Sink and Swim

121 20 30
                                    


*

Suasana hening itu berlanjut agak lama, sebelum kemudian Hwanwoong dan dua orang pelayan datang.

"Makanan datang~" ujar Hwanwoong senang, lalu duduk kembali ke kursinya disamping Athena.

Menyadari semuanya terdiam, iapun merasa kebingungan.

"Kenapa pada diam?"

Athena mendesis, pelan sekali. Lalu berusaha menampilkan sebuah senyuman.

Jangan terguncang, Athena.
Seoho bahkan tidak tahu kalau kau menyukainya.
Pelukan semalam?
Semua laki-laki sama, bukan?

"Sudah berapa lama?" tanya Athena memberanikan diri secara terang-terangan.

Shana tersenyum, entah apa yang ada di pikirannya. Namun Seoho, Y, Jangjun, dan Keonhee memilih untuk melotot dan bengong untuk beberapa saat.

"Bahas apa sih? Sambil makan yuk, nanti keburu masuk," Hwanwoong menyuruh kawan-kawannya yang kemudian bergegas memegang alat makan.

"Baru satu bulan lebih? Kurasa. Masih banyak waktu yang kubutuhkan untuk menjadi lebih dekat lagi." jawab Shana, seraya menoleh ke arah Seoho yang tepat berada di sebelahnya.

Urutan duduknya adalah, Athena di apit oleh Keonhee dan Hwanwoong, disebelah Hwanwoong ada Shana, lalu Seoho, Y, lalu Jangjun berdekatan dengan Keonhee. Meja itu berbentuk melingkar. Seoho, berusaha sebisa mungkin untuk berdiam diri, karena jika ia bicara, ia terlalu khawatir Athena akan salah paham nantinya.

"Athena-ssi sendiri, apa kamu punya pacar?" tanya Shana.

Kembali situasi hening tercipta, kali ini Hwanwoong termasuk.

Seoho, yang sedari tadi diam, ingin sekali keluar dari sana dan membenamkan diri di danau es sebagai hukuman. Ia tak mungkin mencegah Shana, karena sebelum ia mengenal Athena dan perasaan yang ia miliki pada gadis itu tumbuh, Shana yang terlebih dahulu berusaha mendekati dirinya. Dan Shana, bagi Seoho bukan apa-apa jika pemuda itu tak melihat seberapa kerasnya gadis itu mendekat walaupun sulit.

Saat itu, jika Seoho buka suara, kemungkinan terbesar yang akan terjadi adalah kesalahpahaman. Seoho harus mengamankan hati Athena maupun Shana, agar tak terluka sebelum kebenaran terungkap. Ia merasa bodoh karena tak tahu apapun tentang Athena, bahkan apakah ia punya pacar atau tidak.

"Aku menyukai seseorang, tapi aku belum pernah pacaran. Itu sesuatu yang sulit. Begitulah." jawab Athena setelah menghimpun keberanian, dengan seulas senyum tipis, lalu menyelesaikan makanannya. Ia selesai pertama kali dari yang lain di meja itu.

Semuanya, bahkan Shana terdiam dan terpana dengan karisma yang keluar saat Athena menjawab pertanyaan itu. Ringan, namun dalam. Jawaban seorang yang mementingkan pendidikan, khas jurusan Ilmu Pengetahuan. Raut wajahnya pun sama sekali tampak tak tertekan dan berlebihan, sangat santai dan biasa. Namun, efek yang ia timbulkan hanya dari percakapan singkat itu, luar biasa.

Bel masuk berbunyi nyaring.

Athena berdiri sopan dengan segera.

"Maaf, karena kelasku paling jauh dari sini, aku akan pergi terlebih dahulu. Hwanwoong-ssi, terimakasih atas traktirannya, mungkin kapan-kapan giliranku mentraktirmu." gadis tersenyum mengucap salam kemudian berjalan tenang menuju pintu kantin, berdampingan dengan siswa lainnya.

"Wah." kata Jangjun refleks.

"Kejam." timpal Y.

Seoho menoleh. Sedangkan Y hanya terkikih kecil, lalu mendekatkan bibir pada telinga Seoho.

Twilight Bond : Falling DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang