"Was Du erlebst, kann keine Macht der Welt Dir rauben."
= Tidak ada satu kekuatan pun di bumi ini yang bisa merampas darimu, pengalaman hidup yang sudah kamu jalani.
- Dr. Viktor E. Frankl."Thena, terimakasih sebelumnya. Dan juga, aku akan meminta maaf terlebih dahulu jika teman-temanku mengganggumu."
Athena menggeleng, "Mereka tampaknya baik,. Aku ingin mulai mempercayai dan membuka diri pada orang lagi. Selama itu teman Jeonghan Oppa, kurasa tidak apa. Karena aku nyaman disini."
Gadis itu mengakhiri kalimatnya dengan sebuah senyuman simpul.
"Benar sudah lega? Mau cerita lagi?" tawar Jeonghan kemudian.
Athena menatap ke meja kaca di depannya, berpikir agak lama.
"Apa .... perlu waktu untuk sendirian dulu? Nanti setelah agak lama, aku atau yang lain akan kemari, begitu?"
Mendengar hal itu, Athena mengangguk setuju.
-
Selepas turun dari lantai dua, Jeonghan memanggil Mingyu untuk datang ke rooftop. Sementara itu, Myungho dimintanya membersamai Athena setelah 10 menit berlalu.
"Apa yang kau masukkan dalam cocktail-nya?" tanya Jeonghan, menyandarkan siku pada ujung teralis penghalang di rooftop. Angin petang hari yang lembut menyapu rambut keduanya.
"Bukan sesuatu yang mengkhawatirkan, kok." jawab Mingyu singkat, sambil menunduk.
"Jawab aku."
Memalingkan wajah, Mingyu menjawab, "Bruponorfina."
Agak lama Jeonghan terdiam. Mingyu mengetuk-ngetukkan jarinya diatas teralis. Ia sama sekali tak bisa menduga apa yang ada di dalam pikiran hyung-nya yang amat cerdas ini. Menebak-nebak-pun rasanya percuma, karena bisa jadi jawabannya berbeda 180°.
Maka dari itu, ia lebih suka memilih bertanya langsung.
"Kenapa? Apa aku mengacaukan rencanamu?"
Tanpa menoleh pada Mingyu, Jeonghan menggeleng, "Malah jadi sedikit lebih lancar."
Pemuda itu kemudian memutar badan, membelakangi pemandangan Ibukota Ivyr pada petang hari.
"Bilang pada yang lain, kalian harus berpura-pura tidak mengenal Ravn. Athena sangat sensitif dengan nama itu."
"Kenapa lagi? Apa Ravn pernah menyakiti Athena?"
"Hampir."
Mingyu memiringkan kepalanya, "Hyung, coba sekarang pikirkan ini, kalau misalnya rencana ini gagal dan Athena tahu Ravn dibalik semua ini?"
Jeonghan tersenyum kecil.
"Kalau itu terjadi, aku yakin aku tidak terlibat. Aku bisa jamin itu."Pemuda berambut abu-abu itu membuka mulutnya tak percaya, "Dasar, hyung ini. Pasti kau punya banyak cara untuk melepaskan diri, bukan begitu? Aish, aku iri dengan otakmu."
Melangkahkan kaki menjauhi teralis, Jeonghan menuju pintu masuk semula. "Dimintai bantuan boleh, tapi jangan bodoh."
Dari tempatnya, Mingyu menyeringai.
"Quotes by Yoon Jeonghan."
-
Jeonghan memasang senyum ketika dilihatnya Athena bersama Myungho yang tengah membaca buku ensiklopedia sejarah. Sepertinya tanpa sadar gadis itu menyandarkan kepalanya pada bahu Myungho, dan kelihatannya pemuda itupun tak terganggu sama sekali. Sesekali keduanya bergumam tentang bacaan yang mereka temukan, bertengkar kecil lalu sebentar kemudian kembali membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Bond : Falling Dawn
RomantizmBagaimana jika seorang pemuda ceria dan ramah ternyata menyimpan rahasia yang membuatnya rapuh? Sanggupkah ia mencari dewi penolong yang mampu menerima dan memahami betapa rapuhnya dia? #5 di Anxiety, dari 613 cerita. 28 April 2020. #17 di Psycholo...