Evanescent

58 16 2
                                    


"I think perfection is ugly. Somewhere in the things humans make, to see the scars, failure, disorder, distortion."
- Yohji Yamamoto.



























Athena terus tersenyum sepanjang perjalanan. Diperhatikannya suasana seberang jendela mobil dengan perasaan sukacita. Ia membayangkan bagaimana reaksi Seoho nanti jika melihat Athena berkunjung.

Usai berbelok masuk dari jalan yang menyambungkan rumah keluarga Lee dengan jalan raya utama ibukota Ivyr, mobil Y terus melaju pada jalanan yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan seukuran satu mobil itu. Kiri kanan jalan dipenuhi dengan semak perdu yang dibatasi trotoar ukuran normal dengan jalan. Mereka melintas hingga sekitar 80 meter, sebelum kemudian berbelok ke kanan melewati sebuah jalan masuk lagi. Athena kemudian tahu jika itu adalah jalan utama menuju kediaman keluarga Lee. Karena setelah masuk jalan tersebut, ia melihat gerbang hitam terbentang cukup hingga seukuran panjang lapangan sepakbola. Y berhenti didepan gerbang tepat, lalu saat penjaga melihat wajah Y dari kaca mobil, gerbang terbuka otomatis.

Tak sampai disitu, mobil masih masuk cukup jauh lagi melewati halaman. Dan setelahnya Athena melihat gerbang yang persis sama seperti tadi.

"Rumah Seoho memang seluas ini, jadi mungkin melelahkan hanya untuk berkunjung, haha." kelakar Y melajukan mobilnya ke dalam gerbang terakhir tersebut.

"Ini seru," balas Athena masih melihat sekitar.

Mereka kemudian sampai ke tengah kediaman yang memiliki 4 gedung besar tersebut. Ditengah halaman ada kolam taman besar dengan air mancur segar memancar keatas. Sedangkan mobil Y kini berbelok ke sudut paling kiri halaman, dimana tempat parkir yang teramat luas untuk beberapa mobil telah disiapkan.

Turun dari mobil, Y buru-buru mencegat Athena kala hendak membuka pintu mobilnya.

"Thena, maaf, tapi mendadak aku ingin ke kamar kecil dulu. Karena kau tidak tahu setiap sudut rumah ini, kau bisa berkeliling sebentar. Oh iya, kalau ingin segera bertemu Seoho, dia ada di gedung yang sebelah selatan sana. Selalu disana. Oke, sampai nanti," terang Y panjang lebar, tampak sekali terburu-buru igin ke kamar mandi.

Athena mengangguk paham sebelum kemudian mengikuti punggung Y yang melesat menghilang ke suatu arah dibalik taman-taman halaman. Gadis itu akhirnya turun, melakukan kebiasaannya yakni menyisir rambut tanpa poninya ke belakang. Matanya sedikit memicing menatap matahari jam 2 siang yang masih terang benderang. Ia meninggalkan ranselnya di mobil Y, dan hanya berjalan memegangi benda persegi yang akan ia serahkan pada Seoho nanti.

Manik mata coklat tua gadis itu tak bisa berhenti mengelilingi halaman sekitar gedung selatan yang dimaksud Y tadi, penuh dengan tanaman hias yang mempesona. Kemudian tatapannya tertuju pada gedung dua lantai dengan model Eropa-Italian di hadapannya. Gedung selatan dimana katanya Seoho selalu berdiam disana. Arsitekturnya tampak kokoh dan tetap menyenangkan dipandang meski sepertinya sudah berusia belasan tahun.

Puas mengelilingkan pandangan, Athena tanpa sadar tiba di sisi samping gedung, yang memiliki pintu akses untuk masuk yang terbuat dari kayu las coklat tua.

"Apa aku bisa masuk saja?" gumam gadis itu dengan iseng mendorong kecil pintu tersebut.

Dan terbuka.

Athena sebentar melongokkan kepala ke dalam, memeriksa kehadiran manusia, dan ternyata nihil. Jadi ia melenggang masuk ke dalam ruangan tersebut. Dan segera ia kembali terpesona. Interiornya, Seoho sekali. Dark, but mature. Terkesan kuno, namun juga modern. Segala ornamen coklat tua dan hitam tersebar memenuhi ruangan. Benar-benar membuat jantung Athena berdebar ria.

Twilight Bond : Falling DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang