Bystander

111 18 5
                                    





"Kamu bisa jika ingin. Kamu mampu jika berusaha. Dan kamu akan kalah ketika memutuskan untuk menyerah."














"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aish, anak itu," gumam Jeonghan pelan namun tertarik untuk mendekat kepada Ravn yanh terus saja membuat gerakan mengundang.

Setelah duduk di sebelah Ravn, Jeonghan membuka dua kancing jasnya, membiarkannya terbuka dan tidak rapi lagi.

"Bagaimana? Dia setuju?" tanya Jeonghan, sementara ia memberi kode pada wanita bergaun merah bata untuk memberinya satu gelas wine ukuran sedang dengan isyarat tangan.

"Sudah pastilah. Dia itu, hanya seperti tikus kecil penurut. Hyung katakan apapun, pasti dia akan mengekor asal ada keju yang membuatnya tertarik. Bukan begitu?"

Jeonghan tertawa malas ketika menyambut minumannya yang telah datang.

"Masih ada juga ternyata, manusia semacam itu." decihnya.

Ravn sedikit mendekat pada Jeonghan, membuat tatapan serius kala sang pemuda meneguk perlahan wine di tangan kanannya.

"Tapi, yang jadi masalah target kita hyung. Aku bahkan punya secuil keraguan saat aku mengingatnya."

Jeonghan meletakkan gelasnya, membuat meja bar berbunyi akibat benturan kecil pada keduanya.

"Dia keras kepala, teguh pendirian, lalu kini apa lagi yang kau takutkan? Kau tahu berapa lama aku menangani wanita seperti itu?"

Ravn mengalihkan pandangan, mencari kalimat yang tepat.

"Dia ini, belum pernah terlibat hubungan dengan lawan jenis. Sama sekali. Dan kau tahu, sekarang usianya sudah 21 tahun. Coba bayangkan, hyung? Kau pasti bisa membayangkan betapa kesepiannya dia."

Lawan bicara Ravn manggut-manggut sambil meletakkan jari di dagunya, kemudian mengangkat gelas pada  si wanita bar----meminta isi ulang pada gelas winenya.

"Katamu kau pernah mencoba mendekatinya?"

"Tapi si sialan Seoho merusak segalanya."

"Siapa?"

"Seoho. Athena, maksudku, target kita ini sudah punya seorang yang dia sukai. Tapi, hyung tahu bagian yang menarik dimana? Mereka saling tahu perasaan masing-masing, dan sampai sekarang belum jadian."

Jeonghan tersenyum miring mendengar hal itu. Minumannya datang kembali.

"Teruskan,"
"Kurasa, ini saat yang tepat untuk memprovokasi si target agar menyerah." tak mau kalah dengan Jeonghan, setelah berujar demikian Ravn menenggak habis wine yang daritadi tersisa di gelas tingginya.

Setelah berpikir sejenak sambil mengetuk-ngetukkan jari pada gelas kecilnya, Jeonghan menoleh kembali pada Ravn. "Jadi, kapan kau membawa 'kucing betina' ini kemari?"

Twilight Bond : Falling DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang