau saya kenalin ke teman-teman saya yang masih available."
"Oh oke, siap kalau gitu mah, nanti saya belajar masak deh." Ha... ha.. lucu anak ini, mudah terjebak dengan segala kepolosannya.
"Oya, saya mau mengingatkan, pekan depan jangan lupa ada program CSR perusahaan saya, pemeriksaan kesehatan di SD pelita 03 dan 04. Jangan lupa bawa teman-teman kamu ya. Biasanya anak-anak senang kalau diperiksa dokter yang cantik dan ramah."
"Siipp beres Pak Boss. Nanti ada teman saya Destia, Riska sama Gadisa. Mereka sudah oke."
"Lho, saya kan minta 3 dokter saja yang periksa. Kenapa semuanya jadi 4 orang, Pril?"
"Aduh Pak, saya kan ngga ikut. Saya tuh nggak memenuhi kualifikasi yang Bapak buat. Tapi Bapak tenang aja, nanti saya yang akan mengantar teman-teman saya ke lokasi, dengan selamat."Arkan menyembunyikan rasa kecewanya, karena gadis itu ternyata tidak bisa hadir di salah satu acara penting perusahaannya.
"Udah dulu ya Pak, saya belum selesai makan. Saya mau lanjut jaga lagi. Assalaamu'alaikum." Tuut... Tuuut... Lha, ini siapa yang mulai menelpon, siapa yang mengakhiri telepon lebih dulu.
Gadis ini sukses memporak porandakan hatinya dalam sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey To Love
Roman d'amour(Cerita Pertama di Wattpad) Perjalanan dua insan merajut cinta menuju ikatan yang suci. Akankah rasa itu hadir ketika mereka berdua bertemu sebagai dua sosok yang berbeda sifat dan kepribadian? Apakah mereka akan terus bersama, ketika kisah masa l...