Haunting by an Illusion

124 20 9
                                    




Y berlari menyusul Athena dan saat ia berhasil menyamakan langkah, pemuda itu segera memasangkan jasnya dikedua bahu Athena. Ya, Athena masih mengenakan kaos putih lengan pendek oversized sehabis latihan tadi. Entah kemana jaket yang ia kenakan tadi lenyap.

"Pakai ini."

Athena berhenti berjalan. Ditatapnya pemuda disampingnya yang memandangnya penuh perhatian, namun kemudian ia melirik ke arah lain.

"Terimakasih. Aku akan memgembalikannya besok." setelah berujar demikian, Athena membungkuk hormat, lalu pergi menuju ujung jembatan.

Dari tempatnya berdiri, Y masih memandangi Athena yang berjalan santai membelakanginya. Gadis itu berjalan dengan langkah santai namun tegap sekaligus terlihat letih karena setiap kali melangkah, tumitnya sedikit terangkat.

Dia sepertinya anak yang baik. Batin Y, sebelum kemudian ia berbalik menuju mobil dan berniat kembali menuju rumah Seoho.

Sepanjang jalan, Athena yang menyembunyikan kedua tangannya ke dalam saku jas Y yang kini melindungi tubuhnya dari dingin malam kota Ivyr. Ia kemudian tenggelam dalam pikirannya sendiri, bagaimana ia bisa tiba-tiba terlibat dengan hubungan aneh Ravn yang ia kenal baik dan Seoho, pemuda idamannya. Mengingat kembali hal itu, Athena sejenak ingin kembali pada saat dimana dia tak mengenal siapa-siapa sebelumnya. Karena situasi ini membuat hatinya tak tenang. Entah kenapa.

*
Kediaman Keluarga Lee, 15 km dari ibukota Ivyr.

Sepulangnya ke kediaman Seoho, tepat pukul 18.40, Y lalu menaruh mobilnya diluar halaman. Langkah kakinya terhenti saat ia bertemu tatap dengan Hwanwoong yang kini mengenakan pakaian kasual dengan ripped jeans hitam.
"Bawa masuk saja ke garasi. Mau menginap hari ini? Ibumu sudah memberi izin ke Jangjun tadi."

Y sebentar terdiam.
"Seoho?"

Hwanwoong menghela nafas mendengar pertanyaan Y.
"Agak baikan. Sudah tidak panik lagi, kok. Shana tadi juga Keonhee yang antar pulang sebelum Seoho kembali."

Mereka berdua lalu berjalan beriringan menyusuri koridor menuju ruangan di sebelah selatan.

"Yang lain?" tanya Y lagi.
"Keonhee sayangnya harus pulang, tapi masih ada Jangjun dan aku. Kau juga, haha. Seoho pasti baik-baik saja."

Y mengangguk pelan.
"Dia masih memiliki masa depan yang baik. Aku belum ingin melihat temanku terpuruk lagi."

"Jadi? Apa kita akan menendang Ravn dari sekolah?" celetuk Hwanwoong asal.

"Tidak," Y menggeleng sambil melonggarkan dasinya, "Kupikir kita hanya perlu memisahkan Athena dari Ravn. Seoho berpikiran seperti itu."

Hwanwoong membuka pintu ruang selatan, ruangan yang kerap dipakai teman-teman Seoho untuk menginap. Disana ada fasilitas lengkap hampir sewujud dengan sebuah villa di dalam kastil. Kamar king size, ruang makan, dapur, kamar mandi dan ruang istirahat.

"Kurasa kau harus mandi dulu, kawan. Tampangmu letih sekali." ujar Hwanwoong sambil membuka kulkas dan meneguk jus jeruk dari botol kecil.

Pemuda yang ia ajak bicara lalu berdehem mengiyakan, sebelum kemudian melepas jas almamaternya dan menggantungnya di tongkat gantung pakaian.

"Yah, banyak hal yang membuatku letih hari ini."

*

Desa kecil Qvyck.
Sejauh 17 km dari ibukota Ivyr.

Sejauh 17 km dari ibukota Ivyr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Twilight Bond : Falling DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang