Prolog

989 65 19
                                    

Aku mengerling kearah lain saat Seoho menatap mataku penuh intimidasi. Kedua lengannya yang penuh otot menghalangi pandanganku dari kanan maupun kiri, ia mem-blok kedua sisi telingaku.

"Aku sungguh tidak mengerti apa yang kini kau lakukan, Athena. Kau tahu betapa berharapnya aku disaat kau baik pada cowok lain?"

Aku agak tidak mempercayai perkataannya, lalu menggeleng singkat.

"Tidak tahu."

Brakk!!
Seoho menggebrak dinding disamping telingaku. Otomatis aku berdebar terkejut.

"Sial! Aku bisa gila karenamu!" pemuda itu mengacak rambut pirangnya kasar.

Aku hanya menatap tingkahnya dingin. Tanpa ekspresi. Seoho, seorang cowok populer di sekolah yang terkenal easygoing dan ramah-tamah terhadap siapapun, kini terlihat agak gila setelah memergoki aku, seorang gadis dingin tanpa emosi dan tak terlihat suka bersosialisasi berbuat baik kepada seorang pemuda dikelas lain.

Sebenarnya ada apa dengan pria ini?

"Itu hakku, aku ingin menolong siapapun itu hakku,. Kau sudah tahu itu." aku berucap dingin seraya dengan santai menebas-nebas rokku.

Seoho sepertinya mencoba mengatur nafas, tak segera menjawab.

"Anak-anak sudah pulang, kau tak mau pulang? Bisa biarkan aku pergi sekarang?" tanyaku melihat halaman sekolah sudah sepi.

"Kau kira aku tak tahu rencanamu?" Seoho tiba-tiba mendekatkan wajahnya hingga hanya berjarak 1 cm dari wajahku.

"Apa maksudmu?" tanyaku balik.
"Ravn menunggumu didepan sana."
"Oh. Aku bahkan baru tahu itu."

Seoho menggaet pergelangan tangan kiriku, menarikku keluar dari bayang dinding.

"Hey! Sakit, lepas!" aku meronta.
"Seoho, ada apa denganmu, kenapa kau jahat begini padaku sedangkan kau selalu baik pada yang lain?" akhirnya aku ungkapkan kekesalanku yang tak beralasan.

"Athena!" Seoho meneriakkan namaku seperti orang frustasi.

Untung sekolah sudah sepi.

"Aku jatuh cinta padamu. Aku merasa berdebar saat berada didekatmu. Melihatmu bersama pria lain itu, hatiku sakit."

Oh, God. Pernyataan cinta yang buruk.

"Seoho, kenapa kau tak bertanya padaku siapa yang aku sukai? Siapa tahu bukan kau? Kenapa kau PeDe sekali?"

Tanpa menjawab, Seoho membungkam mulutku dengan bibirnya.

Aku tercekat. Mataku terbelalak dan entah kenapa aku menahan nafas. Begitu sadar bibirku dimainkan oleh bibirnya, aku berusaha mendorong badan Seoho menjauh. Tapi tak bisa. Dia, atletis.

"Seoho! Jahat!" wajahku memerah saat ia melepas ciumannya.

Seoho tersenyum. Sesaat kemudian ia menekan tengkukku, ingin menciumku lagi. Otomatis aku bersembunyi dengan membenamkan wajahku didada bidangnya.

"Berhenti atau aku teriak!" ancamku panik.
"Teriak saja kalau berani." suara Seoho terdengar manly dan lembut secara bersamaan.

"Aku tahu dari awal kau yang lebih dulu suka padaku, Athena. Maka dari itu, aku memutuskan untuk mengejarmu."

"Bohong."
Setelah aku mengucapkan kata demikian, Seoho dengan cepat menangkup bibirku dengan bibirnya. Aku meronta sebisa mungkin, kupukul-pukul dadanya. Namun, ia samasekali tak bergeming.

"Gila, Sinting!" rontaku tepat setelah Seoho melepas ciumannya.

Ia menahan kedua tanganku yang berusaha melepaskan diri dari cengkramannya itu.

"Athena, sebaiknya kau diam saja. Biarkan Seoho menumpahkan perasaannya, setelah itu kau boleh memutuskan. Ingin dengannya, atau tidak."

Aku menoleh. Kulihat ada Hwanwoong, Keonhee, Y, Jangjun dan Ravn didekat kami. Yang tadi bicara Hwanwoong.

Seoho bertukar tatap dengan Ravn.
"Sepertinya kita perlu bicara."

Lalu keduanya menghilang dan aku berhasil lepas dari cengkraman Seoho. Namun kusadari tatapan tetap-ditempatmu-atau-kau-tamat berasal dari Hwanwoong, Keonhee, dan Y. Jangjun tak memberiku tatapan intimidasi seperti kawan-kawannya.

"Dia membaca semua surat tanpa tujuanmu." Jangjun bicara setelah bersandar pada sebuah pohon.

"Apa?" aku pura-pura bodoh.

"Surat yang kau simpan sejak kelas 1. Dia membaca semuanya. Kenapa kau begitu ceroboh sehingga menjatuhkan kunci lokermu?" Jangjun mengacungkan sebuah kunci padaku.

.
.
.
.
.
Anyeonghasimnika, #Nakao authors kembali nih gaes,
Dengan cerita baru 😍

Masih speciality di psikologi juga kok.

Tbc? Next + Voment yaw

.
.
.
#Nakao

Twilight Bond : Falling DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang