Learn to love by loving

110 20 6
                                    

"Love when you're ready, not when you're lonely."


"Kak, kakak pernah menolak waktu kakak Ipar mengajak keluar ke suatu tempat? Untuk makan misalnya?"

Naomi menyeringai jahil.
"Ciyee, ada yang ngajakin kencan ya?"

Athena menutup wajah, malu. Lalu melanjutkan aksi makan mangga dengan wajah berusaha didatarkan.

"Tidak. Hanya teman. Eh,"

Aku malah tidak tahu dia itu teman atau bukan. Batin Athena.

"Baguslah."

Satu kata yang berasal dari mulut Naomi itu berhasil membuat adiknya hampir tersedak. Buru-buru Athena bangun, menuju wastafel dan mencuci mulut serta tangan.

"Maksudnya?" tanya Athena kemudian.

"Senang melihatmu punya lebih banyak teman." ujar Naomi sambil tersenyum.

Namun, mendengar kalimat itu, justru Athena merasa tidak enak. Ia berjalan lambat menuju ke arah tangga. Naomi, ternyata masih berharap Athena bisa keluar dari mimpi buruknya di masa lalu, mungkin Alyssa juga berharap demikian. Ia sebenarnya takut tidak bisa memenuhi harapan kedua kakaknya, maka dari itu ia lebih memilih untuk sering diam. Namun, bagaimanapun juga keduanya tidak mengalami sendiri mimpi buruk itu.

Mimpi buruk nyata yang selalu meneror keinginannya untuk memiliki teman. Kejadian semasa SD dan SMP itu terlalu mustahil jika harus dihapuskan dari ingatan Athena. Mungkin hanya dengan mengganti otaknya dengan yang baru, baru kemudian Athena bisa melupakan segalanya dan menjadi sosok yang benar-benar berbeda.

Tapi itu tidak mungkin.

"Aku lebih suka kak Alyssa tidak pulang. Biasanya kalau pulang dia juga akan marah-marah padaku." Athena berkata demikian tanpa menatap sedikitpun pada Naomi, kemudian menyandang ranselnya lalu naik tangga dengan langkah cepat menuju lantai dua, kamarnya.

"Nanti setelah ganti baju, turun untuk makan 'ya?" dari tempatnya Naomi mengingatkan.

"Yaa~!" jawab Athena dari balik tangga, tanpa sosok terlihat.

Menghela nafas dalam, Naomi mengecek ponselnya untuk melihat jam. Pukul 16.45. Sementara itu langit mulai memanjakan mata Naomi, memperlihatkan siluet oranye yang megah nan membisukan akal. Gadis itu termenung sesaat, sembari memperhatikan sekitar.

Ayahanda, Ibunda, Athena kita tumbuh besar. Dia menjadi sangat cantik dan berbakat. Tapi, yah, kalian tahu sendiri, dia tidak pandai bicara, sehingga sampai sekarang mungkin belum punya banyak teman.

Ayahanda, Ibunda, bantu dia dari atas sana, kumohon. Beritahu dia agar membuka hatinya yang keras itu. Setiap kali aku melihatnya, aku merasa bersalah. Tapi, aku tidak bisa menolongnya. Aku tidak mengalami apa yang ia alami.

Ayahanda, Ibunda, tapi tenang saja, disini aku akan merawatnya, dengan kak Alyssa. Yah, meskipun kak Alyssa memang terkadang terlalu keras kepadanya, itu demi kebaikannya. Kami akan tumbuh besar dan menjadi anak-anak mandiri yang membanggakan.

Ayahanda, Ibunda, kami mencintai kalian. Kami merindukan kalian.

Tanpa sadar, selama membaca permohonan dalam hati seraya menatap ke langit-langit ruang makan, kedua sudut mata Naomi meneteskan air bening. Dan segera, gadis itu menghapusnya saat didengarnya langkah Athena menuruni tangga. Dan Athena sudah mengganti bajunya.

*

Kediaman Keluarga Lee. 15 km dari Ivyr.

 15 km dari Ivyr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Twilight Bond : Falling DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang