Can you whisper, please?

100 17 8
                                    


"How can i let doubt feed her insecurity?
She has been misled way too many times for me, to not remind her daily
That deeper into her heart is my destination."
- Pierre Alex Jeanty.

*
Qvyck, 21.30 waktu ibukota Ivyr.

Naomi terlunjak dari duduknya di sofa ketika ia mendengar suara bel pintu masuk berbunyi. Kala itu kebetulan ia tengah menonton film horror, sehingga cukup mengejutkan mendapati tamu di sela-sela menonton horror.

Gadis itu turun dari kursi sofa, berjalan menuju pintu masuk. Usai daun pintu ditarik, tampaklah wajah lelah Athena yang malam itu membawa seonggok tas-tas di kedua genggaman tangannya penuh.

"Sebentar kak, nanti kujelaskan," potong Athena sebelum tepat Naomi hendak membuka mulut karena keterkejutannya.

Athena menyeruak masuk ke ruang tamu dan mengambrukkan tas-tas penuh itu ke karpet bulu dibawah. Sambil membuka sepatu, Naomi memperhatikan adiknya lebih seksama.

"Ada temanku yang mengajakku berbelanja. Dia membelikanku itu semua, walau aku sudah berkeras menolak." usai mencopoti sepatu, Athena berlari menuju kamarnya.

"Thena, tadi ada yang menitipkan barangmu yang tertinggal! Kuletakkan di meja belajarmu!" seru Naomi dari lantai bawah.

Athena yang masih berjalan tergesa menuju kamarnya, membalas dengan seruan mengiyakan yang panjang. Ia sudah tidak tahan ingin mandi dan membersihkan badan, karena dari pulang kuliah dia belum sempat.

Ia membuka pintu kamar, menyalakan saklar lampu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia membuka pintu kamar, menyalakan saklar lampu. Aroma lavender dari pengharum ruangan kamarnya menyeruak ke setiap sudut, melewati hidungnya. Aroma yang membuatnya tetap tenang dalam situasi apapun. Athena mengambil handuknya dari gantungan dekat almari, lalu menuju ke meja belajar.

Barang seperti apa sih, hingga ada seseorang yang sudi mengantarnya kemari?

Dan tak membutuhkan dua detik, Athena berhenti terpaku ditempatnya saat melihat kunci loker dengan gantungan bunga Lilac, dan notesnya yang sudah tertata amat rapi tergeletak di atas meja itu. Seakan tak mempercayai, berharap benda itu hanya ilusinya sebab sudah banyak waktu yang ia buang untuk mencari, Athena mendekat dan menyentuhnya.

Ini sungguhan.
Tak bisa disangkal lagi, ini nyata.

Dengan langkah terburu-buru Athena melongokkan kepala dari pintu kamarnya di lantai dua, berniat berteriak kepada Naomi dibawah. Ia ingin menanyakan siapa yang mengantar benda berharga miliknya ini.

"Kakak, kakak ingat siapa yang mengantar ini tadi???" kini Athena benar-benar berteriak dari lantai dua.

Naomi masih berkeliling di dapur, mencari bahan yang bisa dimasak untuk Athena makan.

"Seoho Lee dan Y,. Kenapa? Mereka teman dekatmu, bukan? Kakak sempat terkejut tadi, karena baru kali ini ada temanmu yang berkunjung. Lain kali kakak ingin mengajak mereka juga makan malam bersama disini. Mereka baik sekali, ya? Aku sangat bersyukur kau membuka hati seperti itu, semangat, ya!!" sambil terdengar suara alat masak bertubrukan, Naomi terus berbicara tanpa melihat keatas lantai dua.

Twilight Bond : Falling DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang