Feeling Blue

3K 439 0
                                    

April memandang Pak Juno yang sedang mengecat dinding dengan gambar pemandangan di kebun binatang.

Dinding ruangan tempat bermain , disulap menjadi warna-warni menakjubkan.

Pria paruh baya itu adalah pemilik kontrakan rumah senyum yang baru saja disewanya selama dua tahun.

Dulu sewaktu muda, Pak Juno dan istrinya pernah mengurus TK dan beliau sendiri yang menghias dinding dengan hobi melukisnya. Sekarang TK yang didirikannya sudah dikelola oleh anak-anaknya.

April memandang hampa layar telepon genggamnya. Tidak ada pesan, tidak ada telepon dari calon suaminya.

Tentu saja karena dia memblokir nomer hp lelaki itu. April menikmati semilir angin yang berhembus dari jendela.

Dia menitikkan air mata lagi, mengingat sisa pertemuannya beberapa hari lalu.

"Kamu kenapa Nak? Lho, kok cincinnya nggak dipakai." Bu Alfi istri Pak Juno masuk ke dalam, membawakan baki berisi minuman dan tempe mendoan yang masih hangat.

"Eh ngga papa Bu. Tadi habis mandi, cincinnya dilepas. Lupa belum dipasang lagi," April menyesal membohongi wanita berambut putih itu.

Dia duduk menyaksikan pasangan suami istri yang telah menua itu begitu harmonis.

Bu Alfi mengeluarkan handuk kecil untuk membersihkan keringat yang mengucur dari dahi suaminya.

Kemudian suaminya mengucapkan terimakasih dan balas mengelus punggung istrinya.

Bunda is calling. Pelan April menghapus air yang membasahi kelopak matanya.

"Assalaamu'alaikum, Kakak dimana? Bunda beneran khawatir ini. Tadi Oma telepon, katanya Kakak dan Pak Arkan sulit dihubungi. Kalian berdua kenapa sih? Lagi bertengkar?" April terdiam.

"Nggak papa kok Bun. Nanti kalau sudah sampai rumah, Kakak cerita. Malam ini April nginep di rumah senyum ya Bun." April menyudahi pembicaraan sebelum dia ketahuan menangis lagi.

Tak lama kiriman barang datang dari mobil bak terbuka yang membawa mainan anak-anak.

Dari mulai Dino slide bear yang dilengkapi perosotan anak sampai mainan edukatif balok mulai diturunkan ke ruangan yang akan menjadi playground.

April menatap bukti pembayaran kontrak rumahnya dan juga nota pembelian barang-barang yang memenuhi rumah senyum.

Nominal angka fantastis yang diberikan calon suaminya, untuk melengkapi hadiah ulangtahunnya.

 "I'm happy to see you're happy." April menatap gambar yang dikirim Pak Arkan sesaat setelah berhasil mentransfer dana dalam jumlah besar untuk mewujudkan impiannya.

Do you feel sad when I'm feeling sad, right now?

Our Journey To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang