Epilog

97 11 3
                                    









Athena merasa sesak, pusing, dan seluruh tubuhnya gemetar seolah akan hancur. Ia teramat lemah.

"Seoh-"
"Jangan bicara!" Seoho buru-buru menyela kalimat gadis yang disayanginya itu, seakan ia tahu kalau bicara adalah hal tersulit yang harus dilakukan tubuh lemah itu.

Athena hanya bersyukur jantungnya masih mau berdetak.

Dan, Athena bersyukur mempercayai Seoho saat itu.

"Athena, bertahanlah," Seoho memeluk Athena pelan, dan hati-hati.

Dia menangis.

"Tolong bertahanlah," ulangnya untuk kesekian kali. Seolah Athena akan pergi jauh jika ia tak mengatakan hal tersebut.

Dada Athena kian sesak, lehernya juga terasa sakit seperti ada tali tak kasat mata yang mengikat kuat disana, padahal Ravn sudah melepasnya.

Tapi memang, cekikan Ravn berkali-kali lebih kuat daripada tangan kecil Shana yang pernah melakukannya juga.

Rasa pusing yang teramat pada kepala Athena terasa kian berat, apalagi suasana yang bertambah gaduh karena kemunculan kian banyak orang dari bawah, membuatnya sudah tidak mampu mempertahankan mata untuk terbuka lagi.

Sangat perlahan, nafasnya menjadi tipis, lalu mata coklatnya terpejam.

"Saudara Ravn, anda ditangkap karena telah melakukan percobaan pembunuhan. Segala alibi dan perlawanan akan diperiksa berlanjut. Anda juga diperbolehkan menyewa pengacara untuk mengurangi masa hukuman."

Ravn dengan loyo berdiri, patuh saat kedua tangannya di borgol ke belakang oleh aparat. Namun, dalam kondisinya yang masih dalam kesadaran minimal, ia mampu menampilkan sebuah senyuman.

Ia tertawa.
Saat melihat orang-orang.

Ia tertawa lebih keras lagi.
Saat melihat Seoho dengan Athena yang sudah tak sadarkan diri.

Hal itu membuat aparat yang membawanya terheran-heran, namun tiada urung jua menuntun pemuda tersebut turun ke bawah untuk selanjutnya dibawa ke kepolisian.

Hwanwoong, Juyeon dan Kevin mengitari seluruh ruangan lantai satu. Mencari Yujin. Karena sinyal gadis itu berakhir tertuju pada lokasi lantai satu.

"Ketemu?" tanya Hwanwoong pada Juyeon yang memeriksa ke balik meja dan almari pajangan.

Namun Juyeon menggeleng cepat.

"Hyung! Kemari!" Kevin berteriak saat tanpa sengaja ia melongok ke kolong meja bar yang panjang, dan menemukan tubuh Yujin terbaring disana.

Ketiga pemuda itu melesak masuk. Hwanwoong memeriksa nadi di leher Yujin. Matanya lalu terbuka lebar pada kawan-kawannya.

"Dia masih hidup. Hanya dibius."

Kevin memandangi Yujin dalam pangkuannya cukup lama.

"Dasar, Pirang. Kenapa tak segera jawab panggilanku," sesalnya.

Namun tentu saja Yujin tak akan mendengar omelan itu. Ia lalu mengangkat gadis itu keluar, menuju mobil Y.

Setelah melihat kepolisian membawa Ravn keluar, Y yang sedaru tadi berjaga diluar Del Monte lalu melihat Seoho membopong Athena ala pengantin, keluar dari pintu kaca yang hancur tadi.

Athena terkulai lemah tak sadarkan diri dalam gendongannya.

Saat tiba di dekat para pengawal, mereka mengajukan diri untuk membantu Tuan Muda mereka, namun Seoho menggeleng.

Twilight Bond : Falling DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang